alzaytunschoolAvatar border
TS
alzaytunschool
Puasa 12 Hari
Sebetulnya sudah lama saya ingin menulis tentang puasa 12 ini tetapi selalu terkendala oleh kesibukan dan butuh konsentrasi untuk menulisnya karena saya perlu mengingat kembali peristiwa-peristiwa yang saya alami sekitar 10 tahun yang lalu dan itu menjadi sejarah dalam kehidupan manusia.

Kebetulan saat sedang memulai tulisan ini saya mendapat kabar bahwa teman saya masuk rumah sakit karena penyakit parah yang katanya sudah stadium 3 atau 4 (maaf saya tidak dapat menyebut penyakitnya demi kebaikan bersama).

Sekitar 10 tahun yang lalu keluarga kami mengalami peristiwa yang luar biasa. Peristiwa itersebut nantinya akan membuat kami sekeluarga menjadi tegar, ikhlas, sabar dan sebagainya (atau bahasa agamanya Tawadhu). Seperti yang diketahui, usaha almarhum bapak mengalami kebangkrutan akibat krisis ekonomi tahun 1998. Kebangkrutan itu tidak hanya mengakibatkan kami tidak punya apa-apa tetapi juga diikuti oleh tidak kuatnya Ibu saya menghadapi cobaan ini yaitu ibu saya sering kali masuk rumah sakit.

Hal tersebut berlangsung selama 8 tahun. Ibu sering kali keluar masuk rumah sakit mulai dari penyakit maag yang akut, kantung empedu, diabetes,jantung sampai yang terakhir stroke. Dalam 1 tahun Ibu bisa keluar masuk rumah sakit sampai 4-5 kali dan dalam 8 tahun sudah mengalami koma sebanyak 8 kali. Ibarat peribahasa : ” Sudah jatuh ketimpa tangga pula”

Hal tersebut membuat saya sampai putus asa dan menantang Allah dalam setiap doa yaitu ” Ya Allah habiskan segala yang kami miliki kalau memang ini bukan hak kami dan kami siap untuk menjadi orang miskin agar keluarga kami bahagia dunia akhirat” Doa ini pernah saya sampaikan kepada orang tua saya termasuk kakek buyut di Sumedang. Mereka hampir menangis dan tidak bisa berkata apa-apa.

Singkat cerita, suatu hari saya dipanggil oleh kakek buyut di Sumedang. Beliau mengatakan ada sesuatu yang ingin dibicarakan dan ini penting sekali. Sesampainya di rumah kakek buyut saya, beliau mengatakan kalau mendapatkan ilham atau mimpi yaitu saya harus puasa untuk membersihkan diri dan mungkin ini salah satu jawaban Allah SWT agar kehidupan keluarga kami menjadi lebih baik. Saat itu saya tidak terlalu banyak bertanya dan memang pikiran saya tidak fokus kepada pembicaran Uyut saya. Ketika ditanya apakah saya siap dan sudi melakukannya. Sempat kaget dan bertanya melakukan apa ? Dengan tersenyum dan tidak marah, Beliau menyuruh untuk puasa 12.

Puasa 12 ??? Apa itu? Begitulah pikiran saya pada saat itu karena memang saya kurang perhatian. Kalau puasa Senin Kamis sudah biasa, puasa Nabi Daud sudah biasa, puasa Qurban sudah biasa, apalagi puasa bulan Ramadhan sudah kewajiban.

Mungkin karena saya tidak konsentrasi, Beliau mengatakan sebelum menjalankan puasa 12 sebaiknya kamu puasa 7 hari mutih (buka/sahur hanya dengan air putih dan nasi putih). Setelah puasa mutih, saya harus menjalankan puasa 7 hari umbi-umbian (buka/sahur menunya umbi-umbian dan air putih), kemudian dilanjutkan puasa buah-buahan (buka/sahur dengan buah-buahan tapi bukan Anggur Cap “Orang Tua ” loh walaupun itu juga terbuat dari buah anggur hehehe).

Selanjutnya puasa 100 hari (buka/sahur makan dan minum seperti puasa biasa). Waduh banyak sekali dalam hati saya. Saat itu tanpa banyak tanya dan percaya dengan omongan dan atas ijin orang tua, saya menjalankannya dengan pikiran yang lurus-lurus saja dan tidak pernah menanyakan apakah hal tersebut bertentangan dengan agama Islam atau tidak?

