- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
7 Kepala Negara & Kepala Pemerintahan Negara Non-Asia Berdarah Asia Timur


TS
dragonroar
7 Kepala Negara & Kepala Pemerintahan Negara Non-Asia Berdarah Asia Timur
Quote:
Pada tahun 2014, Basuki Cahaya Purnama alias Ahok terpilih sebagai Gubernur Ibukota Jakarta berdarah Tionghoa pertama. Di Singapura pun, orang Tionghoa masuk politik telah menjadi hal yang umum. Demikian pula dengan Thailand & Filipina. Namun siapa sangka, 7 keturunan Asia Timur ini memegang jabatan sebagai kepala negara & kepala pemerintahan di negara2 non-Asia, berikut 7 orang tersebut
Quote:
1. Alberto Fujimori, Presiden Peru
Quote:
Spoiler for pic:

Alberto Fujimori adalah Presiden Peru yang menjabat dari 28 Juli 1990 sampai 17 November 2000. Popularitasnya sempat menanjak ketika dia mengalahkan gerilyawan Sendero Luminoso (Jalan Bersinar). Pada masa jabatannya, Fujimori juga berhasil mengembalikan kestabilan ekonomi makro setelah masa kepresidenan Alan García dan membawa kedamaian di negara yang sedang kacau. Fujimori juga berhasil membebaskan puluhan orang yang disandera pemberontak Tupac Amaru dalam serangan di kediaman duta besar Jepang di Lima.
Namun, ia juga dikritik sebagai pemimpin yang otoriter. Sebuah skandal korupsi yang melibatkan kepala intelijen Vladimiro Montesinos menenggelamkan popularitas pemerintahannya. Di penghujung tahun 2000, dalam kekacauan skandal dan ketidakstabilan, ia meninggalkan Peru untuk mengikuti pertemuan APEC di Brunei dan kemudian ke Jepang. Dari Jepang, ia mengundurkan diri sebagai presiden dengan faksimili dan surat resmi ke Kedutaan Besar Peru di Tokyo. Dia kemudian ditangkap di Cile dan diekstradisi ke Peru.
Pada Oktober 2005, ia menyatakan akan mengikuti pemilihan presiden Peru 2006 pada bulan April namun saat datang di Chili, ia diamankan oleh otoritas setempat pada 7 November 2005. Fujimori kemudian diekstradisi ke Peru untuk menghadapi dakwaan kriminal pada September 2007. Pada 7 April 2009, Fujimori dinyatakan terbukti dan divonis 25 tahun penjara atas dakwaan pelanggaran hak asasi manusia karena terlibat pembunuhan dan penculikan yang dilakukan pasukan paramiliter Grupo Colina saat pemerintahannya menghadapi gerilyawan sayap kiri pada tahun 1990-an. Langkah ini adalah pertama kalinya seorang presiden Amerika Latin yang terpilih secara demokratis dinyatakan bersalah atas pelanggaran semacam itu di negaranya sendiri. Atas putusan itu, Fujimori tidak bereaksi selain menyatakan akan mengajukan banding.
Quote:
2. Arthur Chung, Presiden Guyana
Quote:
Spoiler for pic:

Arthur Chung adalah Presiden Guyana pertama dari 1970 sampai 1980. Ia adalah etnis Tionghoa (Hakka) pertama yang menjadi kepala negara di sebuah negara non-Asia. Pada masa ia menjabat sebagai Presiden Guyana, jabatan tersebut merupakan jabatan kepala negara seremonial, dengan kekuasaan nyata di tengan Perdana Menteri Forbes Burnham. Ia dianugerahi penghargaan nasional tertinggi di Guyana, Order of Excellence (O.E.).
Chung lahir di Windsor Forest, West Coast Demerara, Guyana; ia adalah anak bungsu dari delapan bersaudara dari pasangan Joseph dan Lucy Chung. Ia dididik di Windsor Forest, Blankenburg dan Modern High School. Pada 1954, Chung menikah dengan orang asal Windsor Forest lainnya, Doreen Pamela Ng-See-Quan, dengannya ia memiliki satu putri dan satu putra.
Sebelum pelayanan masyarakat, Cgung merupakan seorang apprentice surveyor dan sworn land surveyor. Pada awal 1940an, Chung masuk Middle Temple di London, England dan dikualifikasikan sebagai seorang barrister pada 1947. Ia kembali ke Guyana dan kemudian dilantik menjadi pelaksana jabatan magistrate. Ia menjadi magistrate pada 1954 dan magistrate senior pada 1960. Chung juga menjabat sebagai Registrar of Deeds dan Supreme Court. Ia kemudian menjadi hakim puisne dan akhirnya Hakim Pengadilan Banding pada 1963.
Ketika Guyana menjadi sebuah republik di bawah kepemimpinan Forbes Burnham pada 1970, Majelis Nasional memilih Chung sebagai Presiden pertama negara tersebut; ia mulai menjabat pada 17 Maret 1970. Sepuluh tahun kemudian, sebuah revisi konstitusional menempatkan jabatan presiden ke dalam posisi eksekutif, dan Burnham menggantikan Chung sebagai Presiden pada 6 Oktober 1980
Quote:
3. Julius Chan, Perdana Menteri Papua Nugini
Quote:
Spoiler for pic:

