- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
#"Teman Ahok": Tidak Benar kalau Pak Putu Menusuk "Teman Ahok" dari Belakang


TS
kodok.nongkrong
#"Teman Ahok": Tidak Benar kalau Pak Putu Menusuk "Teman Ahok" dari Belakang
Quote:
Kamis, 21 Juli 2016 | 09:08 WIB
0
Shares

dok: Istagram temanahokofficial
Melalui akun Instagram, Teman Ahok mengaku tak mempermasalahkan jalur yang dipilih Ahok ikut Pilkada DKI 2017.
PURWAKARTA, KOMPAS.com - Pendiri "Teman Ahok" membantah isu yang beredar di media sosial bahwa I Gusti Putu Artha akan mundur sebagai tim penasihat Teman Ahok.
Pendiri Teman Ahok, Amalia Ayuningtyas, mengatakan bahwa kutipan pesan WhatsApp dari Putu yang tersebar di media sosial tersebut tidak benar.
Kutipan itu merupakan potongan-potongan pembicaraan Putu dengan sebuah komunitas di Bali. Putu diketahui sudah keluar dari komunitas tersebut.
"Tidak benar kalau konteksnya Pak Putu menusuk Teman Ahok dari belakang, Pak Putu keluar dari Teman Ahok," kata Amalia seusai bertemu dengan Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi di Purwakarta, Jawa Barat, Rabu (20/7/2016) malam.
(Baca juga: Beredar Pembicaraan I Gusti Putu Artha Berniat Keluar dari "Teman Ahok")
Menurut Amalia, berdasarkan rekaman utuh yang diperoleh dari Putu, terlihat bahwa kutipan WhatsApp tersebut sengaja dibuat untuk menyudutkan Putu dan Teman Ahok.
Meski demikian, kata Amalia, Putu merasa bersalah karena beberapa kali menjadi sasaran tembak lawan-lawannya.
Karena masalah itu pula, Putu sempat melontarkan wacana untuk mundur. Akan tetapi, Teman Ahok menilai bahwa hal itu bukan suatu masalah besar sehingga mereka tetap meminta Putu mendampingi Teman Ahok.
"Kami sudah sering menghadapi serangan-serangan seperti ini sehingga kami pikir ini bukan masalah besar. Kami bersyukur karena Pak Putu bergabung dengan Teman Ahok, apalagi ini pro bono (bantuan cuma-cuma)," kata Amalia.
Sebelumnya, sebuah transkip percakapan beredar di media sosial yang memperlihatkan bahwa Putu menyatakan ingin mundur dari Teman Ahok.
Dalam pembicaraan di sebuah aplikasi Whatsapp (WA), Putu Artha menulis "Jika krn ini kawan2 merasa tidak nyaman, saya siap mengundurkan diri dari komunitas "Teman Ahok" dan tim Ahok agar tidak ada ganjalan. Sy pulang ke Bali saja. Mgkn itu yng paling terhormat jika ini sebuah kesalahan. Sekali lagi saya minta maaf."
Saat dikonfirmasi, Putu membenarkan pembicaraan yang beredar itu. Putu menjelaskan bahwa ia berniat keluar dari relawan pendukung Ahok karena sebuah pembicaraan lainnya yang beredar di media sosial.
Pembicaraan itu berisi pernyataan bahwa Putu menyebut Ahok sedang mempersiapkan "soft landing" pada Pilkada DKI 2017. Percakapaan yang beredar bertuliskan "Soft landing sedang disiapkan sptnya".
Pernyataan itu untuk menanggapi pertanyaan rekan Putu yang menanyakan pilihan jalur yang dipilih Ahok untuk maju menjadi calon gubernur.
Putu menjelaskan, "soft landing" yang dimaksud sebenarnya dia ingin menjelaskan bahwa jika nantinya Ahok maju menjadi calon gubernur melalui parpol, Ahok akan mengajak Teman Ahok untuk berdialog.
(Baca juga: Ini Tanggapan "Teman Ahok" soal Pernyataan Putu Artha Terkait "Soft Landing")
Putu membantah maksud dari perkataan "soft landing" dalam pembicaraan itu di mana Ahok sedang mencari kendaraan politik yang lebih aman untuk mencalonkan diri pada Pilkada DKI mendatang.
Menurut Putu, beredarnya pembicaraan itu lebih kepada standar moral yang dia pegang.
http://megapolitan.kompas.com/read/2016/07/21/09083071/.teman.ahok.tidak.benar.kalau.pak.putu.menusuk.teman.ahok.dari.belakang.?utm_source=WP&utm_medium=box&utm_campaign=Kknwp
0
Shares
dok: Istagram temanahokofficial
Melalui akun Instagram, Teman Ahok mengaku tak mempermasalahkan jalur yang dipilih Ahok ikut Pilkada DKI 2017.
PURWAKARTA, KOMPAS.com - Pendiri "Teman Ahok" membantah isu yang beredar di media sosial bahwa I Gusti Putu Artha akan mundur sebagai tim penasihat Teman Ahok.
Pendiri Teman Ahok, Amalia Ayuningtyas, mengatakan bahwa kutipan pesan WhatsApp dari Putu yang tersebar di media sosial tersebut tidak benar.
Kutipan itu merupakan potongan-potongan pembicaraan Putu dengan sebuah komunitas di Bali. Putu diketahui sudah keluar dari komunitas tersebut.
"Tidak benar kalau konteksnya Pak Putu menusuk Teman Ahok dari belakang, Pak Putu keluar dari Teman Ahok," kata Amalia seusai bertemu dengan Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi di Purwakarta, Jawa Barat, Rabu (20/7/2016) malam.
(Baca juga: Beredar Pembicaraan I Gusti Putu Artha Berniat Keluar dari "Teman Ahok")
Menurut Amalia, berdasarkan rekaman utuh yang diperoleh dari Putu, terlihat bahwa kutipan WhatsApp tersebut sengaja dibuat untuk menyudutkan Putu dan Teman Ahok.
Meski demikian, kata Amalia, Putu merasa bersalah karena beberapa kali menjadi sasaran tembak lawan-lawannya.
Karena masalah itu pula, Putu sempat melontarkan wacana untuk mundur. Akan tetapi, Teman Ahok menilai bahwa hal itu bukan suatu masalah besar sehingga mereka tetap meminta Putu mendampingi Teman Ahok.
"Kami sudah sering menghadapi serangan-serangan seperti ini sehingga kami pikir ini bukan masalah besar. Kami bersyukur karena Pak Putu bergabung dengan Teman Ahok, apalagi ini pro bono (bantuan cuma-cuma)," kata Amalia.
Sebelumnya, sebuah transkip percakapan beredar di media sosial yang memperlihatkan bahwa Putu menyatakan ingin mundur dari Teman Ahok.
Dalam pembicaraan di sebuah aplikasi Whatsapp (WA), Putu Artha menulis "Jika krn ini kawan2 merasa tidak nyaman, saya siap mengundurkan diri dari komunitas "Teman Ahok" dan tim Ahok agar tidak ada ganjalan. Sy pulang ke Bali saja. Mgkn itu yng paling terhormat jika ini sebuah kesalahan. Sekali lagi saya minta maaf."
Saat dikonfirmasi, Putu membenarkan pembicaraan yang beredar itu. Putu menjelaskan bahwa ia berniat keluar dari relawan pendukung Ahok karena sebuah pembicaraan lainnya yang beredar di media sosial.
Pembicaraan itu berisi pernyataan bahwa Putu menyebut Ahok sedang mempersiapkan "soft landing" pada Pilkada DKI 2017. Percakapaan yang beredar bertuliskan "Soft landing sedang disiapkan sptnya".
Pernyataan itu untuk menanggapi pertanyaan rekan Putu yang menanyakan pilihan jalur yang dipilih Ahok untuk maju menjadi calon gubernur.
Putu menjelaskan, "soft landing" yang dimaksud sebenarnya dia ingin menjelaskan bahwa jika nantinya Ahok maju menjadi calon gubernur melalui parpol, Ahok akan mengajak Teman Ahok untuk berdialog.
(Baca juga: Ini Tanggapan "Teman Ahok" soal Pernyataan Putu Artha Terkait "Soft Landing")
Putu membantah maksud dari perkataan "soft landing" dalam pembicaraan itu di mana Ahok sedang mencari kendaraan politik yang lebih aman untuk mencalonkan diri pada Pilkada DKI mendatang.
Menurut Putu, beredarnya pembicaraan itu lebih kepada standar moral yang dia pegang.
http://megapolitan.kompas.com/read/2016/07/21/09083071/.teman.ahok.tidak.benar.kalau.pak.putu.menusuk.teman.ahok.dari.belakang.?utm_source=WP&utm_medium=box&utm_campaign=Kknwp
Salam 2 periode
0
1.8K
Kutip
11
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan