- Beranda
- Komunitas
- Story
- Stories from the Heart
Senyuman Kelam Seorang Eileen


TS
black.letter666
Senyuman Kelam Seorang Eileen
Part 1
Quote:
Mataku terpaku menatap tumpukan surat yang semakin hari semakin banyak. Surat yang selama ini ku terima tanpa mengetahui siapa pengirimnya. Surat-surat yang terkadang membuatku terharu, tersenyum, tertawa, bahkan bahagia. Aku sangat penasaran kepada sosok misterius ini, dia mampu membuat senyumanku kembali padahal aku telah kehilangan senyuman itu bertahun-tahun lamanya. Tidak jarang isinya hanya lelucon singkat, kata-kata cinta, motivasi, atau sebagian kecil dari cerita hidupnya.
Tanpa sadar aku kagum dengan pengirim surat ini, apakah dia orang yang sangat mengenalku. Dia tidak pernah menyebutkan namaku. Aneh bukan? Ya… mungkin terdengar sangat aneh, surat ini aku dapatkan dengan banyak cara setiap harinya.
Pertama kalinya aku sedang membayar pesananku di sebuah café, lalu tiba-tiba seorang wanita menghampiriku dan memberikan sebuah amplop berwarna biru sambil tersenyum dan berkata,
“jika mentari saja bersinar pagi ini, mengapa wajahmu mendung seperti itu?”aku hanya terdiam dan menatapnya penuh tanya, mungkin dia mengerti dan menjawab pertanyaan yang ada dikepalaku.
“ambil ini gadis cantik, aku bukan penggemarmu. Tadi seseorang menitipkannya padaku dan memintaku menyampaikan kata-kata barusan kepadamu.” Dan wanita itupun pergi begitu saja setelah aku mengambil amplop tersebut dari tangannya.
Aku masih kebingungan dengan kejadian barusan, sampai kasir yang ada di depanku pun aku abaikan. Setelah sadar aku belum membayar, dengan cepat aku mengeluarkan uang dan memberikan kepadanya lalu bergegas pulang. Di perjalanan, aku membuka amplop tersebut dan menemukan sebuah kertas yang bentuknya seperti kertas langka, mungkin umur kertas ini sudah lebih tua dariku. Perlahan aku membacanya…
Tanpa sadar aku kagum dengan pengirim surat ini, apakah dia orang yang sangat mengenalku. Dia tidak pernah menyebutkan namaku. Aneh bukan? Ya… mungkin terdengar sangat aneh, surat ini aku dapatkan dengan banyak cara setiap harinya.
Pertama kalinya aku sedang membayar pesananku di sebuah café, lalu tiba-tiba seorang wanita menghampiriku dan memberikan sebuah amplop berwarna biru sambil tersenyum dan berkata,
“jika mentari saja bersinar pagi ini, mengapa wajahmu mendung seperti itu?”aku hanya terdiam dan menatapnya penuh tanya, mungkin dia mengerti dan menjawab pertanyaan yang ada dikepalaku.
“ambil ini gadis cantik, aku bukan penggemarmu. Tadi seseorang menitipkannya padaku dan memintaku menyampaikan kata-kata barusan kepadamu.” Dan wanita itupun pergi begitu saja setelah aku mengambil amplop tersebut dari tangannya.
Aku masih kebingungan dengan kejadian barusan, sampai kasir yang ada di depanku pun aku abaikan. Setelah sadar aku belum membayar, dengan cepat aku mengeluarkan uang dan memberikan kepadanya lalu bergegas pulang. Di perjalanan, aku membuka amplop tersebut dan menemukan sebuah kertas yang bentuknya seperti kertas langka, mungkin umur kertas ini sudah lebih tua dariku. Perlahan aku membacanya…
Quote:
Aku sedang menatap ke arah langit saat menulis surat ini…
Aku berterima kasih kepada Sang Pencipta karena telah mengijinkanku melihat semua keindahan ini…
Aku sangat bersyukur ketika langit berjalan beriringan dengan sang mentari dan seperti bergandengan tangan dengan awan-awan…
Tapi sesaat… mataku tak sengaja melihat sosok seorang gadis yang sedang menikmati makan siangnya…
Aku melihatnya sendirian…
Entah kenapa aku merasakan sesuatu yang berbeda dengan gadis itu…
Seolah matanya berkata bahwa ia sedang terluka…
Tapi diwajahnya selalu tergores senyuman…
Lalu akupun kembali menatap ke arah langit…
Seakan semua ini tidaklah adil…
Di atas sana sangatlah indah, mentari berteman dengan awan…
Tapi dihadapanku terlihat seseorang yang sangat kesepian…
Ya… dan gadis itu adalah dirimu…
Yang sedang membaca surat ini sekarang ?
Aku berharap gadis ini tidak lagi sendirian ketika menikmati makan siangnya…
Semoga harimu menyenangkan… ?
Aku berterima kasih kepada Sang Pencipta karena telah mengijinkanku melihat semua keindahan ini…
Aku sangat bersyukur ketika langit berjalan beriringan dengan sang mentari dan seperti bergandengan tangan dengan awan-awan…
Tapi sesaat… mataku tak sengaja melihat sosok seorang gadis yang sedang menikmati makan siangnya…
Aku melihatnya sendirian…
Entah kenapa aku merasakan sesuatu yang berbeda dengan gadis itu…
Seolah matanya berkata bahwa ia sedang terluka…
Tapi diwajahnya selalu tergores senyuman…
Lalu akupun kembali menatap ke arah langit…
Seakan semua ini tidaklah adil…
Di atas sana sangatlah indah, mentari berteman dengan awan…
Tapi dihadapanku terlihat seseorang yang sangat kesepian…
Ya… dan gadis itu adalah dirimu…
Yang sedang membaca surat ini sekarang ?
Aku berharap gadis ini tidak lagi sendirian ketika menikmati makan siangnya…
Semoga harimu menyenangkan… ?
Diubah oleh black.letter666 22-07-2016 00:13


anasabila memberi reputasi
1
1.5K
Kutip
33
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan