- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Bengkel Gizi Terpadu, Berantas Malnutrisi Anak


TS
act.id
Bengkel Gizi Terpadu, Berantas Malnutrisi Anak

JAKARTA – Berawal dari Malnutrition Recovery Program /MRP yang digagas sejak tahun 2008 oleh Divisi Community Development/Comdev-ACT pada saat itu (sekarang sudah menjadi Direktorat). Kemudian di tahun 2010 Program ini berubah namanya menjadi Bengkel Gizi Terpadu/BeGiTu. Program ini sudah memberikan manfaat yang besar bagi perkembangan anak-anak kekurangan gizi khususnya anak balita di berbagai daerah di Indonesia.
BeGiTu merupakan pusat pemulihan gizi untuk membangun derajat kesehatan melalui proses rehabilitasi gizi buruk secara terpadu, partisipatif dengan memberdayakan sumber daya relawan lokal.
Program ini meliputi kegiatan pendampingan dan pemberian paket makanan tambahan (Paket Gizi) untuk anak/balita dengan Gizi Buruk. Tujuannya adalah memulihkan anak/balita dengan gizi buruk menjadi Gizi Baik. Kegiatan ini pertama kali digelar di Kampung Jagabita, Desa Jagabita, Kecamatan Parung, Kabupaten Bogor.

Ratusan anak yang mengalami gizi kurang dan gizi buruk telah berhasil diintervensi Tim BeGiTu bersama mitranya, hingga mengalami perbaikan menjadi gizi baik (normal). Diantara anak yang sukses diintervensi dalam program ini adalah Hasan yang saat di intervensi berumur 17 tahun, Yusuf (10) dan Rahma 10 tahun (saat diintervensi berumur 3 tahun), tiga anak yang tinggal di Desa Pangadegan, Kecamatan Pasar Kemis – Kabupaten Tangerang ini, telah sukses di intervensi Tim BeGiTu hingga sekarang gizinya menjadi baik seperti anak normal lainnya.
Hasan ditemukan oleh Tim BeGiTu pada usia 17 tahun, yang saat itu mengalami gizi buruk, dengan kondisi berat badan kurang dari 15 Kg, tubuhnya kurus kering terlihat sangat sangat mengkhawatirkan. Tim Begitu pun berkoordinasi dan bersinergi dengan Pemerintah setempat dan dengan ibu-ibu kader Posyandu, untuk menyelamatkan Hasan.
Tim BeGiTu saat itu langsung membawa Hasan ke Rumah Sakit. Selama 2 minggu Hasan di rawat di Rumah Sakit yang kemudian perawatannya dilanjutkan di rumahnya. Tim BeGiTu memberikan support berupa makanan tambahan dan melakukan pendampingan bersama Ibu-ibu Kader Posyandu secara rutin dan pemeriksaan kesehatan.

Hasan mengalami gizi buruk berawal saat ia kelas 4 Sekolah Dasar/SD, saat itu masih berumur 10 tahun, ia terjatuh dari sepeda dan kepalanya terbentur batu. Setelah itu Hasan mengalami demam. Keluarganya tidak membawa dan memeriksakannya Ke Puskesmas atau Dokter karena keterbatasan biaya.
Sejak saat itulah Hasan sering mengalami sakit, nafsu makannya berkurang hampir 7 tahun lamanya nafsu makan dan daya tahan tubuh Hasan menurun, yang akhirnya Hasan jatuh pada malnutrisi (gizi buruk).
Ayahnya sebagai Kepala Keluarga (KK) hanya bekerja sebagi Satpam di salah satu Pabrik dekat tempat tinggalnya, sedangkan ibunya awalnya bekerja sebagai buruh pabrik, namun sejak Hasan mengalami sakit berkepanjangan, Ia pun memutuskan tidak bekerja dan sekarang menjadi ibu rumah tangga untuk merawat anak kesayangannya.
Kini Hasan sudah tidak mengalami gizi buruk lagi, tubuh Hasan sudah normal kembali (sehat) dan bisa menjalankan aktivitas sehari-hari seperti manusia normal pada umunya.
Saat musim layang-layang, Hasan pun berinisiatif membuat layang-layang sendiri untuk dijual, ide itu muncul ketika sebelumnya Ia mengamati orang pembuat layang-layang.
Sekarang Hasan, setiap harinya bisa bermain bersama adiknya Yusuf yang pernah mengalami gizi buruk juga dan telah berhasil dipulihkan oleh Tim BeGiTu.
“Kedua anak saya, sekarang sudah sehat. Saya disuruh bapaknya (suaminya) untuk merawat mereka (anak-anak). Dulu sempat saya tidak punya harapan lagi, kalau ingat kondisi Hasan. Banyak tetangga yang mengatakan Hasan besok mati, sedih hati saya. Alhamdulillah, ACT membantu dengan segenap tenaga, mendampingi Hasan dan adiknya sampai sembuh,’’tutur halimah (50), Ibu Hasan dengan penuh rasa syukur.
Anak yang sukses dibantu Tim BeGiTu di Desa Pangadegan lainnya adalah Rahma (10). Saat ditemukan Tim BeGiTu Rahma masih berusia 3 tahun, namun belum bisa berjalan dan hanya merangkak seperti anak bayi dengan berat badan sangat kurang (kurang dari 5 Kg).
Balita ini ditemukan Tim ACT, yang kemudian memprakarsai digulirkannnya program bernama BeGiTu, melakukan intervensi secara menyeluruh kepada Rahma. Rahma, saat itu dibawa ke Rumah Sakit terdekat untuk dilakukan pemeriksaan dan perawatan. Setelah dilakukan pemeriksaan secara lengkap, Rahma menderita divonis menderita Tubercolosis/TB Tulang.
Pendampingan dan Pengobatan pun dilakukan selama enam bulan. Melibatkan relawan lokal, serta fasilitas pelayanan kesehatan yang terdekat untuk memulihkan keadaan Rahma. Alhamdulillah dalam jangka kurang dari satu tahun Rahma pun sembuh dari TB Tulang dan pemulihan untuk keadaan status gizi masih dilanjutkan. Hingga sekarang keadaan Rahma pun sudah kembali normal/sehat.[]
Penulis: Nurjanatunnaim
Editor: Muhajir Arif Rahmani
Ayo Berpartisipasi
0
1.9K
22


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan