- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
#Uji Coba Demokrasi Ala Ahok


TS
kodok.nongkrong
#Uji Coba Demokrasi Ala Ahok
Quote:
Jumat, 29 Juli 2016 | 19:12 WIB | MEGAPOLITAN

JAKARTA, NETRALNEWS.COM - Calon petahana Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengungkapkan, meski Indonesia baru merdeka selama 71 tahun, namun perkembangan demokrasi di Indonesia sangat baik, bahkan beberapa gaya berpolitik telah menyamai Amerika yang sudah merdeka lebih dari 200 tahun.
Menurut pria yang akrab disapa Ahok ini, salah satu contohnya adalah gaya berpolitik relawan Teman Ahok. Cara kampanye relawannya tersebut dinilai sama seperti yang dilakukan di negara Paman Sam itu.
"Iya jadi sekarang saya minta Teman Ahok nanti itu di-blast, kan uji coba demokrasi kita kan belum selesai nih. Kita kan sebentar lagi 71 tahun merdeka, Amerika sudah 200 berapa tahun nih," kata Ahok di Balai Kota Jakarta, Jumat (29/7/2016).
"Di Amerika itu kalau orang mau datang kampanye kan bayar, kita sudah uji coba kemarin yang Teman Ahok bikin festival," sambungnya.
Selain gaya berkampanye, Ahok juga akan mencoba gaya demokrasi lainnya, yaitu soal meminta dukungan dana dari para simpatisan.
"Terus yang kedua begitu kami nyalon kan ada rekening resmi kampanye. Nah kita juga akan tanya nih dari sejuta orang ini ada berapa yang ikhlas nyumbang 10 ribu (rupiah) juga gak apa-apa, syukur-syukur 50 ribu, kan kalo 50 ribu kan 50 miliar tapi kalau lebih banyak nyumbang bisa, bisa juga, tapi kalau nyumbang 50 juta dia udah mewakili 1.000 orang," jelasnya.
"Misal dari Belanda banyak orang-orang kita diaspora pada kontak, Pak mana nomor rekeningnya Pak, kami mau ikutan nih, kita tanya lu WNI (warga negara Indonesia) apa WNA (warga negara asing) lu? Kalau warga negara Belanda enggak bisa, oh ngak bisa ya Pak ya, kami mesti dorong yang warga negara Indonesia," ungkap Ahok.
Lebih jauh mantan Bupati Belitung Timur ini menjelaskan, bahwa hal ini masih sebatas uji coba demokrasi. Jika berhasil, dia mengklaim sebagai sebuah sejarah.
"Tapi ini satu uji coba demokrasi yang baik buat kita pertama kali dalam sejarah, orang-orang ini nyumbang 50 ribu lumayan loh 50 miliar loh," tutup Ahok.
Reporter : Adiel Manafe
Editor : Y.C Kurniantoro
http://netralnews.com/news/megapolitan/read/16721/uji.coba.demokrasi.ala.ahok

JAKARTA, NETRALNEWS.COM - Calon petahana Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengungkapkan, meski Indonesia baru merdeka selama 71 tahun, namun perkembangan demokrasi di Indonesia sangat baik, bahkan beberapa gaya berpolitik telah menyamai Amerika yang sudah merdeka lebih dari 200 tahun.
Menurut pria yang akrab disapa Ahok ini, salah satu contohnya adalah gaya berpolitik relawan Teman Ahok. Cara kampanye relawannya tersebut dinilai sama seperti yang dilakukan di negara Paman Sam itu.
"Iya jadi sekarang saya minta Teman Ahok nanti itu di-blast, kan uji coba demokrasi kita kan belum selesai nih. Kita kan sebentar lagi 71 tahun merdeka, Amerika sudah 200 berapa tahun nih," kata Ahok di Balai Kota Jakarta, Jumat (29/7/2016).
"Di Amerika itu kalau orang mau datang kampanye kan bayar, kita sudah uji coba kemarin yang Teman Ahok bikin festival," sambungnya.
Selain gaya berkampanye, Ahok juga akan mencoba gaya demokrasi lainnya, yaitu soal meminta dukungan dana dari para simpatisan.
"Terus yang kedua begitu kami nyalon kan ada rekening resmi kampanye. Nah kita juga akan tanya nih dari sejuta orang ini ada berapa yang ikhlas nyumbang 10 ribu (rupiah) juga gak apa-apa, syukur-syukur 50 ribu, kan kalo 50 ribu kan 50 miliar tapi kalau lebih banyak nyumbang bisa, bisa juga, tapi kalau nyumbang 50 juta dia udah mewakili 1.000 orang," jelasnya.
"Misal dari Belanda banyak orang-orang kita diaspora pada kontak, Pak mana nomor rekeningnya Pak, kami mau ikutan nih, kita tanya lu WNI (warga negara Indonesia) apa WNA (warga negara asing) lu? Kalau warga negara Belanda enggak bisa, oh ngak bisa ya Pak ya, kami mesti dorong yang warga negara Indonesia," ungkap Ahok.
Lebih jauh mantan Bupati Belitung Timur ini menjelaskan, bahwa hal ini masih sebatas uji coba demokrasi. Jika berhasil, dia mengklaim sebagai sebuah sejarah.
"Tapi ini satu uji coba demokrasi yang baik buat kita pertama kali dalam sejarah, orang-orang ini nyumbang 50 ribu lumayan loh 50 miliar loh," tutup Ahok.
Reporter : Adiel Manafe
Editor : Y.C Kurniantoro
http://netralnews.com/news/megapolitan/read/16721/uji.coba.demokrasi.ala.ahok
#Ahok: Partai Jangan Sombong
Quote:
Jumat, 29 Juli 2016 | 14:30 WIB | MEGAPOLITAN
JAKARTA, NETRALNEWS.COM - Basuki Tjahaja Purnama sebagai calon gubernur mengingatkan, agar partai politik jangan sombong, sebab masyarakat sekarang sangat cerdas dalam melihat siapa kandidat yang diusung partai dan bukan melihat nama besar partai itu.
Karena menurut pria yang akrab disapa Ahok ini, partai yang baik harusnya bisa bersinergi dengan keinginan masyarakat.
"Jadi, parpol gak usah menekan, gak usah sombong, sehingga yang terjadi semua bisa saling sadar, saling mendukung," kata Ahok di Balai Kota Jakarta, Jumat (29/7/2016).
Selain itu mantan anggota DPR dari Fraksi Partai Golkar ini menjelaskan, jika partai memilih calon yang tepat untuk Pilkada sesuai keinginan masyarakat, hal itu akan membawa dampak positif bagi perolehan suara partai di Pemilu 2019 mendatang.
"Karena 2019 akan ada suatu peristiwa penting. Pencalonan presiden dan legislatif itu bareng. Jadi partai yang mencalonkan orang yang dibutuhkan oleh rakyat ini pasti akan ada imbas mendapatkan suara," jelas Ahok.
Gubernur DKI Jakarta ini melihat, Golkar, Nasdem, dan Hanura sebagai contoh partai yang telah menangkap keinginan masyarakat. Itu ditandai dengan ketulusan mereka mau mendukungnya saat berkeinginan maju lewat jalur independen. Dia juga berharap hal seperti ini hendaknya ditularkan kepada partai lainnya.
Ahok juga menyebutkan pemimpin yang diinginkan masyarakat adalah orang yang bermental pegawai dan bukan pejabat, berniat mengabdi dan bukan mengejar jabatan, bekerja dengan jujur dan tidak korupsi, maka jangan takut.
"Ada satu pelajaran penting, siapa pun kamu selama kamu memang mentalnya cuma mau jadi pegawai, bukan jadi pejabat, bukan karena kedudukan, anda jujur, gak terima suap, kerja bener, pasti rakyat dukung," ungkapnya.
Reporter : Adiel Manafe
Editor : Y.C Kurniantoro
http://netralnews.com/news/megapolitan/read/16697/ahok.partai.jangan.sombong
Demikianlah kuliah demokrasi dari pak ahok

Salam 2 periode

0
765
Kutip
5
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan