- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Rahasia Sukses Orang Jepang Ternyata Sudah Diajarkan di Islam Sejak Lama


TS
blu2
Rahasia Sukses Orang Jepang Ternyata Sudah Diajarkan di Islam Sejak Lama
SELAMAT DATANG DI THREAD ANE


Quote:
Sukses pasti menjadi salah satu tujuan hidup setiap orang. Meskipun definisi kesuksesan tiap orang berbeda-beda, namun siapapun tentu akan berusaha sekuat tenaga untuk menggapai sukses itu sendiri. Salah satu cara untuk meraih kesuksesan adalah belajar dari orang/bangsa yang sudah lebih dahulu sukses, contohnya Jepang. Jepang merupakan salah satu negara kiblat dalam hal kesuksesan bisnis industri. Masih segar di ingatan kita ketika sebagian besar wilayah Jepang hancur akibat bencana gempa tsunami. Ajaibnya dalam waktu singkat, Jepang mampu bangkit dari keterpurukannya dan kembali menguasai perekonomian dunia. Sehingga banyak yang bertanya-tanya apa sih sebenarnya rahasia sukses bangsa Jepang. Ternyata 5 rahasia sukses orang Jepang ini ternyata sudah diajarkan dalam Islam sejak dahulu.
1. Malu
Spoiler for malu:
Apa yang terjadi jika para pemimpin Jepang ketahuan menyalahgunakan jabatannya? Ternyata ia membunuh dirinya sendiri karena malu. Budaya ini sudah menjadi satu hal yang biasa dan turun temurun dari nenek moyang mereka. Dahulu jika para ksatria Jepang gagal mengemban tugas, mereka akan melakukan ‘harakiri’ (menusukkan pedang ke perutnya sendiri).
Sekarang bagaimana dengan para koruptor Indonesia yang mengaku diri sebagai seorang muslim?
Rasulullah SAW bersabda: “Malu itu tidak mendatangkan sesuatu melainkan kebaikan-kebaikan semata”. (Muttafaqun ‘alaihi)
Kemudian pada hadis lain beliau bersabda: “Sesungguhnya setiap agama memiliki akhlak, dan akhlak Islam adalah malu”. (HR. Ibnu Majah dan Thabrani)
Jika seseorang yang mengaku dirinya muslim sudah tidak merasa segan lagi melakukan perbuatan jahat secara terang-terangan, maka apakah masih ada malu terselip dalam hatinya? Dan apakah masih pantaskah ia menyandang status muslim?
2. Mandiri
Spoiler for mandiri:

Orang-orang Jepang tidak pernah menyandarkan sesuatu pada orang lain. Mereka melakukan semua aktivitas secara mandiri. Hal ini memang sudah diajarkan oleh para orang tua semenjak anaknya menginjak usia TK. Seorang anak TK sudah diajarkan mandiri untuk mengganti pakaiannya sendiri, lalu mereka pun dibekali dengan 3 buah tas besar yang berisi sepatu ganti, beberapa bungkus makanan, buku-buku, handuk dan botol minuman yang digantungkan di leher.
Kemandirian ini berlanjut sampai mereka menempuh pendidikan ke tingkat yang lebih lanjut. Bahkan anak-anak SMA di Jepang sudah tidak meminta uang biaya sekolah pada orang tua mereka masing-masing.
Bagaimana dengan anak-anak kita? Sampai mereka kuliah pun kebanyakan masih menengadahkan tangannya pada orang tua. Bukan hanya untuk biaya kuliah, untuk biaya jajan dan jalan-jalannya bersama teman-teman pun ia minta dari orang tua. Padahal jika dilihat dari segi usia, anak kuliahan sudah selayaknya produktif sendiri.
Rasulullah SAW bersabda: “Tidaklah seseorang makan makanan yang lebih baik dari pada hasil usahanya sendiri, sedangkan Nabi Daud A.S juga makan dari hasil usahanya sendiri” (HR. Bukhari)
3. Pantang Menyerah
Spoiler for pantang menyerah:

Menerima kenyataan ini sang pemilik produk tidak lantas menyerah dan menutup usahanya. Ia justru melakukan serentetan percobaan untuk memperbaiki kualitas produknya. Dan lihatlah sekarang, produk “Pocari Sweat” telah merambah ke negara-negara lain di luar Jepang dengan omzet milyaran rupiah.
Hal yang sama juga terjadi pada merek dagang ‘Honda’. Soichiro Honda adalah orang yang memiliki tekad kuat dan pantang menyerah. Awalnya ia bukanlah orang berada, ia hanya seorang anak dari keluarga miskin yang mengalami kegagalan menjadi insinyur. Namun kegigihannya kini membuat merek otomotif ‘Honda’ semakin digandrungi dunia.
Kembali kita tengok kondisi umat muslim saat ini. Ketimbang berusaha dengan keras, mereka cenderung berputus asa dan berkeluh kesah. Lalu menyalahkan semuanya pada takdir tanpa pernah terlebih dahulu mengeluarkan segala daya dan upaya optimal sekuat tenaga.
Allah SWT berfirman:
“Dan memberinya rizki dari arah yang tidak disangka-sangkanya. Dan barang siapa yang bertawakal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan) nya” (QS. At Thalaq: 3)
Banyak yang menyalah artikan kata tawakal dengan berusaha sekedarnya saja, lalu menyerahkan hasilnya pada takdir Allah. Padahal arti kata tawakal di sini justru mengerahkan segala daya dan upaya sampai pada titik maksimal barulah kemudian menyerahkan masalah hasilnya pada kehendak Allah SWT. Dengan kata lain tawakal bisa berarti “jangan mudah menyerah”.
4. Loyalitas
Spoiler for loyalitas:

Sebenarnya Islam pun mengajarkan umatnya untuk mematuhi aturan atau persyaratan yang sebelumnya telah disepakati bersama. Rasulullah SAW bersabda, “Umat Islam berkewajiban untuk senantiasa memenuhi persyaratan mereka”.
5. Budaya Baca
Spoiler for budaya baca:

Sedangkan jika kita tengok kondisi kita saat bepergian, yang kita dapati adalah tidak berhentinya tangan kita menjejalkan aneka makanan dan minuman ke dalam mulut. Jika perut sudah penuh kantuk pun datang, maka tidurlah kita sampai ke tempat tujuan.
Seharusnya budaya membaca adalah budaya umat muslim, karena wahyu pertama yang diturunkan pada Nabi kita tercinta adalah perintah membaca. Allah SWT berfirman:
“Bacalah dengan menyebut nama Tuhanmu yang menciptakan”. (QS. Al ‘Alaq: 1)
Quote:
Nah, itu tadi rahasia-rahasia sukses orang-orang Jepang yang ternyata sudah diajarkan Islam sebelum Jepang itu ada. Sekarang tinggal agan-agan khususnya yang muslim, apakah mau mempraktekkannya atau tidak?
Sekian dari ane. Sampai jumpa di thread ane yang lain.
Spoiler for sumur:
http://www.kabarmakkah.com/2016/02/5-rahasia-sukses-orang-jepang-ini.html
Google Image
Google Image
0
4.7K
Kutip
40
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan