- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
[NYATA]Ritual mayat berjalan di tanah toraja


TS
sayap.ayam
[NYATA]Ritual mayat berjalan di tanah toraja
semoga nggak 
salam sejahtera kali ini sayap.ayam akan share tentang ritual yg mengerikan dan langka ini , langsung saja tidak usah berbelit - belit simak dibawah ini
Konon disebuah gua di desa
Sillanang sejak tahun 1905 telah
ditemukan mayat manusia yang
utuh, tidak busuk sampai
sekarang. Mayat itu tidak
dibalsem seperti yang dilakukan
orang-orang Mesir Purba
bahkan tidak diberi ramuan
apapun. Tapi bisa tetap utuh.
Menurut pendapat
Tampubolon, kemungkinan ada
semacam zat digua itu yang
khasiatnya bisa mengawetkan
mayat manusia. Kalau saja ada
ahli geologi dan kimia yang
mau membuang waktu
menyelidiki tempat itu, agaknya
teka teki gua Sillanang dapat
dipecahkan. Di samping mayat
yang anti busuk, ada pula
mayat manusia yang bisa
berjalan diatas kedua kakinya,
bagaikan orang hidup yang
tidak kurang suatu apa. Kalau
mau dicari juga perbedaannya,
ada, tapi tidak begitu kentara.
Konon menurut Tampubolon,
sang mayat berjalan kaku dan
agak tersentak-sentak. Dan
dalam perjalanan itu ia tidak
bisa sendirian, harus ditemani
oleh satu orang hidup yang
mengawalnya, sampai ketujuan
akhir yaitu rumahnya sendiri.
Mengapa harus demikian?
Ceritanya begini. Orang-orang
Toraja biasa menjelajah
daerahnya yang bergunung-
gunung dan banyak ceruk
dengan berjalan kaki. Dari
zaman purba sampai sekarang
tetap begitu. Mereka tidak
mengenal pedati, delman,
gerobak dan semacamnya. Nah
dalam perjalanan yang berat itu
kemungkinan jatuh sakit dan
mati selalu ada. Supaya mayat
tidak sampai ditinggal didaerah
yang tidak dikenal (orang
Toradja menghormati roh setiap
orang yang meninggal) dan
agar ia tidak menjadi beban
manusia lainnya (akan sangat
tidak mungkin menggotong
terus-menerus jenazah
sepanjang perjalanan yang
makan waktu berhari-hari),
maka dengan satu ilmu gaib,
mungkin sejenis hipnotisme
menurut istilah jaman sekarang,
mayat diharuskan pulang
berjalan kaki dan baru berhenti
bila ia sudah meletakkan
badannya didalam rumahnya
sendiri. Dan bayangkan saja,
mayat itu tahu arah jalan, serta
tahu yang mana rumahnya!
Kendati demikian masih ada
satu pantangan: mayat jang
berjalan itu tidak boleh
disentuh. Mungkin kalau
disentuh mukjizat/pengaruh
ilmu gaib tersebut akan hilang.
Wallahu'alam.
Keanehan terakhir yang tidak
kalah menakjubkan adalah
"ballo" (tuak) yang kalau
diminum tidak memabukkan,
berapapun anda meminumnya.
Tuak yang diramu dengan
sejenis kulit kayu ini disamping
memanaskan badan juga
menambah tenaga dan
memperpanjang umur.
Mungkin benar juga, karena
usia penduduk disana rata-rata
mencapai 80 sampai 100 tahun.
Apakah ballo akan sama
mujarabnya kalau diminum
diluar Toraja? Entahlah....
Sumber:
majalah.tempointeraktif.com
TS mengharapkan cendol dan menolak mentah mentah yang namanya bata/bad reputation

salam sejahtera kali ini sayap.ayam akan share tentang ritual yg mengerikan dan langka ini , langsung saja tidak usah berbelit - belit simak dibawah ini
Konon disebuah gua di desa
Sillanang sejak tahun 1905 telah
ditemukan mayat manusia yang
utuh, tidak busuk sampai
sekarang. Mayat itu tidak
dibalsem seperti yang dilakukan
orang-orang Mesir Purba
bahkan tidak diberi ramuan
apapun. Tapi bisa tetap utuh.
Menurut pendapat
Tampubolon, kemungkinan ada
semacam zat digua itu yang
khasiatnya bisa mengawetkan
mayat manusia. Kalau saja ada
ahli geologi dan kimia yang
mau membuang waktu
menyelidiki tempat itu, agaknya
teka teki gua Sillanang dapat
dipecahkan. Di samping mayat
yang anti busuk, ada pula
mayat manusia yang bisa
berjalan diatas kedua kakinya,
bagaikan orang hidup yang
tidak kurang suatu apa. Kalau
mau dicari juga perbedaannya,
ada, tapi tidak begitu kentara.
Konon menurut Tampubolon,
sang mayat berjalan kaku dan
agak tersentak-sentak. Dan
dalam perjalanan itu ia tidak
bisa sendirian, harus ditemani
oleh satu orang hidup yang
mengawalnya, sampai ketujuan
akhir yaitu rumahnya sendiri.
Mengapa harus demikian?
Ceritanya begini. Orang-orang
Toraja biasa menjelajah
daerahnya yang bergunung-
gunung dan banyak ceruk
dengan berjalan kaki. Dari
zaman purba sampai sekarang
tetap begitu. Mereka tidak
mengenal pedati, delman,
gerobak dan semacamnya. Nah
dalam perjalanan yang berat itu
kemungkinan jatuh sakit dan
mati selalu ada. Supaya mayat
tidak sampai ditinggal didaerah
yang tidak dikenal (orang
Toradja menghormati roh setiap
orang yang meninggal) dan
agar ia tidak menjadi beban
manusia lainnya (akan sangat
tidak mungkin menggotong
terus-menerus jenazah
sepanjang perjalanan yang
makan waktu berhari-hari),
maka dengan satu ilmu gaib,
mungkin sejenis hipnotisme
menurut istilah jaman sekarang,
mayat diharuskan pulang
berjalan kaki dan baru berhenti
bila ia sudah meletakkan
badannya didalam rumahnya
sendiri. Dan bayangkan saja,
mayat itu tahu arah jalan, serta
tahu yang mana rumahnya!
Kendati demikian masih ada
satu pantangan: mayat jang
berjalan itu tidak boleh
disentuh. Mungkin kalau
disentuh mukjizat/pengaruh
ilmu gaib tersebut akan hilang.
Wallahu'alam.
Keanehan terakhir yang tidak
kalah menakjubkan adalah
"ballo" (tuak) yang kalau
diminum tidak memabukkan,
berapapun anda meminumnya.
Tuak yang diramu dengan
sejenis kulit kayu ini disamping
memanaskan badan juga
menambah tenaga dan
memperpanjang umur.
Mungkin benar juga, karena
usia penduduk disana rata-rata
mencapai 80 sampai 100 tahun.
Apakah ballo akan sama
mujarabnya kalau diminum
diluar Toraja? Entahlah....
Sumber:
majalah.tempointeraktif.com
TS mengharapkan cendol dan menolak mentah mentah yang namanya bata/bad reputation
0
2.2K
13


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan