- Beranda
- Komunitas
- Story
- Heart to Heart
Panjul Juyul Kusumul -


TS
kusumajayapanji
Panjul Juyul Kusumul -
Selamat siang. Istirahat nih. jadi nulis lagi. (ngapain sih njul, engga ada yang perduli.)
Saya suka menulis, saya suka menulis sejak saya menyukainya. Sejak saat itulah saya suka menulis. Kalau saya tidak menyukai menulis, yah saya juga tidak akan suka menulis. Mungkin, ikut nimbrung di kaskus yaaa cuma cari-cari barang yang kemungkinan bisa di beli (Kemungkinan lho ya, jadi para penjual di kaskus jangan GR. Belum tentu juga saya mau beli lho.)
Sebelum saya suka menulis, saya dahulu tidak suka menulis. Saya, hobinya bikin komik. Komik pemandangan. Isinya gunung semua. yaa.. ada beberapa sih pemandangan yang lain. Pemandangan langit, dibawahnya ada gunung juga tapi. Pemandangan langit yang cerah, berwarna biruuuuuuuuu semuanya. Ketika masih SD dulu saya mah gak pernah galau. Ya, cuma 3 kali saja saya galau kalau tidak benar. Galau karena malu, berak di kelas, kelas sebelah, sebelahnya kelas sebelah kelas saya. Yang kedua, galau atau bisa dibilang sedih ya, ketika itu saya tahu kesatria baja hitam Rx kewalahan dalam menghadapi shadow moon (Kesatria baja putih). Galau yang ketiga, ketika saya di pelototin oleh teman sekelas saya ketika SD, Rina Rahmiati (Baru pulang dari luar negeri. Nyari Pokemon.) Saat itu saya mengutarakan perasaan saya. Bahwa saya menyukainya. Rina ialah satu-satunya manusia cerdas dikelas kami. Selain cerdas, dia juga manis jika tersenyum. arena itulah saya menyukainya. Harapan saya, jika kita pacaran, ada yang nyontekin saat ujian, juga ada yang ngingetin kalau ada PR sekaligus menyelesaikannya. Begitu mulianya Rina yah.
Selebihnya kehidupan saya engga pernah galau lagi. Udah biasa, jadi engga kaget.
Nah, kapankah saya mulai gemar atau hobi menulis ?? Saya juga lupa. Tulisan diatas saya harap bisa mengulur waktu sampai saya ingat kapan saya mulai menulis. ternyata tidak berhasil. Damn..
Saya mulai senang menulis saat kelas 1 SMA. Dimana awalnya saya nulis-nulisin buku LKS. Nulis puisi, puisi buat yang duduk di dekat bangku saya (Cieeeeeeeeee... inget-inget zaman sekolah masih jalan kaki). Tidak puas dengan menulis puisi, saya mulai menulis apa yang hati kecil saya rasakan. Tentang rasa yang tidak bisa saya ungkapkan buat si dia, namun batin ini selalu berguman. Apalagi saya dia yang saya suka dulu saya panggil. Saya memanggil namanya, kemudian ia menoleh dengan perlahan. Ouuuuuuuwh.. menyublim saya, lutut bergetar, bulu hidung berdiri, merinding. kalau kata anak-anak zaman detik ini, disebut dengan melting. (Cieeeeeee.... menyublim.. cieeee.)
Lama kelamaan saya merasa percuma. Percuma kalau hanya menulis tanpa berani menyampaikan. Saya akhirnya (memaksakan) memberanikan diri untuk mengutarakan-mengeselatankan-mengebaratkan bahkan mengetimurkan isi hati saya. Nah, punya pacar saya kemudian. 2 bulan berikutnya putus. Punya pacar lagi, 4 bulan berikutnya, orang tua bertepuk sebelah tangan. Punya pacar lagi episode ke 3, 2 minggu kemudian dia lenyap. Setelah saya ketahuui, ternyata dia Nona kunti. Maaf maaf, saya engga pacaran sama jin. Jin juga muak lihat saya. saya bercanda kok. Bercanda kalau saya bercanda, kaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaak... (Tolong, kali ini di kaskus jangan engkau hadir sisi lebay Panjul Juyul Kusumul. Tolong, daripada kita dikira topeng monyet lho. Atau penguasa kawasan thread lebay. Ok)
Semuanya berkembang seiring berjalannya waktu. Entah, siapa yang melampaui terlebih dahulu. Waktu yang melampaui kita atau kita yang tanpa sadar melampaui waktu. Namun, yang ku tahu pasti, itu adalah sesuatu yang tidak dapat kita kembalikan lagi. Maka hargailah waktu, atau kita yang akan dipenggalnya. Bagaimana menghargai watu ?? ialah dengan menghargai dan menyayangi orang-orang yang selalu ada, juga khususnya kekasih kita, suami dan istri kita (Kaaaaaaaaaaaaaaaakkk, cieeeeeeeeeeee yang gagal nikah tahun kemarin. Cieeeeee yang di tinggalin cieeeeeee.... kaaaaaak. Haaaargh !! kenapa dateng lagi sih. Jangan malu-maluin ah Ini kaskus. awesome pleace iniiiii)
HIngga lulus SMA, sepulang dari Jakarta, yaah tanpa sadar Tuhan dengan baiknya menjadikan menulis, mengutarakan apa yang ada dihati menjadi sebuah kegemaran baru saya. HIngga kini. Menulis dan menyampaikan hal-hal yang semoga bisa menghibur. semoga kalian semua bisa senyum yah. Jangan ngakak, saya juga engga lucu-lucu banget, senyum saja. Semoga sama-sama dapet berkahnya. Semoga juga bisa jadi hiburan buat yang galau. Yang gagal nikah semoga lekas ketemu jodoh, lekas nikah, menjadi keluarga yang sakinah mawahdah warohmah, amiin... allahumma amiiin. Yang belum wisuda lekas wisuda, lekas nikah (Kaaaaaaaaaaaaaaaak, cieeeeeeeeeeeeee ngomongin diri sendiri cieeeeeeeeeeeee. Situ juga belum wisuda kan ??). Itu lah, yang semakin memantapkan hati untuk memilih jalan menulis. Nulis yang ringan-ringan saja, semoga yang lagi monyong makin monyong. kalau sering kali pendapat saya dipatahkan, semoga tulisan-tulisan ini bisa diterima dengan baik di kaskus. Semoga saya dan kalian yang tersenyum membaca ini mendapat berkah, bisa lekas menikah. Yang belum menikah, segera lancar menikah. Yang belum skripshit dan wisuda semoga Tuhan melencarkan memudahkan (Cieeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeee..... diulang lagi kalimat ini. Curhat yaaaaaa... berharap banyak yang mengucap amin ya, eaaaa eaaaaa. Allahuuuuu.... jangan dateng duluuuuuu)
Nah, saya rasa saya mulai suka menulis sejak kepulangan saya dari Jakarta. Kenapa bisa ?? ya bisalah, Allah yang ngatur ini. Banyak pelajaran berharga disana.
Saya suka menulis, saya suka menulis sejak saya menyukainya. Sejak saat itulah saya suka menulis. Kalau saya tidak menyukai menulis, yah saya juga tidak akan suka menulis. Mungkin, ikut nimbrung di kaskus yaaa cuma cari-cari barang yang kemungkinan bisa di beli (Kemungkinan lho ya, jadi para penjual di kaskus jangan GR. Belum tentu juga saya mau beli lho.)
Sebelum saya suka menulis, saya dahulu tidak suka menulis. Saya, hobinya bikin komik. Komik pemandangan. Isinya gunung semua. yaa.. ada beberapa sih pemandangan yang lain. Pemandangan langit, dibawahnya ada gunung juga tapi. Pemandangan langit yang cerah, berwarna biruuuuuuuuu semuanya. Ketika masih SD dulu saya mah gak pernah galau. Ya, cuma 3 kali saja saya galau kalau tidak benar. Galau karena malu, berak di kelas, kelas sebelah, sebelahnya kelas sebelah kelas saya. Yang kedua, galau atau bisa dibilang sedih ya, ketika itu saya tahu kesatria baja hitam Rx kewalahan dalam menghadapi shadow moon (Kesatria baja putih). Galau yang ketiga, ketika saya di pelototin oleh teman sekelas saya ketika SD, Rina Rahmiati (Baru pulang dari luar negeri. Nyari Pokemon.) Saat itu saya mengutarakan perasaan saya. Bahwa saya menyukainya. Rina ialah satu-satunya manusia cerdas dikelas kami. Selain cerdas, dia juga manis jika tersenyum. arena itulah saya menyukainya. Harapan saya, jika kita pacaran, ada yang nyontekin saat ujian, juga ada yang ngingetin kalau ada PR sekaligus menyelesaikannya. Begitu mulianya Rina yah.
Selebihnya kehidupan saya engga pernah galau lagi. Udah biasa, jadi engga kaget.
Nah, kapankah saya mulai gemar atau hobi menulis ?? Saya juga lupa. Tulisan diatas saya harap bisa mengulur waktu sampai saya ingat kapan saya mulai menulis. ternyata tidak berhasil. Damn..
Saya mulai senang menulis saat kelas 1 SMA. Dimana awalnya saya nulis-nulisin buku LKS. Nulis puisi, puisi buat yang duduk di dekat bangku saya (Cieeeeeeeeee... inget-inget zaman sekolah masih jalan kaki). Tidak puas dengan menulis puisi, saya mulai menulis apa yang hati kecil saya rasakan. Tentang rasa yang tidak bisa saya ungkapkan buat si dia, namun batin ini selalu berguman. Apalagi saya dia yang saya suka dulu saya panggil. Saya memanggil namanya, kemudian ia menoleh dengan perlahan. Ouuuuuuuwh.. menyublim saya, lutut bergetar, bulu hidung berdiri, merinding. kalau kata anak-anak zaman detik ini, disebut dengan melting. (Cieeeeeee.... menyublim.. cieeee.)
Lama kelamaan saya merasa percuma. Percuma kalau hanya menulis tanpa berani menyampaikan. Saya akhirnya (memaksakan) memberanikan diri untuk mengutarakan-mengeselatankan-mengebaratkan bahkan mengetimurkan isi hati saya. Nah, punya pacar saya kemudian. 2 bulan berikutnya putus. Punya pacar lagi, 4 bulan berikutnya, orang tua bertepuk sebelah tangan. Punya pacar lagi episode ke 3, 2 minggu kemudian dia lenyap. Setelah saya ketahuui, ternyata dia Nona kunti. Maaf maaf, saya engga pacaran sama jin. Jin juga muak lihat saya. saya bercanda kok. Bercanda kalau saya bercanda, kaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaak... (Tolong, kali ini di kaskus jangan engkau hadir sisi lebay Panjul Juyul Kusumul. Tolong, daripada kita dikira topeng monyet lho. Atau penguasa kawasan thread lebay. Ok)
Semuanya berkembang seiring berjalannya waktu. Entah, siapa yang melampaui terlebih dahulu. Waktu yang melampaui kita atau kita yang tanpa sadar melampaui waktu. Namun, yang ku tahu pasti, itu adalah sesuatu yang tidak dapat kita kembalikan lagi. Maka hargailah waktu, atau kita yang akan dipenggalnya. Bagaimana menghargai watu ?? ialah dengan menghargai dan menyayangi orang-orang yang selalu ada, juga khususnya kekasih kita, suami dan istri kita (Kaaaaaaaaaaaaaaaakkk, cieeeeeeeeeeee yang gagal nikah tahun kemarin. Cieeeeee yang di tinggalin cieeeeeee.... kaaaaaak. Haaaargh !! kenapa dateng lagi sih. Jangan malu-maluin ah Ini kaskus. awesome pleace iniiiii)
HIngga lulus SMA, sepulang dari Jakarta, yaah tanpa sadar Tuhan dengan baiknya menjadikan menulis, mengutarakan apa yang ada dihati menjadi sebuah kegemaran baru saya. HIngga kini. Menulis dan menyampaikan hal-hal yang semoga bisa menghibur. semoga kalian semua bisa senyum yah. Jangan ngakak, saya juga engga lucu-lucu banget, senyum saja. Semoga sama-sama dapet berkahnya. Semoga juga bisa jadi hiburan buat yang galau. Yang gagal nikah semoga lekas ketemu jodoh, lekas nikah, menjadi keluarga yang sakinah mawahdah warohmah, amiin... allahumma amiiin. Yang belum wisuda lekas wisuda, lekas nikah (Kaaaaaaaaaaaaaaaak, cieeeeeeeeeeeeee ngomongin diri sendiri cieeeeeeeeeeeee. Situ juga belum wisuda kan ??). Itu lah, yang semakin memantapkan hati untuk memilih jalan menulis. Nulis yang ringan-ringan saja, semoga yang lagi monyong makin monyong. kalau sering kali pendapat saya dipatahkan, semoga tulisan-tulisan ini bisa diterima dengan baik di kaskus. Semoga saya dan kalian yang tersenyum membaca ini mendapat berkah, bisa lekas menikah. Yang belum menikah, segera lancar menikah. Yang belum skripshit dan wisuda semoga Tuhan melencarkan memudahkan (Cieeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeee..... diulang lagi kalimat ini. Curhat yaaaaaa... berharap banyak yang mengucap amin ya, eaaaa eaaaaa. Allahuuuuu.... jangan dateng duluuuuuu)
Nah, saya rasa saya mulai suka menulis sejak kepulangan saya dari Jakarta. Kenapa bisa ?? ya bisalah, Allah yang ngatur ini. Banyak pelajaran berharga disana.
0
910
12


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan