- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Jasa dan Perjuangan Raden Ayu Lasmi Jauh Sebelum RA. Kartini dan Dewi Sartika


TS
zaros87
Jasa dan Perjuangan Raden Ayu Lasmi Jauh Sebelum RA. Kartini dan Dewi Sartika

Bangsa yang besar adalah bangsa yang tau tentang sejarahnya, hal itu sering di utarakan banyak orang.
Namun kenyataannya sejarah sering kali terlupakan dan menjadi topik yang enggan dibahas oleh generasi muda.
Padahal dari sejarah kita bisa banyak belajar dan dapat membangun Indonesia lebih maju lagi guna meneruskan perjuangan para pahlawan baik yang terdaftar menjadi pahlawan nasional ataupun belum.
Lalu siapa sajakah pahlawan pejuang hak-hak perempuan? Nama pertama yang anda akan sebut pasti Raden Ajeng Kartini kemudian Dewi Sartika.
Namun perlu anda tahu, bahwa masih banyak pahlawan pejuang kepentingan perempuan lain, yang belum menyandang gelar pahlawan nasional.
Salah satunya yang akan kita kenang jasa-jasanya, adalah Raden Ayu Lasmi Ningrat.
Berikut kisahnya :

Menurut sejarah, Raden Ayu Lasmi merupakan punggawa bagi kemajuan wanita Sunda saat itu jauh sebelum muncul Dewi Sartika dan RA Kartini.
Raden Ayu Lasmi Ningrat lahir di Garut, Jawa Barat pada tahun 1843.
Ayahnya bernama Raden Haji Musa, sedangkan sang ibu bernama Raden Ayu Ria.
Raden Ayu Lasmi Ningrat berjuang keras melakukan beberapa usaha agar masyarakat Sunda bisa mempelajari ilmu pengetahuan dengan mudah.
Apa saja yang dia lakukan untuk bangsa?
Banyak sekali!
Ia menerjemahkan beberapa buku ilmu pengetahuan berbahasa Belanda ke bahasa Sunda.
Buku tentang sosial, moral, psikologi, maupun matematika, sukses ia terjemahkan.

Tidak cuma itu, Lasmi Ningrat juga berhasil mendirikan Sekolah Keutamaan Istri di pendopo Garut pada tahun 1907.
Di tahun 1911, sekolah tersebut pindah ke Jalan Ranggalawe dengan total murid sebanyak 200 orang.
Akhirnya pada tahun 1913 sekolahh yang didirikan Lasmi Ningrat itu disahkan pemerintah Hindia Belanda.
Jasa-jasa beliau mungkin tidak seterkenal pahlawan perempuan lain yang sering disebut-sebut.

Namun bukan berarti jasa-jasa itu nggak terkenang. Raden Lasmi Ningrat meninggal dunia di usia 105 tahun pada tanggal 10 April 1947.
Beliau dimakamkan di belakang Masjid Agung Garut dan sosok kerabat wanita yang mendapat kehormatan mengurus Sekolah Keutamaan Istri adalah Purnamaningrat.
sumber : merdeka
image : google
0
7.4K
38


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan