- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Bus Teman Ahok Siap Konvoi Bersama Kendaraan Partai


TS
mooniequeenie
Bus Teman Ahok Siap Konvoi Bersama Kendaraan Partai
Quote:
Basuki T. Purnama (BTP) akhirnya menentukan jalur pencalonan dalam Pilkada DKI 2017 melalui partai politik bersama dengan tiga partai pendukung Golkar, Nasdem dan Hanura bersama-sama dengan Teman Ahok untuk melanjutkan tugasnya membenahi Jakarta.
"Kami menghargai dan mendukung keputusan Ahok, setelah kami melakukan dialog dengan Pak Ahok, perwakilan dari tiga partai pendukung Golkar, Nasdem dan Hanura. Akhirnya, Ahok memutuskan untuk maju menggunakan kendaraan partai politik bersama dengan Teman Ahok" jelas Amalia Ayuningtyas, juru bicara Teman Ahok, hari ini di Sekretariat Teman Ahok, Pejaten, Jakarta.
Amalia menjelaskan kendaraan partai dan kendaraan yang dirakit oleh Teman Ahok melalui Sejuta KTP mempunyai tujuan yang sama untuk mendukung Gubernur DKI Basuki P. Purnama, melanjutkan tugasnya membenahi dan menjadikan Jakarta Baru pada periode 2017-2022.
Teman Ahok menyatakan siap bekerjasama dengan teman-teman dari partai politik, agar Ahok bisa melanjutkan tugasnya membenahi Jakarta pada periode berikutnya. "SebelumnyaTeman Ahok melakukan gerakan pengumpulan Sejuta KTP karena kami merasa ada Ahok, pemimpin yang mampu membawa perubahan di Jakarta, terancam tidak bisa maju kembali. Karena tidak punya partai, tengah berseteru dengan DPRD DKI, bahkan terancam dimakzulkan. Sehingga kecil kemungkinan Ahok akan dicalonkan kembali oleh partai politik" jelas Amalia.
Ia menegaskan, Teman Ahok tidak anti parpol, tetapi kecewa terhadap partai politik yang ada seolah tidak mendengarkan suara masyarakat. "Jadi tujuan Teman Ahok saat itu adalah menunjukan pada Parpol, bahwa jika partai tak mendengar suara kami, maka kami bisa bergerak sendiri. Teman Ahok bergerak untuk menyediakan kendaraan alternatif untuk Ahok maju ke pilkada lewat jalur perseorangan. Sebuah jalur yang sah dan diakui oleh konstitusi."
Menurut Amalia, kini Sejuta KTP dukungan untuk Ahok telah terkumpul. Kendaraan alternatif telah dirakit Teman Ahok bersama dengan masyarakat Jakarta yang sudah berpartisipasi siap digunakan. Disisi lain, tiga partai yang menyatakan mendukung Pak Ahok untuk maju dalam Pilkada DKI Jakarta pada 2017, disertai dengan surat rekomendasi resmi. Jumlah kursi ketiga partai tersebut di DPRD DKI juga telah memenuhi syarat untuk bisa mengajukan calon.
"Artinya, ada dua kendaraan yang bisa digunakan oleh Ahok untuk maju kembali" tegas jubir Teman Ahok. Ahok mengibaratkan Teman Ahok adalah sebuah bus yang bisa digunakan untuk mencapai tujuan. Hanya saja, rute yang dilalui memang lebih jauh, jalannya terjal, dan penuh risiko terhadang, bahkan bisa tergelincir di jalan.
"Tetapi kami telah mempersiapkan diri menghadapi jalan terjal tersebut. Kami siap untuk turun dan mendorong kendaraan bus beramai-ramai saat melewati jalan terjal dan risiko yang menghadang. Kami juga akan mengajak masyarakat untuk bersama-sama mengawal di sepanjang rute yang akan dilalui bus ini. Meski berat, kami yakin bisa melewatinya," tambah Amalia.
Sementara itu, tiga Parpol pendukung telah menyediakan kendaraan yang juga siap melaju mengantarkan Ahok ke tujuan. Kendaraan partai ibarat sedan yang bisa melaju di jalan yang mulus. Rute yang akan dilalui kendaraan ini relatif lebih mudah dan aman.
Dari pembicaraan Teman Ahok dengan partai pendukung 'pemilik kendaraan' (Golkar, Hanura, Nasdem). "Ada kesepakatan bahwa, kami mempunyai tujuan yang sama, dan tak mempermasalahkan jalur. Kita bisa seiring sejalan, konvoi bersama mencapai tujuan tersebut. Jika Ahok naik bus kami, mobil dari partai siap mengawal. Begitu juga jika Ahok memutuskan naik mobil partai, bus besar kami siap mengikuti," tambahnya.
Amalia menegaskan demi kepentingan masyarakat Jakarta, Teman Ahok sadar harus menepikan ego dan hari ini, keputusan telah diambil. Semoga keputusan ini adalah jalan terbaik menuju Jakarta yang lebih baik.
http://temanahok.com/artikel/185-bus...an-partai?l=id
"Kami menghargai dan mendukung keputusan Ahok, setelah kami melakukan dialog dengan Pak Ahok, perwakilan dari tiga partai pendukung Golkar, Nasdem dan Hanura. Akhirnya, Ahok memutuskan untuk maju menggunakan kendaraan partai politik bersama dengan Teman Ahok" jelas Amalia Ayuningtyas, juru bicara Teman Ahok, hari ini di Sekretariat Teman Ahok, Pejaten, Jakarta.
Amalia menjelaskan kendaraan partai dan kendaraan yang dirakit oleh Teman Ahok melalui Sejuta KTP mempunyai tujuan yang sama untuk mendukung Gubernur DKI Basuki P. Purnama, melanjutkan tugasnya membenahi dan menjadikan Jakarta Baru pada periode 2017-2022.
Teman Ahok menyatakan siap bekerjasama dengan teman-teman dari partai politik, agar Ahok bisa melanjutkan tugasnya membenahi Jakarta pada periode berikutnya. "SebelumnyaTeman Ahok melakukan gerakan pengumpulan Sejuta KTP karena kami merasa ada Ahok, pemimpin yang mampu membawa perubahan di Jakarta, terancam tidak bisa maju kembali. Karena tidak punya partai, tengah berseteru dengan DPRD DKI, bahkan terancam dimakzulkan. Sehingga kecil kemungkinan Ahok akan dicalonkan kembali oleh partai politik" jelas Amalia.
Ia menegaskan, Teman Ahok tidak anti parpol, tetapi kecewa terhadap partai politik yang ada seolah tidak mendengarkan suara masyarakat. "Jadi tujuan Teman Ahok saat itu adalah menunjukan pada Parpol, bahwa jika partai tak mendengar suara kami, maka kami bisa bergerak sendiri. Teman Ahok bergerak untuk menyediakan kendaraan alternatif untuk Ahok maju ke pilkada lewat jalur perseorangan. Sebuah jalur yang sah dan diakui oleh konstitusi."
Menurut Amalia, kini Sejuta KTP dukungan untuk Ahok telah terkumpul. Kendaraan alternatif telah dirakit Teman Ahok bersama dengan masyarakat Jakarta yang sudah berpartisipasi siap digunakan. Disisi lain, tiga partai yang menyatakan mendukung Pak Ahok untuk maju dalam Pilkada DKI Jakarta pada 2017, disertai dengan surat rekomendasi resmi. Jumlah kursi ketiga partai tersebut di DPRD DKI juga telah memenuhi syarat untuk bisa mengajukan calon.
"Artinya, ada dua kendaraan yang bisa digunakan oleh Ahok untuk maju kembali" tegas jubir Teman Ahok. Ahok mengibaratkan Teman Ahok adalah sebuah bus yang bisa digunakan untuk mencapai tujuan. Hanya saja, rute yang dilalui memang lebih jauh, jalannya terjal, dan penuh risiko terhadang, bahkan bisa tergelincir di jalan.
"Tetapi kami telah mempersiapkan diri menghadapi jalan terjal tersebut. Kami siap untuk turun dan mendorong kendaraan bus beramai-ramai saat melewati jalan terjal dan risiko yang menghadang. Kami juga akan mengajak masyarakat untuk bersama-sama mengawal di sepanjang rute yang akan dilalui bus ini. Meski berat, kami yakin bisa melewatinya," tambah Amalia.
Sementara itu, tiga Parpol pendukung telah menyediakan kendaraan yang juga siap melaju mengantarkan Ahok ke tujuan. Kendaraan partai ibarat sedan yang bisa melaju di jalan yang mulus. Rute yang akan dilalui kendaraan ini relatif lebih mudah dan aman.
Dari pembicaraan Teman Ahok dengan partai pendukung 'pemilik kendaraan' (Golkar, Hanura, Nasdem). "Ada kesepakatan bahwa, kami mempunyai tujuan yang sama, dan tak mempermasalahkan jalur. Kita bisa seiring sejalan, konvoi bersama mencapai tujuan tersebut. Jika Ahok naik bus kami, mobil dari partai siap mengawal. Begitu juga jika Ahok memutuskan naik mobil partai, bus besar kami siap mengikuti," tambahnya.
Amalia menegaskan demi kepentingan masyarakat Jakarta, Teman Ahok sadar harus menepikan ego dan hari ini, keputusan telah diambil. Semoga keputusan ini adalah jalan terbaik menuju Jakarta yang lebih baik.
http://temanahok.com/artikel/185-bus...an-partai?l=id
Quote:
Ahok: Saya Pilih Jalur Parpol
Jakarta - Akhirnya kandidat petahana Pilgub DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menentukan pilihan jalur politiknya. Dia meninggalkan jalur independen yang selama ini dia rencanakan, dan memilih jalur partai politik menuju Pilgub DKI 2017.
"Sudah, saya pakai parpol saja lah. Terimakasih," kata Ahok di pengujung sambutannya dalam halal bihalal di Sekretariat Teman Ahok, Pejaten, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Rabu (27/7/2016).
Ahok mengucapkan hal tersebut di akhir sambutannya. Pria yang berkemeja kotak-kotak biru itu lantas disambut tepuk tangan seratusan orang di tenda merah putih itu.
Tiga parpol pendukung menyatakan siap menyukseskan Ahok, mereka adalah Partai NasDem, Partai Hanura, dan Partai Golkar. Para elitenya berkumpul di tempat ini. Begitu pula Teman Ahok.
"Kami menghargai dan mendukung keputusan Ahok, setelah kami lakukan dialog dengan Basuki Tjahaja Purnama, perwakilan tiga partai pendukung, Akhirnya Ahok memutuskan untuk maju menggunakan kendaraan partai politik bersama Teman Ahok," kata juru bicara Teman Ahok Amalia Ayuningtyas. (dnu/van)
http://m.detik.com/news/berita/32629...h-jalur-parpol
Jakarta - Akhirnya kandidat petahana Pilgub DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menentukan pilihan jalur politiknya. Dia meninggalkan jalur independen yang selama ini dia rencanakan, dan memilih jalur partai politik menuju Pilgub DKI 2017.
"Sudah, saya pakai parpol saja lah. Terimakasih," kata Ahok di pengujung sambutannya dalam halal bihalal di Sekretariat Teman Ahok, Pejaten, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Rabu (27/7/2016).
Ahok mengucapkan hal tersebut di akhir sambutannya. Pria yang berkemeja kotak-kotak biru itu lantas disambut tepuk tangan seratusan orang di tenda merah putih itu.
Tiga parpol pendukung menyatakan siap menyukseskan Ahok, mereka adalah Partai NasDem, Partai Hanura, dan Partai Golkar. Para elitenya berkumpul di tempat ini. Begitu pula Teman Ahok.
"Kami menghargai dan mendukung keputusan Ahok, setelah kami lakukan dialog dengan Basuki Tjahaja Purnama, perwakilan tiga partai pendukung, Akhirnya Ahok memutuskan untuk maju menggunakan kendaraan partai politik bersama Teman Ahok," kata juru bicara Teman Ahok Amalia Ayuningtyas. (dnu/van)
http://m.detik.com/news/berita/32629...h-jalur-parpol
Quote:
Maju Via Parpol, tapi Ahok Emoh Masuk Partai Lagi
RABU, 27 JULI 2016 | 16:42 WIB
TEMPO.CO , Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok mengatakan tak mau menjadi kader partai mana pun jika dia diusung melalui jalur partai politik untuk maju dalam pilkada DKI Jakarta.
"Yang jelas saya enggak mungkin masuk anggota partai. Aku ini udah milik banyak partai nih," kata Ahok di Balai Kota, Rabu, 27 Juli 2016.
Ahok dikabarkan akan memilih jalur partai untuk maju di pilkada DKI. Saat ini, ada tiga partai yang mendukung Ahok, yakni NasDem, Hanura, dan Golkar.Ahok juga disebut akan diusung PDI Perjuangan dengan menggandeng Djarot Saiful Hidayat untuk kembali menjadi wakilnya.
Sebelumnya, Ahok sudah menunjuk Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) DKI Jakarta Heru Budi Hartono menjadi calon wakilnya jika maju melalui jalur perseorangan. Nama Heru disandingkan dengan Ahok untuk menggalang dukungan dalam mengumpulkan satu juta kartu tanda penduduk. "Kalau Pak Heru maju, dia harus berhenti jadi PNS. Bisa saja dia pilih salah satu partai kan? Kalau berhenti jadi PNS, dia bisa jadi anggota partai. Tapi saya enggak tahu," kata Ahok.
Hingga saat ini, Ahok belum memastikan apakah dia akan menggandeng Heru.
"Kalau dia mau
nyalon harus berenti lho . Dia juga masih muda kan. Saya enggak tahu pikirannya seperti apa, dia lebih suka karier di PNS atau apa, saya enggak tahu," katanya.
LARISSA HUDA
https://m.tempo.co/read/news/2016/07...uk-partai-lagi
Diubah oleh mooniequeenie 27-07-2016 19:55
0
3K
Kutip
37
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan