Selama menjadi mentri pendidikan, moral para pelajar Indonesia cuma makin hancur aja, apalagi ketika dia membolehkan dan bahkan memaksa sekolah-sekolah untuk tetap menerima murid-murid yang sudah pernah melakukan tindak kejahatan, yang lebih parah lagi dia juga mamaksa sekolah-sekolah agar yang sudah dipenjarapun harus tetap boleh ikut ujian.

Tindakannya tersebut sama saja dengan tidak memberi efek jera dan bahan pertimbangan bagi para pelajar Indonesia, dia hanya akan membuat para pelajar Indonesia untuk berpikir ga apa-apa berbuat kejahatan walaupun sampai dipenjara karena toh tetap bisa lulus sekolah juga akhirnya.

Namanya saja yang punya otak pintar tapi tidak ada kebijaksanaan, ya sama saja seperti orang tolol yang tau api itu panas dan membakar tapi tetap ditaruh ditepi jerigen bensin.