Dalam perjalanan puasa tersebut di atas, tanpa terasa saya jalani dengan ikhlas dan waktu seperti berlalu dengan cepat walaupun saya jalankan kadang di rumah dan kadang di Sumedang. Banyak pengalaman dan peristiwa yang dialami baik suka maupun susah. Terus terang saya bukan ahli puasa jadi ya berjalan begitu saja. Kemudiaan saat hari terakhir puasa-puasa yang dijalankan, Uyut menanyakan kepada saya apakah saya siap untuk melakukan puasa 12. Apa itu dalam hati saya, wong yang kemarin saja sudah berat apalagi yang ini. Selain itu sebelum menjalankannya, Uyut menanyakan apa yang telah saya alami selama puasa. Saya menjawab selama puasa terlepas ada tidaknya jenis-jenis puasa yang telah dijalankan, saya mengalami banyak perubahan dalam diri terutama batin saya menjadi tenang dan tidak grasa grusu serta secara fisik saya lebih sehat dan bersemangat seperti mobil baru di tune up.

Tanpa buang waktu, Uyut mengatakan 3 hari kemudian saya harus menjalankan puasa 12 yang ternyata adalah puasa selama 12 hari tanpa makan, tanpa minum, tanpa bicara (bisu). Beliau mengatakan 12 itu simbol bulan yaitu dalam 1 tahun ada 12 bulan dan berarti saya mempuasai bulan agar ke depannya kehidupan saya dan keluarga menjadi terang benderang seperti bulan di malam hari memberikan cahaya saat purnama yang memudahkan orang lain untuk berjalan di kegelapan walaupun tanpa penerangan seperti senter atau petromak. Jadi 12 bulan kehidupan kita selalu memberikan manfaat untuk diri, keluarga dan orang sekitar atau manusia di dunia. Wao filosofi yang luar biasa sekali.

Pas hari H, saya menjalankannya dan semula menganggap ini mudah dalam menjalankannya. Benar saja, baru hari pertama sudah banyak cobaan/godaan yang datang, karena saya puasa bicara (bisu), banyak saudara dan teman-teman sempat marah kepada saya, “Orang diajak bicara , kok ga dijawab/ditanggapi”, “Ini orang lagi ikut aliran sesat ya????”, “Musyrik, ga ada tuh puasa beginian dalam Islam” dan seterusnya.

Tetapi sebetulnya cobaan yang paling berat (merinding kalau mengingatnya), setiap bunyi azan Maghrib, saya seperti orang ketakutan karena mendengar suara-suara yang ramai sekali, penampakan-penampakan aneh sering nongol dan yang lebih takut lagi adalah setelahnya saya merasakan dunia berputar padahal saya berada di kamar. Untung saja saya ingat peringatan Uyut, kalau ada peristiwa yang di luar dugaan, saya segera Shalat dan membaca doa amalan yang telah diberikan oleh beliau.

Benar saja setelah saya menjalankan amalan tersebut tiba-tiba suasana menjadi tenang, damai dan ada hembusan angin yang membuat saya mengantuk. Kemudian terbangun biasanya setiap jam 00.00 – 01.00 malam. Dan lucunya saya selalu bermimpi indah dalam tidur saya seperti diajak jalan-jalan oleh seorang kiai, mantan pacar,dan lain-lain serta sering diajak makan-makan di tempat yang saya kenal maupun tidak kenal tetapi sangat menyenangkan.

Tanpa sadar walaupun saya tidak makan, minum tetapi perut terasa kenyang setiap bangun tidur. Aneh. Hal tersebut terasa luar biasa sampai hari ketiga, setelah itu menjadi biasa tetapi yang cukup mengagetkan adalah saat hari ketiga wajah saya ditumbuhi rambut alias berewokan lebat sekali, air kencing berwarna kehitaman seperti ampas dalam tubuh saya keluar dan menjadi bening saat hari ke-10.

Tiga hari sudah dilewati, dan hal-hal yang tadinya menakutkan menjadi biasa tetapi tepat hari ke-10 sampai ke-12 ( 3 hari akhir) tiba-tiba saya mengalami hal-hal yang lebih menakutkan terutama saat malam hari, jantung tiba-tiba berdetak kencang saat mendengar detakan jam di dinding dan sepertinya jarum jam berbalik arah seperti kembali ke masa lalu. Saya bermimpi kehidupan waktu kecil, mending kalau saat senang tetapi ditunjukkan dosa-dosa saya kepada orang tua seperti berbohong, melawan orang tua, tidak sopan santun dalam berkata dan lain-lain. Mengerikan sekali dan sering saya menangis pada malam hari dan yang menangis itu tidak saya saja tetapi semua yang ada di sekitar menangis semua termasuk makhluk gaib (jin, kuntilanak dan kawan-kawan).

Yang parahnya lagi waktu kok terasa lama dan kapan puasanya berakhir. Sebentar-bentar lihat jam terutama hari terakhir. Inilah yang mungkin menurut saya, hal-hal yang sering membatalkan puasa terutama menjelang berbuka. Akhirnya selesai juga puasa 12 hari tersebut dan selama 1 bulan setelah menjalankannya, saya hanya makan bubur karena perut selalu menolak kalau makan nasi apalagi kalau ada lauk pauknya makin tidak selera.

Setelah 1 bulan, saya bertemu dengan Uyut di Sumedang dan beliau bertanya apa saja yang telah dialami selama puasa 12 hari. Saya menceritakan semua yang telah saya alami termasuk yang aneh-aneh. Beliau hanya tertawa seperti meledek saya, sambil mengatakan tahukah saya apa artinya puasa. Saya menjawab puasa itu menahan hawa nafsu baik nafsu makan-minum, nafsu birahi dan nafsu lain-lainya mulai dari waktu subuh sampai maghrib. Benar itu kata beliau tetapi ada yang baik yaitu karena puasa untuk Allah maka apa yang kita lakukan selama di dunia dikembalikan kepada penilaian Allah tentang hidup kita di dunia agar jalan kita lurus dan tidak belok sana belok sini.

Selain itu dari namanya saja sudah puasa, jadi bisa diartikan jangan PUtus ASA(putus harapan), jangan berpuas diri terhadap amal perbutan yang telah dilakukan di dunia (PUAS-A: A=tidak) dan terus berusaha (ikhtiar) agar hidup lebih bermanfaat bagi alam semesta (Rahmatan lil alamin), dari kata Shiam bisa diartikan sikap diam yaitu diam kalau kita tidak tahu tentang suatu hal, diam dalam arti bertafakur dan berpikir setiap kita mengalami sesuatu hal yang memberatkan hidup, ilmu dan sebagainya. Itulah mengapa saya disuruh puasa bicara selama 12 hari maka yang terjadi adalah setiap detik saya berbicara dengan hati nurani (batin yang suci) karena mulut itu bisa lebih tajam daripada silet dan mulut itu bisa merupakan doa sehingga saya harus berhati-hati kalau berbicara.

Coba bayangkan 12 menit saja manusia Indonesia puasa bicara (bisu) maka akan damai, tentram, tidak ada perkelahian, tidak ada pertengkaran/fitnah/pembunuhan dan lain-lain. Karena hati kita sudah bersih maka akan diikuti oleh badan (lahir) yang sehat juga. Sejak saya menjalankan puasa tersebut, penyakit ginjal dan ambein saya bisa sembuh secara alami. Tetapi yang lebih utama adalah saya lebih jernih melihat persoalan yang dialami keluarga sehingga dengan semangat dan terus berusaha (ikhtiar) akhirnya satu per satu masalah kami terselesaikan termasuk kesehatan ibu saya walaupun berat dan lebih banyak berhubungan dengan materi pada saat itu. Tidak ada maksud apa-apa, saya menceritakan pengalaman spiritual tersebut di atas dan tidak ingin dianggap sombong, riya, ghibah apalagi sakti karena bila kita merasa sakti maka itu bisa merusak hati.

Mudah-mudahan bermanfaat dan renungkan !!!!!

NB: Untuk Saudara-Saudariku yang sedang mengalami kesusahan terutama yang hidupnya kurang beruntung dan berbaring sakit di rumah sakit, saya berdoa kepada ALLAH SWT : ” Ya Allah berikan kebahagiaan dunia akhirat dan kesembuhan dari segala penyakit baik fisik dan non fisik kepada Saudara-saudaraku serta ampunilah segala dosa yang telah kami perbuat dengan penuh kesengajaan karena Engkau Maha Pengampun dan Rahman Rahim-Mu ada dalam diri kami ”

source: http://baltyra.com/2011/10/10/puasa-...omment-page-2/
0
5.4K
21
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan