1.Seorang pria akan selalu berusaha tegar.

Saat sedih pria tidak pernah menunjukkan perasaanya tersebut.
Bahkan mereka selalu berusaha untuk menahan diri untuk tak menangis. Pria sendiri cenderung merasa menjadi pelindung bagi kaum hawa sehingga ketika mereka sedih hanya akan membuat dirinya lemah dihadapan lawan jenisnya.

2.Mengalami frustasi.

Ketika seorang pria sedang mengalami frustasi maka ia akan berada dalam kondisi yang benar-benar lemah.
Disinilah mereka akan bisa mengungkapkan apa yang mereka rasakan dengan sebuah tamgisan.
Siapa yang tidak kecewa apabila sesuatu yang telah direncanakan dengan matang nyatanya tidak bisa berjalan dengan baik dan sesuai dengan apa yang diharapkan.
Sudah pasti sangat kecewa dan meskipun pada dasarnya tidak ingin menangis tetap saja air mata keluar.

3.Ada saatnya seorang pria menutupi tangisannya

Pada pandangan budaya, pria memang tidak boleh menangis.
Sehingga budaya tersebut membuat seorang pria harus bisa menutup semua emosinya bahkan ketika mereka sedang bahagia.
Ekspresi wajah yang terkesan santai dan polos terkadang terdapat celah hati yang ingin menangis. Ketika seorang pria menangis sebenarnya hanya akan membuat mereka malu dan dianggap kemarahan yang mereka alami tidak akan diterima oleh banyak orang pada umumnya.
Lain lagi dengan seorang wanita, kemarahan dan emosi akan lebih tergambar jelas jika ditambah menangis.

4.Ada saatnya pria tak sungkan untuk menangis.

Sebenarnya seorang pria tidak masalah untuk menangis asalkan situasi yang ada memungkinkan. Sebenarnya hal ini akan jauh lebih menunjukkan bahwa dirinya adalah pribadi yang seimbang .
Baik emosi dan maskulinitasnya akan tergambar lebih jelas.
Ada saatnya mereka harus menangis dan ada saatnya pula mereka harus berwibawa.
Semuanya tergantung dengan kondisi masing-masing.