Kaskus

Entertainment

zaros87Avatar border
TS
zaros87
Menyikapi Perbedaan
Menyikapi Perbedaan

saya dan anda pasti berbeda berbeda pikiran, beda pendapat, beda warna kulit, beda bentuk tubuh, rambut, wajah, mungkin beda pula kepercayaan dan agama, mungkin kitapun berbeda suku dan beda bahasa tapi apakah itu menjadi sebuah masalah? apakah itu patut di perdebatkan? untuk apa? untuk kepentingan siapa? untuk membuktikan apa?, saya rasa jawabannya tidak ada dasar untuk semua pertanyaan itu.
Menyikapi Perbedaan
Perbedaan adalah ragam, ragam itu seperti warna, warna adalah uraian dari pada cahaya, semua bermuara pada sebuah lautan yang luas mengapa sibuk mencari perbedaan ketika kita tau bahwa kita memiliki satu kesamaan, apa kesamaan kita, kita adalah sama sama manusia, kita adalah sama sama ciptaan yang maha kuasa, kita adalah sama sama berbeda, dan semua persamaan itu dapat disatukan oleh yang namanya cinta.

Cinta yang didalamnya mengalir kasih sayang, kepedulian, pengampunan, dan penerimaan.
Menyikapi Perbedaan
Sudah banyak peperangan, pembunuhan, kerusuhan, penganiayaan, kekerasan dan berbagai tindak anarkis yang terjadi karena telah hilangnya rasa toleransi, kita mulai berfikir segala yang berbeda dengan kita adalah musuh, kita ingin dianggap paling benar, kita ingin suara kita yang hanya di dengar, kita hanya ingin pendapat kita yang di amini, kita hanya mau keyakinan kita di yakini oleh orang lain, kita ingin kepentingan kita di nomor satukan selalu, sehingga kita melupakan bahwa orang lain pun punya kebutuhan dan perasaan yang harus dihormati, karena praktek ke "aku" an inilah maka timbul sosok pribadi yang egois, dan merekapun lupa bahwa orang lain pun bisa bersikap sama atau bahkan lebih buruk darinya karena praktek yang sama singkatnya setiap peperangan yang terjadi di dunia ini sumber awalnya adalah praktek dari ke "aku" an atau keegoisan.
Menyikapi Perbedaan
Seperti yang belum lama ini terjadi di negara kita, kerusuhan dan pertengkaran dari dua pemeluk agama yang berbeda pecah, menimbulkan kepanikan, ketakutan dan pengerusakan, hal itu didasari dari sebuah lontaran iseng salah satu pihak karena pihaknya merasa lebih kuat, lebih besar, lebih menang sehingga dapat memonopoli atau menganggap dirinya berhak mengeluarkan kata kata yang dia inginkan tanpa mempedulikan perasaan dan kepentingan orang serta kelompok lain,
Menyikapi Perbedaan
disisi yang berbeda kelompok yang sebelumnya dianggap minoritas justru membalas karena merasa tidak terima dan terintimidasi serta terpojokan, sehingga timbullah sebuah konflik yang berakhir dengan anarkis.
Menyikapi Perbedaan
Untuk apa? untuk kepentingan siapa? untuk membuktikan apa? kembali pertanyaan itu terlontar, dan kembali jawabannya adalah tak ada dasar untuk pertanyaan itu
Menyikapi Perbedaan
Lalu dengan kejadian tersebut siapakah yang paling dirugikan? sudah pasti diri sendiri itulah contoh praktek ke "aku" an yang kerap terjadi di negara kita bahkan dunia, semua berimbas pada peperangan, pembunuhan, kekerasan, pengerusakan, dan hal anarkis lainnya yang justru merugikan diri sendiri dan orang lain.
Menyikapi Perbedaan
Sesungguhnya jika kita sadar akan perbedaan, kejadian seperti yang disebutkan diatas tidak akan pernah terjadi, menghargai perbedaan sebagai sebuah konsep hidup manusia dan dunia, yang berbuah dengan rasa kasih sayang yang menggantung diantara pohon pohon cinta itulah yang harusnya ada itu yang seharusnya dimiliki, kesadaranlah yang harus menghuni hati, lalu bungkuslah semua ego, amarah, benci dan semua perasaan negatif dengan selimut lembut pengertian, maka damai akan kita alami sepanjang hidup sampai mati.
Menyikapi Perbedaan
Kita semua berbeda, namun kita punya satu yang sama, apakah itu? satu hal yang sama dari kita adalah perbedaan itu sendiri, jangan kuras energi anda untuk mencari perbedaan, lebih bijak untuk kita mencari sebuah persamaan yang benar benar mendasar, sehingga kita paham dan mengerti lebih baik akan hidup yang kita jalani bersama perbedaan itu.
Menyikapi Perbedaan
Saya akan bertanya kepada anda, "ketika perang terjadi, siapakah yang salah?"

beberapa dari anda mungkin menjawab

"yang salah ya tukang nasi goreng, udah tau nasi mateng pake digoreng lagi"

atau

"salahkan bapak yang ga pake sarung"

atau

"tanyakan saja pada rumput yang bergoyang"

dan beberapa orang lainnya menjawab

"yang disalahkan ya yang mulai duluan"

dan sebagainya, itulah perbedaan, apa perlu kita perdebatkan? apakah kita mau memulai sebuah perang baru yang berawal dari sebuah perdebatan kecil? sesempit itukah pandangan dan hati kita?.
Menyikapi Perbedaan
Sejak awal Tuhan sudah sering mengingatkan kita tentang sikap menghargai dan toleransi serta pandangan terhadap perbedaan dan semua bermuara pada satu jawaban, jawabannya adalah "cinta dan kasih sayang"

”Di atas segalanya, kasihilah satu sama lain dengan sungguh-sungguh, karena kasih menutup banyak sekali dosa.”—1 Petrus 4:8.

Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal.qs al hujarat 13
Menyikapi Perbedaan
Mungkin itu sedikit yang bisa saya sampaikan, maksud daripada tulisan ini dibuat adalah untuk mengajak anda sadar akan perbedaan, gunakan hati yang berselimut cinta dan kasih sayang, singkirkan ego, karena pada dasarnya ketika kita terus mengeluarkan ego maka kita akan satu tingkat lebih dekat pada keburukan.
Menyikapi Perbedaan
Mari kita menjadi manusia yang memanusiakan sesama, menjadi makhluk yang menjaga makhluk lainnya, dan sekali lagi dasari semua itu dengan cinta dan kasih sayang.
Menyikapi Perbedaan
semoga damai selalu menyertai kita semua.

bila ada yang ingin menambahkan, saya persilahkan emoticon-Toast
0
2.1K
23
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan