Kepala Bank Indonesia (BI) Perwakilan Sulut Peter Jacobs mengatakan kunjungan wisatawan Tiongkok memberikan andil positif terhadap pertumbuhan ekonomi di Provinsi Sulawesi Utara (Sulut).

"Sejak awal Juli hingga akhir tahun nanti diperkirakan kunjungan wisman Tiongkok lebih 30 ribu orang. Ini otomatis akan memberikan sumbangan pada pertumbuhan ekonomi Sulut," kata Jacobs, seperti dikutip dari Antara, di Manado, Rabu (27/7/2016)).

Dia mengatakan dengan jumlah kunjungan di atas 30 ribu tersebut bisa menciptakan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) sekitar Rp800 miliar. Angka tersebut, lanjutnya, menggunakan rata-rata pengeluaran wisman sebesar USD1.134 kemudian dikalikan dengan kunjungannya di Sulut hingga akhir 2016.

Sektor-sektor yang langsung terkena dampak positif yakni restoran, transportasi, perdagangan. Sementara sektor lain terdampak tetapi tidak secara langsung. DIharapkan dampak positif ini bisa terus terjadi dan nantinya memberikan dampak positif terhadap laju perekonomian di masa mendatang.

Sementara itu, Pengamat ekonomi Universitas Sam Ratulangi (Unsrat) Manado Agus T Poputra mengatakan, pemerintah perlu mendorong masyarakat untuk terlibat langsung dalam kegiatan mendukung sektor pariwisata.

"Dengan demikian uang yang dibelanjakan wisman tersebut bisa lebih banyak tertinggal di Sulut," pungkasnya.ta.

http://ekonomi.metrotvnews.com/mikro...mbuhan-ekonomi