Hilangnya Smartphone Kelas Premium 2016 di Indonesia dan Permasalahannya.
TS
User telah dihapus
Hilangnya Smartphone Kelas Premium 2016 di Indonesia dan Permasalahannya.
Saya rasa kejadian ini bukan hanya menimpa kepada saya, udah dapat THR dan bonus berapa kali lipat dari perusahaan tapi bingung mau diapakan, hal ini terjadi dari menjelang lebaran 2016 kemarin sampai hari ini.
Sebenarnya bagi saya tidak terlalu membingungkan karena sudah ada hal yang saya rencanakan, yaitu beli smartphone baru.
Kenapa malah beli smartphone baru? Ya kan itu untuk saya, untuk juragan mungkin bisa saja dipakai untuk biaya kimpoi lagi.
Salah satu alasannya karena smartphone saya sudah terlalu "tua" atau "ketinggalan" , smartphone saya saat ini masih Nexus 4 beli tahun 2013 lalu.
Lah kan duitnya sudah ada, ya tinggal beli aja! Masalahnya bukan disitu, karena saya jarang ganti smartphone maka saya mempertimbangkan smartphone yang nantinya masih bisa bersaing dengan smartphone kelas menengah sampai 3 tahun berikutnya.
Emang bisa?! Kan teknologi terus berkembang. Mudah-mudahan bisa, maka dari itu saya pilih smartphonenya yang sudah tersedia dan bergaransi resmi juga mulai menggunakan teknologi baru di smartphonenya.
Seperti UFS storage , USB Type C v3.1 , stand-alone DAC support 24-bit/192kHz audio , processor yang handal , kamera yang baik , dan service center dengan layanan baik pula.
Dan untuk mendapatkan spesifikasi seperti itu mau tidak mau harus mengarah ke smartphone flagship atau kelas premium
Masalahnya tidak sampai disitu, ketika saya mencari smartphone premium di Indonesia yang sudah tersedia resmi di sini hanya ada flagship dari Samsung, Galaxy S7 , flagship dari merek lainnya tidak ada yang resmi masuk sini.
Quote:
Ya, perhatikan dengan seksama. Sangat susah menemukan pilihan untuk smartphone premium 2016 di Indonesia. Hampir semua smartphone kelas premium di Indonesia adalah smartphone kelas premium dari tahun 2015. Padahal, ada peningkatan standar yang amat signifikan untuk smartphone kelas premium di Indonesia, dari tahun 2015 ke 2016.
Spoiler for 1:
Smartphone Premium 2016? Apa Acuannya?
OK, untuk mempermudah pengkategorian, berikut adalah cara kami memandang sebuah smartphone kelas premium 2016:
Performa lebih tinggi setidaknya 20-40% dibandingkan smartphone premium tahun 2015.
Diperkenalkannya Snapdragon 820 membuat semua smartphone kelas premium mengalami peningkatan performa 20-40%. Samsung dengan Exynos 8890-nya mengejar dengan performa yang mendekati Snapdragon 820. Sementara, Huawei dengan Kirin seri 955-nya meski tertinggal dari SD820, masih menawarkan peningkatan yang cukup signifikan dibandingkan jawara tahun lalu. Jadi, seharusnya smartphone kelas premium setidaknya menggunakan salah satu dari ketiga SoC ini.
Spoiler for 2:
Memiliki kelengkapan kelas atas.
Kamera kelas atas, Layar beresolusi tinggi, ukuran RAM besar, NFC, dan beragam fitur kelas atas lainnya adalah kewajiban di kelas premium. Bahkan Mi5 yang merupakan smartphone kelas premium termurah, sudah menawarkan kamera yang jauh lebih baik, dan segudang kemampuan berkomunikasi dengan perangkat lain.
Penampilan yang mewah, mewakili kelas harganya dan mengusung gengsi penggunanya.
Ya, kencang dan lengkap, tidak berarti penampilan harus dilupakan. Biasanya, Nexus adalah yang sering melakukan “kesalahan” ini. Tapi, tahun lalu, Nexus 6P menjadi sebuah pernyataan dari Google bahwa kelas premium itu memang harus berpenampilan cantik.
Spoiler for 3:
Dukungan service center resmi yang baik.
Kencang, lengkap, cantik. Apakah itu saja cukup? Smartphone premium tentu tidak berharga murah. Jadi, dukungan layanan purna jual yang baik sudah selayaknya menjadi salah satu persyaratan dalam memperhitungkan smartphone kelas premium. Garansi resmi, menjadi salah satu acuan utama. Sementara itu, kesigapan dan kecepatan respon pelayanan adalah hal yang tak kalah pentingnya.
Nah, setelah kita lihat semua acuannya, mari kita pertanyakan, mana saja smartphone yang layak disebut kelas premium untuk tahun 2016?
Mana LG?
Produsen smartphone yang satu ini sebenarnya adalah favorit saya sejak lama. Berawal dari LG G2 yang fenomenal, LG selalu meluncurkan produk terbaiknya di pasar Indonesia. LG G3 dan LG G4 hadir di pasaran dan menjadi opsi bagi mereka yang tidak ingin brand yang dianggap pasaran. Dan, bukan pilihan yang salah juga. LG selalu berhasil memukau.
Spoiler for 4:
Sayangnya, Di tahun 2016 ini Indonesia dikecewakan dengan pilihan LG memasukkan varian LG G5SE. Tidak, bukan karena perlengkapannya atau penampilannya yang kurang mantap. Akan tetapi, varian ini “menyalahi” aturan smartphone premium 2016: Performa setidaknya 20-30% di atas smartphone premium 2015. LG G5SE baru menyamai performa jawara tahun 2015. Belum melampauinya. Apalagi melampaui jauh. Hal ini hanya bisa dicapai LG dengan varian utama G5 yang menggunakan Snapdragon 820. Semoga saja, LG tidak bertahan dengan hanya menyediakan LG G5SE saja dan segera meluncurkan versi premium sejatinya: LG G5.
Patut dicatat, LG adalah produsen yang paling mungkin menyuguhkan tambahan jajaran smartphone premium ke Indonesia, melihat keberhasilannya mengimpor G5SE dan kinerja service center-nya yang sangat baik.
Mana HTC?
HTC10 adalah kebanggaan HTC saat ini. Betapa tidak, performa dan kualitas kameranya, sangat susah ditandingi. Belum lagi penampilannya yang khas HTC, keren. Sayang sekali, HTC dalam beberapa tahun belakangan ini kian mengendur eksistensinya di Indonesia.
Spoiler for 5:
Tahun ini, entah mungkin karena aturan TKDN atau alasan lainnya, kami tidak melihat bahwa HTC akan segera menghadirkan HTC10. Semoga saya salah.
Mana Sony?
Jajaran Xperia Z5 adalah jawara Sony di tahun lalu. Kami selalu salut dengan Sony yang selalu siap menyuguhkan jajaran smartphone kelas premiumnya. Akan tetapi, tahun ini, Sony seakan membisu. Mungkin karena aturan TKDN yang membelit? Atau mungkin karena arahan baru seperti dalam artikel yang baru-baru ini dilansir?
Spoiler for 6:
Akan kah kita melihat jajaran Xperia X dengan Snapdragon 820 di Indonesia? Hingga saat ini, jelas belum. Permasalahan dengan kinerja service center yang kerap diberitakan pun membuat Ke-premium-an Sony menjadi terganggu. Pelanggan kelas premium, tentunya menginginkan pelayanan premium juga saat ada masalah, bukan?
Mana Huawei?
Produsen teknologi komunikasi yang sangat piawai di urusan teknis ini memang baru mulai belajar menjual smartphone kelas premium. Akan tetapi, jajaran kelas premium terdahulunya, sebenarnya sangat menawan, terutama jika melihat seri Mate 8 dan Nexus 6P.
Spoiler for 7:
Lalu, kemana Huawei P9 dan P9 Plus? Masalah TKDN sudah mulai dilampaui oleh Huawei. Akan tetapi, pihak Huawei Indonesia mengindikasikan bahwa untuk memproduksi smartphone kelas premium mereka, masih akan dibutuhkan waktu dan riset. Meski demikian, mereka menjanjikan akan mengupayakan agar Huawei P9 dapat segera hadir (secara resmi) di Indonesia.
Dari sisi service center, Huawei mungkin adalah yang terbaik setelah kedua produsen asal Korea, Samsung dan LG. Janji layanan “tukar baru” jika masalah tidak bisa diselesaikan dalam 3 hari adalah contoh pelayanan kelas premium yang ditawarkan Huawei.
Mana Apple?
Salah satu produsen smartphone terdepan ini juga gagal menghadirkan smartphone premium mereka ke Indonesia tahun ini. Apple memang masih menjual smartphone mereka di indonesia, tetapi berhenti di iPhone 6 saja. Mereka tidak bisa memasukkan iPhone 6s dan iPhone SE karena terbentur TKDN.
Spoiler for 8:
iPhone 6 memang masih bisa didapatkan, dan masih banyak yang merasa puas dengan smartphone itu. Namun, untuk pertengahan tahun 2016 ini, iPhone 6 tentu saja sudah terasa ketinggalan jaman setelah lahirnya iPhone 6s. Terlebih lagi, beberapa waktu lagi iPhone 7 juga akan lahir. Jadi, mau berhenti sampai iPhone 6 saja, Apple? Tentu tidak kan?
Mana Lumia?
OK, Microsoft memang sudah memasukkan seri Lumia 950. Dari sisi performa, jika dipadukan dengan OS yang sekarang, smartphone ini memang sudah bisa dikatakan jauh lebih baik dan kencang dibandingkan pendahulunya di tahun 2015. Masalahnya, penampilan Lumia 950 ini masih jauh dari kata “premium”.
Spoiler for 9:
Semoga saja, Microsoft dapat segera mengatasi masalah jumlah aplikasi pada Lumia dan meluncurkan Lumia/Surface baru yang bisa tampil lebih premium.
Mana Xiaomi?
Hei, Xiaomi Mi5 kan sudah ada di pasaran? Review malah sudah dihadirkan di JagatGadget. Ya, benar. Masalahnya, bukan di penampilan dan performa Mi5. Harganya, membuatnya kian menarik malah. Masalahnya ada di ketersediaannya secara resmi di Indonesia. Garansi lokal yang resmi akan membuatnya bisa diterima di Xiaomi service center yang resmi di Indonesia. Ini adalah jaminan yang dibutuhkan oleh pengguna smartphone premium.
Spoiler for 10:
Mana Motorola?
Merek di bawah Lenovo ini sudah cukup lama hilang dari pasar smartphone Indonesia. Mereka baru saja mengumumkan smartphone premium, Moto Z & Moto Z Force. Secara spesifikasi, smartphone ini tergolong menarik karena dilengkapi dengan Snapdragon 820 dan RAM 4 GB, yang secara performa sudah memenuhi kriteria yang disebutkan di atas. Motorola juga menawarkan konsep modular ala mereka di kedua smartphone ini dengan modul tambahan Moto Mods.
Spoiler for 11:
Motorola sempat mengatakan bahwa mereka tertarik membawa smartphone ini ke Indonesia. Namun, mereka tidak bisa memberikan janji kapan smartphone ini akan hadir karena, sekali lagi, TKDN. Lenovo sudah bisa menghadirkan produk mereka sesuai dengan ketentuan TKDN ini, jadi seharusnya Motorola sudah punya jalan untuk melakukannya. Masalahnya, kapan?
Mana Produk Lainnya?
Vivo, ZTE Axon, dan beragam smartphone kelas premium lainnya memang sudah ramai dibahas di dunia maya. Masalahnya, kehadirannya ke Indonesia masih dipertanyakan. Banyak yang menyalahkan hal ini kepada aturan TKDN yang mempersulit masuknya produk-produk tersebut. Menurut kami, masalahnya ada di kesiapan dan keseriusan para produsen ini untuk masuk ke pasar Indonesia. Aturan main semacam TKDN ini sudah ada di negara besar lain, contohnya: Brazil. Jadi, para produsen seharusnya sudah siap untuk mengatasi kebutuhan khusus di pasar Indonesia ini.
Spoiler for 12:
Akhir Kata: Kenapa Cuma Ada 1 Brand?
Semoga saja, paceklik smartphone kelas premium ini tidak berkelanjutan. Sebab, saat ini, jujur saja hanya tersisa satu produsen smartphone yang masih meluncurkan produk yang memenuhi semua persyaratan untuk smartphone kelas premium di Indonesia. Ya, produsen yang cenderung dikategorikan “sangat mainstream” atau “pasaran”, Samsung. Hadir dengan seri Galaxy S7 dan S7 Edge, Samsung adalah satu-satunya yang menawarkan smartphone dengan kelengkapan premium, penampilan premium, fitur-fitur premium, performa kelas premium 2016 (dengan Exynos terbarunya), dan layanan purna jual premium pula. Sungguh disayangkan apabila produsen lainnya (terutama LG, Sony, dan Huawei) tidak buru-buru berbenah diri dan “mendampingi” Samsung dalam menawarkan smartphone jajaran kelas premium di Indonesia.
Spoiler for 13:
Kenapa gak ambil itu aja gan? Sudah saya katakan saya mau smartphone yang menggunakan teknologi baru agar bisa bertahan di tahun-tahun mendatang.
Jujur saya akan beli S7 jika saja sudah menggunakan USB Type C v3.1 , karena sayang sekali S7 masih menggunakan microUSB.
Sayang juga kan kalau beli S7 sekarang karena tahun mendatang Samsung sudah mulai menggunakan USB Type C untuk flagshipnya.