Julius Chan adalah Perdana Menteri Papua Nugini dari 1980 sampai 1982 dan dari 1994 sampai 1997. Ia sekarang merupakan Anggota Parlemen Provinsi New Ireland, memenangkan sebuah kursi dalam pemilihan nasional 2007. Ia juga merupakan Gubernur Provinsi New Ireland saat ini, sejak 2007.
Lahir di Kepulauan Tanga, Provinsi New Ireland dari pasangan Chin Pak (陳柏), seorang pedagang dari Taishan, China, Julius Chan dididik di Marist College Ashgrove, Brisbane, Queensland, Australia. Ia pertama kali aktif terlibat dalam politik pada 1960an. Ia terpilih untuk mewakili distrik Namatanai, provinsi New Ireland dalam Majelis Nasional pra-kemerdekaan pada 1972 dan terpilih kembali pada 1977, 1982, 1987, dan 1992. Ia menjadi Deputi Perdana Menteri sebanyak empat kali (1976, 1985, 1986, 1992-1994), dan Menteri Keuangan sebanyak dua kali (1972–1977, 1992–1994). Ia juga memegang prtofolio Industri Primer (1976) dan Urusan Eksternal dan Perdagangan (1994).
Quote:
4. Anote Tong, Presiden Kiribati
Quote:
Spoiler for pic:

Anote Tong (dalam China, 湯安諾; pinyin: Tāng Ānnuò — nama keluarganya bersal dari keturunan China tetapi kini dianggap merupakan bahasa Gilbertese Kiribati oleh masyarakat) (lahir 1952) adalah Presiden Kiribati saat ini. Ia terpilih pada pemilihan Juli 2003 dengan suara (47.4%), berselisih tipis dibandingkan suara yang diperoleh saudaranya, Dr. Harry Tong (43.5%) dan saingan lainnya yang seorang pengacara (Banuera Berina) dengan 9.1% suara. Ia menikah dengan seorang wanita Kiribati bernama Meme. Mereka mempunyai tujuh anak.
Quote:
5. Tosiwo Nakayama, Presiden Mikronesia
Quote:
Spoiler for pic:

Tosiwo Nakayama (23 November 1931 – 29 Maret 2007) adalah Presiden pertama Federasi Mikronesia. Ia menjabat pada periode 1979-1987. Nakayama meninggal pada 29 Maret 2007 di Hawaii Medical Center West, Honolulu, Hawaii pada usia 75 tahun.
Quote:
6. Hendrick Chin A Sen, Presiden & Perdana Menteri Suriname
Quote:
Spoiler for pic:

Hendrick Chin A Sen adalah seorang politikus Suriname yang menjabat sebagai Presiden Suriname dari 15 Agustus 1980 sampai 4 Februari 1982.
Chin A Sen lahir di kota Albina, pada 18 Januari 1934. Ia belajar kedokteran di sekolah kedokteran Paramaribo dan lulus pada 1959. Dari 1959-1961, ia memulai praktik umum, kemudian datang ke Belanda untuk mengkhususkan diri sebagai seorang internis. Saat ia kembali ke Suriname, ia bekerja di rumah sakit Sint Vincentius, Paramaribo. Kemudian, ia bergabung dengan Partai Republik Nasionalis (PNR), sebuah partai yang memperjuangkan kemerdekaan Suriname, meskipun ia tidak terlalu aktif.
Pada 15 Maret 1980, setelah Kudeta Sersan-Sersan, yang membuat Dési Bouterse dan dewan militernya berkuasa, Chin A Sen diangkat menjadi Perdana Menteri Suriname. Pelantikan Chin A Sen yang aktif dalam hal-hal yang non-politik mendapatkan kejutan. Chin A Sen membentuk kabinet sayap kiri yang juga meliputi dua anggota Dewan Militer Nasional (NMR). Pada 15 Agustus 1980, setelah Presiden Johan Ferrier mengundurkan diri, Chin A Sen juga memegang jabatan Presiden.
Quote:
7. Kuniwo Nakamura, Presiden Palau
Quote:
Spoiler for pic:

Kuniwo Nakamura (bahasa Jepang: 中村國雄; kelahiran 24 November 1943) adalah Presiden dan menteri luar negeri Palau dari 1993 sampai 2001.
Nakamura adalah putra dari seorang imigran Jepang dari Matsusaka, Provinsi Ise dan seorang putri dari kepala wilayah Palau. Ia masih kelas 2 SD ketika menyerahnya Jepang mengakhiri Perang Dunia II. Ia lulus SMA pada masa pendudukan AS, dan melanjutkan pendidikan di Universitas Hawaii.
Nakamura memulai karir politiknya pada usia 28 tahun, menjadikannya orang termuda yang terpilih pada Kongres Mikronesia. Ia menjabat sebagai Wakil Presiden dari 1988 sampai 1992. Ia pertama kali terpilih menjadi presiden dalam pemilihan 1992; ia meraih 3,125 suara, berbanding dengan petahana satu masa jabatan Ngiratkel Etpison dan 3,188 untuk pesaingnya Johnson Toribiong, dan kemudian mengalahkan Toribiong dalam putaran berikutnya. Ia menjabat selama dua masa jabatan, terpilih kembali pada 1996 dengan perbandingan suara sebesar 64%-36% melawan Ibedul Yutaka Gibbons. Ia tidak maju pada pemilihan 2000, namun membekingi wakil presidennya Tommy Remengesau, yang meraih kemenangan dengan perbandingan sebesar 53%-47% melawan senator Peter Sugiyama.
Quote:
Sumber pada judul masing-masing
Diubah oleh dragonroar 12-08-2016 21:43
0
3.7K
Kutip
26
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan