Alergi dingin atau urtikaria dingin merupakan reaksi langsung oleh kulit jika terpapar hawa dingin. Awalnya reaksi tersebut seperti bilur yang gatal, dan kulit menajdi merah. Tingkat keparahan alergi dingin pada setiap orang berbeda-beda, biasanya jika seorang tersebut mengalami gejala yang parah bisa sampai mengalami asma. Anak-anak khususnya bayi juga rentan terkena alergi, namun seiring berjalannya usia, alergi tersebut akan hilang. Gelaja alergi dingin akan muncul saat kulit secara langsung terpapar air dingin maupun cuaca dingin, seperti:



Saat anak terkena alergi dingin, maka hal tersebut dikarenakan adanya anafilaksis atau reaksi hipersensitif yang menjadi pemicu alergi, dalam hal ini yang menjadi penyebabnya adalah udara yang dingin. Reaksi alergi dingin terjadi karena pelepasan histamin dan zat kimia lain ke dalam aliran darah yang dipicu oleh cuaca dingin. Namun penyebab pasti kenapa tubuh bereaksi demikian terhadap dingin belum dapat dipastikan. Jika Anda ingin memastikan anak terkena alergi dingin atau tidak, Anda dapat mendiagnosisnya dengan cara meletakkan es batu di atas kulit buah hati selama 5 menit, jika muncul benjolan merah maka tandanya anak terkena alergi dingin. Agar gejala alergi dingin tidak lagi muncul, Anda bisa mencegahnya dengan cara menghindari anak untuk mengonsumsi minuman atau makanan dingin, serta pakaikan buah hati Anda baju yang hangat hingga menutupi area tangan dan kaki.

Itulah beberapa cara sederhana sekaligus pencegahan agar buah hati dapat terhindar dari paparan cuaca dingin. Segeralah merujuk ke dokter bila alergi anak bertambah parah dan beritahu pihak sekolah bahwa anak Anda menderita alergi dingin agar guru-guru dapat mewaspadai hal-hal yang dapat terjadi saat anak mengalami gejala tersebut.