Seorang perempuan menulis pesan pada papan peringatan dua tahun raibnya pesawat Malaysia Airlines MH370.
Dua tahun setelah dilaporkan raib dari radar, nasib pesawat Malaysia Airlines MH370 belum diketahui secara pasti. Rangkaian proses pencarian selama ini hanya dihadapkan dengan temuan sejumlah objek yang menjadi bagian dari Boeing 777-200ER.

Dengan terbatasnya angka temuan, tim yang terdiri dari tiga negara--Tiongkok, Malaysia, dan Australia--sepakat untuk menangguhkan pencarian di lokasi yang selama ini disisir hingga muncul informasi baru yang kredibel. Maklumat itu dibagikan setelah para menteri dari negara-negara termaksud bertemu dan menyimpulkan bahwa kemungkinan untuk menemukan pesawat kian menipis.

"Ketiadaan bukti baru yang kredibel membuat Malaysia, Australia, dan Tiongkok untuk sama-sama sepakat menangguhkan pencarian setelah mencapai (target luasan wilayah) 120 ribu km persegi," ujar Menteri Perhubungan Malaysia, Liow Tiong Lai, dikutip kantor berita Inggris, BBC.

Sejauh ini, sekitar USD135 juta, atau jika dirupiahkan kira-kira Rp1,7 triliun, habis dipakai untuk membiayai operasi pencarian. Ongkos ini disebut sebagai yang terbesar sepanjang sejarah penerbangan dunia.

Sejak pesawat yang mengangkut 239 penumpang dan awak itu menghilang di tengah perjalanan dari Kuala Lumpur, Malaysia, ke Beijing, Tiongkok, tiga negara di atas telah menyisir wilayah Samudra Hindia yang dikira sebagai lokasi kemungkinan jatuhnya pesawat. Pemerintahan ketiga negara, dilansir The Atlantic, tidak menegaskan ihwal penghentian pencarian. Namun, mereka mengaku perburuan mengalami hambatan. Jika hingga akhir tahun tidak menyembul informasi baru, pencarian bakal disetop.

Proses pencarian yang dipimpin oleh Australia memanfaatkan kendaraan bawah air nirawak serta perlengkapan bersonar untuk menjelajahi wilayah seluas 120 ribu km persegi yang diproyeksi sebagai lokasi MH370 terempas. Upaya di sana berujung nihil.

Adapun, sejumlah puing yang terbukti berasal dari pesawat tersebut ditemukan di pantai negeri lain yang jaraknya ribuan km dari lokasi pencarian.

Namun begitu, di luar perkara sulitnya menemukan pesawat, sejumlah media menyebarkan kabar mengenai dugaan bahwa pilot MH370, Zaharie Ahmad Shah, telah menjajal simulasi pesawat milik pribadi di rumahnya yang arahnya disesuaikan dengan rute raibnya pesawat milik maskapai penerbangan Malaysia tersebut di bagian selatan Samudra Hindia.

Warta tersebut bersandar pada hasil uji forensik oleh Biro Penyelidik Federal Amerika Serikat (FBI).

Menurut laporan tersebut, seperti dilansir The Independent, Kapten Zaharie menjajal diri untuk menjatuhkan pesawatnya ke Samudra Hindia sebulan sebelum menerbangkan MH370 termaksud. Latihan dilakukan pada simulator pesawat yang terpasang di komputer rumahnya.

Di samping itu, laporan juga memuat informasi bahwa pihak FBI berhasil memulihkan data pada perangkat penyimpan di komputer tersebut yang sebelumnya telah dihapus. Dari data itu, direguk perincian mengenai bagaimana Zaharie menerbangkan pesawat ke arah Samudera Hindia hingga kehabisan bahan bakar lewat program Microsoft Flight Simulator X.

"Kami menemukan jalur penerbangan yang mengarah ke Samudera Hindia bagian selatan, selain pula sejumlah jalur lain, pada simulator pesawat itu," demikian bagian dari isi laporan.

Pada salah satu alinea, The Independent mengimbuhkan desas-desus yang telah lama beredar bahwa bukti yang ditemukan FBI itu dirahasiakan oleh pihak berwenang Malaysia.

"Sejarah penyelidikan (kecelakaan) pesawat menunjukkan bahwa ada keengganan dari badan keselamatan nasional untuk meyakini bahwa pilot pesawat (komersial) bisa saja sengaja menjatuhkan pesawat penuh penumpang" ke lokasi tertentu, tulis The Independent mengutip laporan majalah dua mingguan, New York.

Terbitan berkala itu mengklaim telah mendapatkan laporan dari kepolisian Malaysia.

Menanggapi pemberitaan demikian, Sakinab, saudari kandung Zaharie, angkat bicara. Kepada koresponden BBC Richard Westcott, perempuan itu mengaku sakit hati mendengar kabar demikian.

"(Tudingan) itu menambah tekanan (yang mesti ditanggung) akibat kehilangan (Zaharie)," ujarnya.

Sang kapten dikenal sebagai pilot berpengalaman dengan catatan terbang tanpa cela. Ia tidak memiliki masalah keuangan, kejiwaan, perkimpoian, obat-obatan terlarang, atau minuman keras. Selain itu, tulis BBC, Zaharie juga tidak pernah menunjukkan sikap ganjil.

"(Keluarga kami) berkumpul untuk berbicara...sepekan (setelah pesawat raib), kami semua berhimpun di Penang. Tak sedikit pun kami menaruh keraguan (pada Zaharie). Tak ada yang membuat kami merasa bahwa (Zaharie) berlaku sebagai bajingan," ujar Sakinab.

Sakinab menuturkan bahwa cita-cita Zaharie adalah menjadi seorang pilot. Ia telah mengabdi bagi Malaysia Airlines selama 30 tahun dan punya lebih dari 18 ribu jam terbang.

"Beberapa tahun lagi ia pensiun. Apakah mungkin dia akan menyia-nyiakan semua (capaiannya)?" ujar Sakinab.



Sumber : https://beritagar.id/artikel/berita/...iri-sang-pilot

---

Baca juga dari kategori BERITA :

- Rekaman percakapan pilot EgyptAir MS804 ditemukan

- Puing di pulau Reunion harapan baru pencarian MH370

- Serangan laser ke arah pesawat kian marak