TRIBUNNEWS.COM, JAKARTRA-Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra, Arief Poyuono menganggap, petahan Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok bukan sebuah hal yang sulit untuk dikalahkan.
Menurutnya, dari kegagalannya maju sebagai independent saja sudah bisa ukuran kalau Ahok itu suaranya tidak akan mencapai 10 persen.
"Saya yakin kok apalagi parpol yang dukung Ahok itu mesin parpolnya tidak kuat dan tidak akan jalan. Karena Kader Kader parpol pendukung Ahok sebenar tidak akan memilih Ahok," kata Arief yakin, Jumat (29/7/2016).
"Jadi, parpol pendukung Ahok tidak pandai dalam berhitung suara pemilih di Jakarta. Justru kalau Ahok bisa maju lewat independen, itu yang kami sangat perhitungkan dari Ahok," lanjutnya.
Sebab, imbuh Arief, jika Ahok berhasil mendapatkan dukungan 1 juta warga Jakarta yang punya hak pilih di Pilkada tahun 2017, Ahok sudah dipastikan mendapatkan suara hampir 50 % keatas.
Atau 4 juta suara dari jumlah DPT yang hampir 7 juta pemilih. Dari 1 juta pengusung Ahok akan bertambah menjadi 4 juta suara dari anggota keluarga masyrakat yang mengusung Ahok lewat jalur independent.,
"Nah ini masyrakat yang tadinya akan mengusung Ahok maju jalur independen saja, tidak sampai 100 ribu orang. Maka para bohirnya Ahok kebakaran jenggot buru-buru cari parpol untuk usung Ahok," Arief meyakini.
"Yang paling kami perhitungkan itu adalah dugaa faktor Kecurangan yang akan dilakukan oleh tim senyapnya Ahok. Mungkin saja dengan money politik dan intimidasi pada warga Jakarta yang tinggal dipemukiman padat dengan ancaman akan digusur jika tidak mendukung Ahok," paparnya.
Ia berharap, masyarakat berani untuk tidak memilih Ahok, serta mengawasi setiap TPS karena rawan akan Kecurangan Kecurangan dari Tim senyapnya Ahok.
"Kalau Gerindra sih jangan kan siap lawan Ahok. Wong kalau Pilpres dipercepat tahun depan aja Joko Widodo maju sebagai capres diusung semua parpol yang dipemerintahan nya,kami siap melawan, yakin tidak terpilih lagi," kata Arief yakin.
Editor: Rachmat Hidayat