Siapa sih yang tidak ingin pernikahannya awet hingga akhir hayat? Tapi apakah semua itu mudah diraih? Tentu tidak, lalu apa yang harus dilakukan?
Untuk pasangan yang baru menikah tentunya merasakan indahnya kebersamaan di awal, tapi semua itu akan berkurang seiring waktu. Riak-riak dalam keluarga mulai muncul, pertengkaran kecil serta perbedaan pendapat mulai muncul, bukankah begitu?
Bagaimanapun konflik akan terus datang, tanpa dibekalinya pengetahuan atau kurangnya pengetahuan tentang managemen konflik untuk pasangan muda lama-kelamaan keharmonisan keluarga akan terus terkikis.
Rumah tangga yang tadinya tenang (sakinah), saling menyayangi (mawadah), serta penuh keberkahan (warohmah) tinggal menjadi impian semata. Itu sebabnya dalam menjalani kehidupan berkeluarga perlu memegang aspek kunci untuk managemen konflik secara benar untuk setiap pasangan, apa saja itu?


Forgiveness
Tak ada manusia yang sempurna dalam tindakannya semua tak luput dari kesalahan. Kunci pertama yang harus dipegang setiap pasangan adalah mau memaafkan. Adapun hal-hal yang tidak kita suka atau berkenan dari pasangan dan agan mampu memaafkannya maka maafkanlah ia.
Tetapi sampai batas mana agan masih bisa memaafkan? Tentu apabila apa yang diperbuat pasangan sesuatu yang diluar batas wajar. Maka agan perlu menyikapinya lebih dalam lagi, seperti penjelasan dibawah ini.

Advised
Memaafkan saja tidak cukup, sebagai pasangan harus mampu memberikan nasehat serta masukan yang baik bagi masing-masing pasangan. Saling menasehati dalam kebaikan serta mengkoreksi kesalahan, kunci kedua agar rumah tangga Anda tetap aman.
Setiap pasangan harus mampu berkompromi dalam setiap konflik, bagaimanapun komunikasi yang baik harus mampu dibangun tanpanya semua itu hanyalah sia-sia.

Attachment
Rasa saling memiliki satu sama lain atau keterlekatan setiap pasangan harus mampu dibawa kedalam kehidupan sehari-hari. Jika pasangan sakit, agan juga merasakan sakit yang ia alami. Saling mengasihi, menyayangi, kepedulian, merupakan rasa yang harus melekat dalam setiap hati pasangan.
Tanpa hal ini mustahil mau melanjutkan hubungan yang hampa, tanpa dilandasi kasih sayang.

Nurture
Proses yang terakhir yang harus mampu dimiliki sebagai kunci adalah mengasuh. Sebagaimana layaknya orang tua mengasuh anaknya. Setiap pasangan harus mampu mengasuh satu sama lainnya.
Menjaga perasaan, memberikan toleransi, walaupun semua itu tidak enak dan menyakitkan. Demi terciptanya keutuhan rumah tangga. Sebagaimana niat baik untuk mengasuh, pasangan akan mengerti bahwa Anda mampu dijadikan pembimbingnya ia akan menurut. Dan terciptalah kehidupan rumah tangga yang diimpikan.

Akhir Kata
Perjalanan rumah tangga itu sangatlah panjang dan luas. Tanpa dibekali ilmu yang cukup sangat sulit rasanya untuk mencapai tujuan yang panjang itu.
Tidak perlu malu untuk mengakui kekurangan diri, niat agan untuk belajar dan memperbaiki dirilah yang akan mampu menolong nantinya. Semua yang dilakukan tak lebih demi terciptanya rumah tangga yang langgeng.

Sumber :