Kaskus

News

boxterAvatar border
TS
boxter
Ahok: Sejuta KTP Enggak Sia-Sia
Ahok: Sejuta KTP Enggak Sia-Sia

Quote:


http://pilkada.liputan6.com/read/256...enggak-sia-sia

Salah satu yang jadi catatan dari Ahok adalah inkonsistensi. Dan parahnya, ini sama sekali tidak disadari atau malah disangkal oleh Ahok. Independen adalah jalur yang digadang gadang Ahok sendiri, dan direspon oleh anak anak muda yang berjuluk “Teman Ahok”.

Tentu pada inget saat Ahok berkata,” Lebih baik tidak menjadi gubernur dari pada mematahkan semangat anak anak muda”. Semangat anak muda dan kita sekalian adalah membuat pencalonan independen agar kepala daerah bebas intervensi apapun. Dan ini diharapkan jadi model di seluruh Indonesia.

Dan pada inget juga Ahok berkata, bila Teman Ahok berhasil mengumpulkan KTP 1 juta dukungan, maka dia akan independen. Ini adalah janji. Kalau mau ada klausul, semestinya dia kasih S&K berlaku. Syarat dan Ketentuan berlaku yaitu Kalau ada parpol yang ngaku iklas dan tanpa pamrih, maka 1 juta KTP pun Ahok milih parpol.

Setidaknya, biarkan orang orang anti parpol yang dukung Ahok mikir, perlu ga susah susah datang ngumpulin KTP buat Ahok. Setidaknya, biarkan Teman Ahok dan para relawannya juga mikir, perlu ga susah setengah mati ngumpulin KTP dengan mimpi agar punya pimpinan daerah yang benar benar bebas pengaruh partai. Berdiri sejajar dan bahkan legitimasi kokoh didepan partai. Ini mimpi semua pendukung independen.

Berapa banyak orang yang support baik tenaga, dana, dan segala macam daya buat mewujudkan mimpi ini? Apakah Ahok ga mikir? Ahok bilang, pengumpul KTP ini mau Ahok jadi gubernur atau mau lawan parpol? Kok pertanyaannya begini? Apa Ahok ga tau kalau mereka ini pengen Ahok gubernur dengan cara tidak lewat parpol. Kasarnya bolehlah dikatakan jadi gubernur dengan cara lawan partai! Janganlah hal ini dipisah seperti pertanyaan konyol Ahok.

Kalau Ahok bertanya demikian, kenapa dulu dia ngemis ke Megawati? Kalau PDI-P ga dukung, dia mau heru lewat independen. Kenapa sekarang balik lagi ngemis ke Mega dan balik ke Djarot setelah 1 juta KTP terkumpul? Ingat hok, relawan ente ampe mengulang ngumpulin tuh KTP.

Mana perkataan ente yang berkata lebih baik ga jadi gubernur daripada mematahkan harapan anak muda? Mana hok? Mana? Kok sekarang ente berkata, jadi gubernur atau lawan parpol? Sekali lagi hok, pendukung independen mau ente jadi gubernur melawan parpol! Ente berani ga? Ente punya nyali ga?

Mau independen hok????

INDEPENDEN NENEK LU!!!!!!

Okey okey…
Coba lihat sisi terbaik dari situasi buruk ini.

Ahok butuh parpol yang menjadi pengisi legislatif alias DPRD. Ini dilakukan demi rakyat Jakarta. Tanpa DPRD, Ahok sangat terhambat mengenai anggaran maupun perda perda. Reklamasi adalah salah satunya. APBD adalah salah duanya. Belum yang lain. Jadi dengan diusung parpol, setidaknya parpol juga dukung di DPRD. Masak gubernur yang diusung ga diback up sih? Juga impeachment bisa jauh jauh dihindari. Maklum, gubernur ga bisa membubarkan DPRD. Tapi DPRD bisa mengusulkan ke MA untuk melengserkan gubernur.

Selain itu, juga masalah pilpres mendatang. Ada kemungkinan dan mungkin harapan bahwa Ahok akan jadi wapres digandeng Jokowi. Bila saat ini dia lawan parpol, maka tidak akan ada yang mau mengusung pasangan Jokowi Ahok. Dan pilpres tidak bisa lewat jalur independen. Sudah pernah dicoba lewat jalur Mahkamah Konstitusi tapi ditolak MK. Jadi mau tidak mau, pilpres jalurnya hanya partai. Sontoloyo? Benar sekali!

Jadi ini adalah pilihan paling realistis demi masa depan Ahok. Mengenai wapres, terus terang sangat menipis peluang Jokowi menggandeng Ahok. Ahok adalah masa lalu Jokowi. Mereka sekarang jarang bertemu dan komunikasi intens dibanding saat jadi pasangan gubernur dan wakil di jakarta. Sedang saat ini, sebagai presiden, Jokowi dikelilingi orang terbaik di Indonesia. Berbeda dengan jakarta yang mana hanya ada Ahok. Sedang semua anak buahnya adalah PNS. Kalau presiden, dia bisa merekrut siapa saja jadi menteri. Jadi kepala lembaga. Jadi A jadi B dan jadi C.

Saat ini, Jokowi lebih intens dengan para menteri. Ada menteri Susi dan menteri Sri Mulyani yang lebih menjanjikan dijadikan wapres dibanding Ahok. Keberanian Ahok sebagai tukang pukul dan eksekutor Jokowi di jakarta juga berani dilakukan Susi dan saya yakin oleh Sri. Dan terutama sekali, gaya beringas Ahok lebih sesuai dengan gaya Susi.

Memilih Susi sebagai wapres adalah nilai plus, plus dan plus dibanding memilih Ahok. Susi adalah pribumi, Islam, dan wanita. Vote getter. Si pendulang suara. Memang Susi dalam pemberantasan korupsi tidak sebergaung Ahok yang berseteru dengan para koruptor di jakarta. Tapi, ini bukan faktor yang sangat signifikan. Susi bisa saja berdalih, bahwa dia bisa membuat semua tidak bisa korupsi sehingga gaung dia melawan koruptor tidak terlihat. Kan lebih hebat malah dari Ahok. Kira kira begitu.

Keputusan sudah dibuat. Benar atau salah langkah yang diambil Ahok, waktu yang akan menentukan.

=== Trit asli ane dihapus. konyol bener dah. ane buat baru. silahkan nasbung nastak di komen.. lagi seru soalnya tadi. wakakakakakkk
0
3.5K
58
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan