Jakarta - Bacagub DKI Yusril Ihza Mahendra makin percaya diri menghadapi Pilgub DKI. Meski belum ada parpol yang memastikan akan mengusungnya, Yusril mengaku tak gentar mengahadapi siapapun lawan di Pilgub DKI.

"Saya dalam posisi tidak takut jika PDIP mendukung Ahok, atau mendukung Risma juga saya tidak gentar," ucap Yusril saat dihubungi, Jumat (22/7/2016).

Yusril jadi makin percaya diri karena survei SMRC menempatkan dirinya jadi lawan terberat Ahok saat ini. Berdasarkan survei tersebut, elektabilitas Yusril saat ini 17,7 persen, sementara Ahok 54,8 persen.

Yusril bahkan menyebut rilis itu juga mengungkap bahwa pendukung Ahok maupun Risma sebagian besar adalah kader PDIP. Karena itu jika PDIP mendukung Ahok, tak akan ada perubahan elektabilitas signifikan.

"Andaikata PDIP dukung Ahok, tidak akan menambahi kekuatan Pak Ahok karena kekutan dia dari berbagai suvei angkanya sudah tahu. Misal sekarang Saiful Mujani (SMRC) Ahok 53 persen, di antara pendukung Ahok 86 persennya juga pendukung PDIP," papar Yusril.

"Jadi Ahok dan PDIP konstituennya sama. Andaipun PDIP dukung (Ahok), tak akan betul-betul tambah kekuatan," imbuh ketua umum PBB itu.

Bahkan menurut Yusril, hasil survei kadang tidak jujur mempublikasikan hasil temuannya secara rill. Ada beberapa lembaga survei kata Yusril yang mendukung Ahok, dia punya cara yang disebut sebagai 'plus 10 minus 10'.

"Kalau sponsor pasti akan diupgrade plus 10, lawannya minus 10. Jadi kalau (dirilis elektabilitas) saya 17 persen, Ahok 53 persen, itu sebenarnya saya 27 persen, Ahok 43 persen," kata Yusril disusul tawa kecil.

"Ya saya tidak terlalu pesimis, masih panjang," imbuhnya.