Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

ibrahimsinaAvatar border
TS
ibrahimsina
Pasca Kerusuhan di Tanjungbalai, Toko-Toko Milik Warga Tionghoa Tutup
tobasatu.com, Medan | Pasca insiden pembakaran klenteng dan vihara di Kota Tanjungbalai, Sumatera Utara, Jumat (29/7/2016) malam, sejumlah toko milik warga etnis Tionghoa terlihat tutup. Suasana kota juga terlihat lengang. Lokasi kebakaran juga telah dipasangi garis polisi.
Pantauan tobasatu.com, warga etnis Tionghoa lebih memilih menutup toko mereka. Padahal biasanya, toko-toko tersebut beraktifitas seperti biasa. Hanya beberapa warga yang tampak hilir mudik.

“Tadi malam itu kebakarannya. Tiba-tiba saja kejadiannya. Karena ada warga Tionghoa yang marah-marah mendengar suara azan di Masjid Jalan Karya itu. Dia minta nazir masjid mengecilkan volume mikrophone. Malahan warga Tionghoa itu mengeluarkan kata-kata kasar, makanya warga di sini mengamuk,” ucap Hidayat salah seorang warga, Sabtu (30/7/2016).
Sementara, warga lainnya Erwin mengatakan sejak pagi aktifitas perdagangan di Kota Tanjungbalai yang banyak dihuni oleh warga etnis Tionghoa, juga tak terlihat.
“Sepi sekali setelah kebakaran itu. Di sini banyak toko milik warga etnis Tionghoa. Tapi setelah kejadian, saya lihat sepertinya tidak ada yang berani buka toko. Apalagi tadi malam, massa baru bisa dibubarkan sekitar pukul 03.00 WIB pagi,” urainya.
Ratusan personel kepolisian masih berjaga-jaga di sejumlah lokasi untuk mengantisipasi kerusuhan. Tempat ibadah berupa vihara, klenteng juga telah dipagari garis polisi. Lokasi kebakaran tampak dibiarkan begitu saja.
Sebelumnya, ratusan warga Kota Tanjungbalai, Sumatera Utara mengamuk dengan membakar dan merusak beberapa tempat ibadah berupa klenteng dan vihara yang ada di daerah itu, Jumat (29/7/2016) malam.
Aksi itu diduga dipicu dari permintaan salah seorang warga Tionghoa bernama Meliana (41), warga Jalan Karya Kelurahan Tanjungbalai Kota I Kecamatan Tanjungbalai Selatan, Kota Tanjungbalai yang menegur nazir masjid agar mengecilkan volume mikrophone yang ada dalam masjid.
Akibatnya malam itu juga massa bergerak melakukan tindakan pembakaran dan pengerusakan terhadap masing-masing vihara dan klenteng. Setidaknya ada dua vihara dan delapan kelenteng di Kota Tanjungbalai yang menjadi sasaran amukan warga. Tak hanya itu, sebuah yayasan sosial serta mobil dan sejumlah sepeda motor hangus terbakar. (ts-03)

http://www.tobasatu.com/2016/07/30/p...ionghoa-tutup/

tutup bray, takut kyk 98 mereka bray.. emoticon-Big Grin
0
5.3K
59
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan