- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Mau Usahanya Laku? Mungkin Kamu Bisa Belajar dari Perusahaan Ini


TS
risoles.kroket
Mau Usahanya Laku? Mungkin Kamu Bisa Belajar dari Perusahaan Ini
Quote:
Catatan: Agar lebih mudah difahami, tulisan ini telah mengalami perubahan cukup besar dan terpaksa mengurangi unsur komedi didalamnya. Tulisan sebelumnya memang dibuat sedemikian rupa agar bisa lolos "sensor HT" (dalam tanda kutip) milik Big Boss Kaskus, yakni perusahaan rokok Djarum.


Quote:
"Mau Usahanya Laku? Mungkin Kamu Bisa Belajar dari Perusahaan Ini". Mohon maaf sebelumnya kalau ada yang merasa telah tertipu oleh judul ini. Sebenarnya tema yang akan kita diskusikan bersama adalah "Melihat Cara Marketing Perusahaan Rokok". Lalu apa hubungannya perusahaan rokok dengan judul awal yang telah diberikan?
Tak bisa kita pungkiri, perusahaan rokok adalah perusahaan yang telah terbukti sukses berabad-abad melakukan usahanya. Walaupun diterpa perubahan zaman, mereka dapat menyesuaikan agar bisnis mereka tetap berada diatas. Nah, inilah yang menarik untuk kita angkat dan diskusikan bersama bagaimana metode, trik, dan tips mereka agar usahanya sukses dan laku di masyarakat. Terutama dalam bidang periklanan atau promosi mereka.
Untuk itu pertama-tama, ane akan ajak Agan dan Sista melihat sejarah perusahaan rokok mengiklankan produk mereka. Siapa tau bisa memberi inspirasi agar jualan pulsa, bakwan, dan tahu bulatnya semakin laku.
Tak bisa kita pungkiri, perusahaan rokok adalah perusahaan yang telah terbukti sukses berabad-abad melakukan usahanya. Walaupun diterpa perubahan zaman, mereka dapat menyesuaikan agar bisnis mereka tetap berada diatas. Nah, inilah yang menarik untuk kita angkat dan diskusikan bersama bagaimana metode, trik, dan tips mereka agar usahanya sukses dan laku di masyarakat. Terutama dalam bidang periklanan atau promosi mereka.
Untuk itu pertama-tama, ane akan ajak Agan dan Sista melihat sejarah perusahaan rokok mengiklankan produk mereka. Siapa tau bisa memberi inspirasi agar jualan pulsa, bakwan, dan tahu bulatnya semakin laku.


Quote:
Iklan Pertama 1789–1870
Iklan pertama yang diketahui, berasal dari Amerika Serikat produsen udud bernama P. Lorillard and Company, ditempatkan di harian New York pada tahun 1789.

Lorillard advertisement, 1789
Nama merek dagang pertama yang menjadi dikenal pada skala yang lebih besar di Amerika Serikat adalah "Bull Durham" yang muncul pada tahun 1868. Tapi kalau desain nya kayak gini mah, gak laku ya mungkin zaman sekarang. Kalau Agan jualan tahu bulat atau gorengan pakai ini, mungkin malah dikira jual obat nganu.
Iklan pertama yang diketahui, berasal dari Amerika Serikat produsen udud bernama P. Lorillard and Company, ditempatkan di harian New York pada tahun 1789.
Spoiler for Berikut penampakannya.:

Lorillard advertisement, 1789
Quote:
Color lithography (1870–1900)
Pekembangan lithography warna membuat iklan udud pun semakin berwarna. Kalau diatas kan masih hitam putih ya, kalau ini sudah ada warnanya. Jadi deh kotak udud ada warnanya, nah tambah menarik. Belum lagi ada gamabar "beautiful lady" nya. Duh.. Makin menambah motivasi mau beli aja. Nah, jadi kalau mau buat flyer atau poster produk untuk jualan, jangan masin-masin sama warna ya. Iklan udud telah membuktikannya.
Spoiler for Lithography pada bungkus rokok.:

Quote:
Modern advertising 1920an-sekarang
Seiring dengan perkembangan teknologi informasi, teknik marketing dan avertising udud pun semakin berkembang. Mulai dari billboard, televisi, film, dan lain-lain. Sungguh sulit rasanya ane gambarkan dengan kata-kata. Untuk itu marilah kita simak gambar-gambar dibawah ini.

Di akhir 1930an, mereka menggunakan objek wanita sebagai modelnya. Model dikesankan adalah wanita cantik nan glamour yang merokok. Cara seperti ini dahulu banyak menarik konsumen baik dari pria maupun wanita. Mereka mengklaim produk mereka baik bagi tenggorokan.

Bintang Hollywood yang ganteng dan populer saat itu, John Wayne menjadi model iklan Camel Cigarettes pada tahun 1950. Udud ini diklaim pembuatnya tidak ada satupun yang menyebabkan iritasi tenggorokan.

Chesterfield menggaet tiga artis besar kenamaan pada waktu itu. Arthur Godfrey, Bing Crosby and Perry Como, menjadi model iklan Chesterfield pada tahun 1949.

"Dokter aja yang lebih faham kesehatan aja ngudud Camels, masa ente kagak." Mungkin seperti itulah pesan yang ingin disampaikan produsen udud waktu itu dengan menggaet dokter dan perawat.

Ini merupakan iklan Lucky Strike di tahun 1930. Model yang digunakan adalah legenda atlet golf pada waktu itu, Walter Hagen.



Seiring dengan perkembangan teknologi informasi, teknik marketing dan avertising udud pun semakin berkembang. Mulai dari billboard, televisi, film, dan lain-lain. Sungguh sulit rasanya ane gambarkan dengan kata-kata. Untuk itu marilah kita simak gambar-gambar dibawah ini.
Spoiler for Baik bagi tenggorokan.:

Di akhir 1930an, mereka menggunakan objek wanita sebagai modelnya. Model dikesankan adalah wanita cantik nan glamour yang merokok. Cara seperti ini dahulu banyak menarik konsumen baik dari pria maupun wanita. Mereka mengklaim produk mereka baik bagi tenggorokan.
Spoiler for Tidak ada satupun menyebabkan iritasi:

Bintang Hollywood yang ganteng dan populer saat itu, John Wayne menjadi model iklan Camel Cigarettes pada tahun 1950. Udud ini diklaim pembuatnya tidak ada satupun yang menyebabkan iritasi tenggorokan.
Spoiler for Menggaet Artis Papan Atas:

Chesterfield menggaet tiga artis besar kenamaan pada waktu itu. Arthur Godfrey, Bing Crosby and Perry Como, menjadi model iklan Chesterfield pada tahun 1949.
Spoiler for Dokter saja merokok:

"Dokter aja yang lebih faham kesehatan aja ngudud Camels, masa ente kagak." Mungkin seperti itulah pesan yang ingin disampaikan produsen udud waktu itu dengan menggaet dokter dan perawat.
Spoiler for Legenda Atlet Golf saja merokok:

Ini merupakan iklan Lucky Strike di tahun 1930. Model yang digunakan adalah legenda atlet golf pada waktu itu, Walter Hagen.
Spoiler for Bayi senang ayahnya merokok.:

Daddy's favourite: Player's cigarettes used a baby in this vintage advertisement. Wah! Ternyata anak kita senang ayahnya merokok 

Spoiler for Apotik saja mengiklankan rokok:

Iklan udud merk Winchester di Apotik Obat di Montreal, Quebec, 1942.
Spoiler for Macho beud..:

Mau trisep dan bicepnya kayak abang-abang diatas? Rajin angkat barbel dan makan protein. Dan jangan lupa ngudud?


Quote:
Catatan 2:
Pada zaman itu, fakta bahwa rokok membahayakan kesehatan, belum diterima masyarakat secara luas sebagaimana sekarang. Sehingga menampilkan gambar rokok bukanlah hal yang tabu.
Branding dan menciptakan kesan positif terhadap produk, adalah hal penting dalam berjualan. Dan perusahaan rokok memilih "menipu masyarakat" untuk itu. Mungkin anak Komunikasi Periklanan yang baca ini bisa menambahkan.
Jadi apa yang Agan dan Sista bisa pelajari dari iklan rokok diatas?
Pada zaman itu, fakta bahwa rokok membahayakan kesehatan, belum diterima masyarakat secara luas sebagaimana sekarang. Sehingga menampilkan gambar rokok bukanlah hal yang tabu.
Branding dan menciptakan kesan positif terhadap produk, adalah hal penting dalam berjualan. Dan perusahaan rokok memilih "menipu masyarakat" untuk itu. Mungkin anak Komunikasi Periklanan yang baca ini bisa menambahkan.
Jadi apa yang Agan dan Sista bisa pelajari dari iklan rokok diatas?

Quote:
Quote:
Iklan udud itu gak ngaruh! Yang mempengaruhi itu lingkungan!
Quote:

Quote:
Pernah mendengar kalimat semisal diatas? Pernyataan tersebut tidak seluruhnya salah, tapi juga tidak seluruhnya betul. Sebenarnya logika ini orang-orang perusahaan rokok juga yang melahirkannya. Namun angka dan fakta telah membungkam logika ini. Sehingga WHO pun memutuskan untuk melarang iklan rokok dan bekerjasama dengan negara-negara untuk membuat regulasi bersama.
Sayangnya negara kita tercinta, untuk masalah "udud", lebih liberal daripada negara-negara yang menganut ideologi liberal. Pemerintah pun terkesan setengah hati menerapkan dan mengawasi regulasi ini. Buktinya tak usah jauh-jauhlah, kita bisa lihat bersama contoh teknik periklanan mereka di KASKUS, forum yang diklaim terbesar di Indonesia, dengan pegunjung dari segala usia.
Lalu, pertanyaan muncul kenapa mereka jor-joran buat iklan dan promosi, padahal pelanggan mereka banyak? Jawabannya karena, pelanggan setia mereka banyak yang mati setiap harinya, ada juga yang belum mati namun memutuskan berhenti. Jadi untuk menutupi angka ini, mereka harus mencari pelanggan baru.
Nah jadi kalau kamu jualan tahu bulat berformalin yang bisa menyebabkan kematian pelanggannya. Kamu mesti coba trik marketing udud biar pelanggan gak lari. Dimana konsumennya udah tau kalau udud itu beracun, namun masih dibeli. Oia, ada logika aneh nih.. "Makan tahu bulat berformalin mati, pakai vaksin palsu juga mati, mendingan makan tahu bulat formalin dan vaksin palsu aja!"
Sayangnya negara kita tercinta, untuk masalah "udud", lebih liberal daripada negara-negara yang menganut ideologi liberal. Pemerintah pun terkesan setengah hati menerapkan dan mengawasi regulasi ini. Buktinya tak usah jauh-jauhlah, kita bisa lihat bersama contoh teknik periklanan mereka di KASKUS, forum yang diklaim terbesar di Indonesia, dengan pegunjung dari segala usia.
Lalu, pertanyaan muncul kenapa mereka jor-joran buat iklan dan promosi, padahal pelanggan mereka banyak? Jawabannya karena, pelanggan setia mereka banyak yang mati setiap harinya, ada juga yang belum mati namun memutuskan berhenti. Jadi untuk menutupi angka ini, mereka harus mencari pelanggan baru.
Nah jadi kalau kamu jualan tahu bulat berformalin yang bisa menyebabkan kematian pelanggannya. Kamu mesti coba trik marketing udud biar pelanggan gak lari. Dimana konsumennya udah tau kalau udud itu beracun, namun masih dibeli. Oia, ada logika aneh nih.. "Makan tahu bulat berformalin mati, pakai vaksin palsu juga mati, mendingan makan tahu bulat formalin dan vaksin palsu aja!"

Spoiler for Bonus: Gambar SPG Rokok:

Maaf buat mbak-mbak SPG yang sedang membaca ini, tanpa mengurangi rasa hormat, tapi inilah padangan kami, sebagai kaum adam yang menyukai hawa.
______________________________________________________________________________
Quote:
8 Cara Sukses Promosi Udud Yang "Patut" di Contoh dalam Berjualan

Quote:
29 MAY 2013 | JENEWA - Pada Hari Tanpa Tembakau Sedunia , 31 Mei , WHO menyerukan negara-negara untuk melarang segala bentuk iklan rokok , promosi dan sponsor, untuk membantu mengurangi jumlah pengguna tembakau. Banyak negara yang menyambut positif seruan ini. Tapi sepertinya tidak untuk Indonesia, walaupun katanya berideologi pancasila, namun untuk urusan udud nampaknya kita menganut ideologi liberal, bahkan lebih liberal dari negara-negara liberal yang telah melarang iklan rokok sepenuhnya.
Memang pemerintah sudah membuat PP NO. 109 Tahun 2012, yang mengatur regulasi iklan rokok. Namun tampaknya ini sekedar daripada tidak saja. Buktinya masih banyak pelanggaran yang bersifat besar dan terang-terangan terjadi, namun tidak ada tindak lanjutnya. Contoh paling dekat dan nyata adalah di Kaskus, silahkan baca thread ane tentang ini Klik.
Namun kita tetap harus berterimakasih pada pemerintah, dengan adanya regulasi yang walau tidak berjalan semestinya ini, paling tidak dapat sedikit menekan angka pengudud baru dari kalangan generasi muda.
Nah, menariknya dibawah tekanan regulasi pun persuahaan udud masih bisa melakukan promosi-promosi secara hebat. Iiiih.. keren banget deh mereka
Kini mereka telah mengembangkan teknik halus (bukan pakai makhluk halus loh ya). Karena salah satu pesan iklan yang kuat tidak diizinkan, pemasar tembakau telah belajar untuk menggabungkan unsur-unsur yang lebih kecil untuk mencapai dua tujuan inti mereka:
♦ pengembangan identitas merek
♦ menggali ide dan perasaan yang berhubungan dengan merokok
Memang pemerintah sudah membuat PP NO. 109 Tahun 2012, yang mengatur regulasi iklan rokok. Namun tampaknya ini sekedar daripada tidak saja. Buktinya masih banyak pelanggaran yang bersifat besar dan terang-terangan terjadi, namun tidak ada tindak lanjutnya. Contoh paling dekat dan nyata adalah di Kaskus, silahkan baca thread ane tentang ini Klik.
Namun kita tetap harus berterimakasih pada pemerintah, dengan adanya regulasi yang walau tidak berjalan semestinya ini, paling tidak dapat sedikit menekan angka pengudud baru dari kalangan generasi muda.
Nah, menariknya dibawah tekanan regulasi pun persuahaan udud masih bisa melakukan promosi-promosi secara hebat. Iiiih.. keren banget deh mereka

Kini mereka telah mengembangkan teknik halus (bukan pakai makhluk halus loh ya). Karena salah satu pesan iklan yang kuat tidak diizinkan, pemasar tembakau telah belajar untuk menggabungkan unsur-unsur yang lebih kecil untuk mencapai dua tujuan inti mereka:
♦ pengembangan identitas merek
♦ menggali ide dan perasaan yang berhubungan dengan merokok

Quote:
Quote:
1. Menjaga Pelanggan (Pengudud) dan Merekrut Calon Pelanggan (Anak Sekolahan)
Quote:
Spoiler for Jazz:

Spoiler for Jazz:

Quote:
Di negara-negara maju, angka perokok semakin hari semakin berkurang. Sebabnya tak lain karena pengudud udah pada mati atau berhenti, dan regulasi negara mempersulit mereka merekrut pelanggan baru.
Namun, agar bisa tetap menghasilkan uang. Tentunya mereka harus putar otak (semangat yang perlu dicontoh) agar para pengudu tak berhenti dan pelanggan baru tetap berdatangan. Untuk itu mereka berusaha menciptakan lingkungan di mana perokok dan non-perokok sama-sama merasakan hal positif tentang produk tembakau alias udud dan persahaan pembuatnya. Hasilnya perusahaan dapat mempertahankan perokok, merekrut perokok baru, dan mencapai dukungan publik dan politik untuk kebijakan yang "ramah-tembakau". Dan cara ini terlihat sangat sukses di Indonseia.
Coba lihat deh gambar diatas, Djarum Super MLD Java Jazz (bukan dangdut pantura). Boleh disurvei deh, yang dateng konser itu yang perokok berapa? Jawabannya dikit.. Lha kenapa? Sesuai tujuannya, " berusaha menciptakan lingkungan di mana perokok dan non-perokok sama-sama merasakan hal positif tentang produk tembakau alias udud dan persahaan pembuatnya."
Namun, agar bisa tetap menghasilkan uang. Tentunya mereka harus putar otak (semangat yang perlu dicontoh) agar para pengudu tak berhenti dan pelanggan baru tetap berdatangan. Untuk itu mereka berusaha menciptakan lingkungan di mana perokok dan non-perokok sama-sama merasakan hal positif tentang produk tembakau alias udud dan persahaan pembuatnya. Hasilnya perusahaan dapat mempertahankan perokok, merekrut perokok baru, dan mencapai dukungan publik dan politik untuk kebijakan yang "ramah-tembakau". Dan cara ini terlihat sangat sukses di Indonseia.
Coba lihat deh gambar diatas, Djarum Super MLD Java Jazz (bukan dangdut pantura). Boleh disurvei deh, yang dateng konser itu yang perokok berapa? Jawabannya dikit.. Lha kenapa? Sesuai tujuannya, " berusaha menciptakan lingkungan di mana perokok dan non-perokok sama-sama merasakan hal positif tentang produk tembakau alias udud dan persahaan pembuatnya."

Quote:
Quote:
2. Its All About Image
Quote:
Spoiler for ?:

Wah.. udah malem nih. Lanjut besok lagi ya.. MAsih banyak nih lanjutannya, "BADGE PRODUCTS", "VISUAL BRANDING", "FRIENDLY FAMILIARITY", dll.

Pantengin terus yak


Quote:
Sumber:
http://www.telegraph.co.uk/news/heal...s.html?image=2
http://www.investopedia.com/articles...nomic-moat.asp
https://en.wikipedia.org/wiki/Tobacco_advertising
http://www.telegraph.co.uk/news/heal...s.html?image=2
http://www.investopedia.com/articles...nomic-moat.asp
https://en.wikipedia.org/wiki/Tobacco_advertising
Quote:
Kalau Agan dan Sista rasa tulisan ini bermanfaat mohon bantuannya buat share, rate5, dan berkomentar dimari yah. Sehingga, thread ini gak cepat tenggelam dan semakin banyak yang baca.
.
Akhir kata, mohon maaf dan terimakasih untuk semuanya.

Akhir kata, mohon maaf dan terimakasih untuk semuanya.



Quote:
Oia, kalau ada waktu mampir ke thread ane yang lain gan .. Klik disini.
Diubah oleh risoles.kroket 29-07-2016 22:39
0
38.6K
Kutip
215
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan