TANPA BANYAK CINGCONG, LANGSUNG AJA GAN SIMAK DIBAWAH INI

Setelah menikmati libur panjang akhir semester dan libur lebaran, tepat pada hari senin 18 Juli 2016 semua sekolah di indonesia memulai ajaran baru 2016/2017. Bagi siswa yang baru masuk ke Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Atas (SMA) pasti akan mengalami Masa Orientasi Siswa (MOS) atau pengenalan sekolah.

Masa Orientasi Siswa (MOS) atau juga dikenal dengan istilah Ospek ini biasanya menjadi momok bagi siswa baru. Pada saat MOS, Tidak jarang siswa dan siswi baru tersebut pada saat MOS dimanfaatkan oleh kakak kelas atau seniornya untuk mengerjai atau memelonco si adik kelasnya itu.

Pada tahun 2015 lalu dunia pendidikan dikejutkan dengan siswa yang meninggal akibat setelah mengikuti Masa Orientasi Siswa (MOS). Banyaknya informasi yang didapat dari berbagai daerah mengenai penyalah gunaan kegiatan MOS ini, Menteri Pendidikan saat itu Bapak Anies Baswedan meminta kegiatan MOS ini lebih diseragamkan lagi.

Menteri Pendidikan memberikan himbauan bahwa setiap sekolah diharapkan tidak lagi mengadakan perpeloncoan dan kegiatan yang berbau menyiksa siswa baru. Maka dari itu, Mendikbud Mengeluarkan Permendikbud nomor 18 tahun 2016 tentang tata pelaksanaan MOS yang sekarang diberi nama menjadi "Pengenalan Lingkungan Sekolah Bagi Siswa Baru".

Masa Orientasi Siswa (MOS) tahun ajaran baru 2016/2017 ini sudah tidak ada lagi yang namanya perpeloncoan, membawa atribut-atribut aneh-aneh, kegiatan penyiksaan terhadap murid baru dan lain sebagainya.

Sebenarnya MOS atau Ospek sendiri sudah ada dari zaman penjajahan Belanda, tepatnya di STOVIA atau Sekolah Pendidikan Dokter Hindia (1898-1927). Pada masa itu, mereka yang baru masuk harus menjadi “anak buah” si kakak kelas itu seperti membersihkan ruangan senior. Hal itu berlanjut pada masa Geneeskundinge Hooge School (GHS) atau Sekolah Tinggi Kedokteran (1927-1942) dan hanya bersifat sukarela tetapi menjadi lebih formal.

Pada masanya, MOS dikenal dengan sebutan ontgroening atau 'membuat tidak hijau lagi'. Program ini bertujuan untuk mendewasakan siswa baru. Berikut Sejarah Orientasi Siswa (MOS) dari Masa ke Masa di Indonesia yang kami himpun dari berbgai sumber.

1. Tahun 1950 - 1960

Memasuki tahun 1950-an program Masa Orientasi Siswa (MOS) menjadi kegiatan resmi setiap sekolah untuk menyambut siswa baru. Kegiatan ini diperkenalkan oleh kakak-kakak kelas, bahkan kerap diwarnai kekerasan kepada siswa baru.

2. Tahun 1966 - 1998

Pada tahun 1966 - 1998 kegiatan MOS ini menjadi sarana pemerintah menanamkan ideologi dominasi kaka kelas, Pihak militer ikut ambil bagian pada aktivitas dan orientasi siswa baru. Bahkan Universitas yang merupakan wadah masyarakat intelektual menerapkan program demikian.

3. Tahun 1999 - 2015

Setelah 1998 masa orientasi siswa baru diarahkan ke materi kurikulum, tetapi masih ada perploncoan. Tiap sekolah punya kegiatan sendiri untuk mengisi orientasi siswa ini, ada yang mewajibkan kepada siswa baru membawa aksesoris lucu, berdandan aneh, hingga ritual adu fisik yang berujung kematian.
4. Tahun 2016

Tahun ajaran 2016/2017 Program masa orientasi siswa baru diganti menjadi pengenalan lingkungan sekolah (PLS). Sesuai dengan keputusan Mendikbud kegiatan yang berbau dengan perploncoan dilarang, pengenalan lingkungan sekolah diharuskan kreatif, edukatif dan menyenangkan.

Dengan program baru ini diharapkan tidak ada lagi yang menjadi korban, dan siswa baru diharapkan akan lebih bersemangat dalam menuntut ilmu.