Mantan Staf Khusus Presiden era Susilo Bambang Yudhoyono, Andi Arief mengomentari ramainya cuitan yang mengait-ngaitkan kudeta di Turki dengan kemungkinan munculnya gerakan yang sama di Indonesia.

Tanggapan disampaikan aktivis yang pernah menjabat Ketua Umum Solidaritas Mahasiswa Indonesia untuk Demokrasi (SMID) itu di jejaring media sosial Twitter.

"Ada yang khawatir tuit kudeta netizen sampe mau nangkep segala. Apa mungkin ada yang mau kudeta dengan menanggung utang lebih 4000 T?" kicau dia di akun miliknya, @AndiArief_AA.

Siapa yang bisa menginsiasi kudeta, menurut Andi hanya tentara. Selain itu bisa juga diinisiasi oleh Presiden yang sedang berkuasa. Saat gerakannya muncul, rakyat sipil hanya bisa menolak atau mendukung.

Dia mencontohkan, Soeharto pernah khawatir dengan kudeta. Sebagai antisipasi, dia merotasi pos-pos penting di militer secara reguler dan cepat agar tidak ada yang membangun kekuatan.

"Jangan menjadi kampungan dengan paranoid habis, menganggap tuit netizen adalah ancaman makar," sambungnya.[dem]

http://www.rmoljakarta.com/read/2016...-4000-Triliun-