- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Ahok: Belum Tentu RS yang Bermain Vaksin Palsu
TS
terkini.top
Ahok: Belum Tentu RS yang Bermain Vaksin Palsu
SUMBER
Fix Dokter yang salah
Dukungan Mengalir kepada Eks Pemain Chelsea Korban Tackling Horor
Ternyata Mourinho Penggila Girl Band Jadul
Sempat Dikabarkan Meninggal, Kondisi Muchsin Alatas Kian Membaik
Cedera Lama, Ronaldo Janji Bakal Tampil Lebih Kuat
Istri Sebut Donald Trump Adalah Anugerah bagi AS
Dua Raksasa Italia Rebutan Striker Inter Milan
Hacker Eropa Curi Rp 32,6 Miliar dari Sejumlah ATM di Taiwan
Zidane Sebut Madrid Tak Butuh Paul Pogba
Quote:
Terkini.top Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menyebut belum tentu rumah sakit yang menerima dan menggunakan vaksin palsu merupakan pihak yang bermain dalam pengedaran vaksin itu.
"Belum tentu rumah sakit yang bermain, lho. Jadi harus diteliti juga. Kalau ada yang bermain, tapi ternyata hanya oknumnya, dia tuker. Kita akan tunggu Bareskrim putusannya seperti apa, jelas," ujar Ahok di Balai Kota Jakarta, Selasa (19/7/2016)
Menurut Ahok, bisa jadi hanya sebagian perawat dan dokter yang bermain dalam vaksin palsu. "Arahnya ke rumah sakitnya atau oknum perawat atau dokter," ucap dia.
Namun, bila terbukti pihak RS yang bermain, maka izin pasti akan dicabut. "Kalau RS yang main kena sanksi. Kita tunggu polisi aja, deh," ucap Ahok.
Kementerian Kesehatan telah mengumumkan 14 rumah sakit yang menerima dan menggunakan vaksin palsu. Mereka adalah RS DR Sander (Bekasi), RS Bhakti Husada (Bekasi), RS Sentral Medika (Gombong), RSIA Puspa Husada, RS Karya Medika (Bekasi), RS Kartika Husada (Bekasi), RS Sayang Bunda (Bekasi), RS Multazam (Bekasi), RS Permata (Bekasi), RSIA Gizar (Bekasi), RS Hosana (Bekasi), RS Elizabeth (Bekasi), RS Harapan Bunda (Jakarta Timur), dan RS Hosana Lippo Cikarang.
Pemerintah juga telah melaksanakan vaksinasi ulang terhadap sejumlah balita yang menjadi korban vaksin palsu di beberapa tempat. Salah satunya di Puskesmas Ciracas, Jawa Timur. Pemberian vaksin ulang untuk balita di wilayah ini disaksikan oleh Presiden Jokowi dan Menteri Kesehatan Nila F Moeloek.
"Belum tentu rumah sakit yang bermain, lho. Jadi harus diteliti juga. Kalau ada yang bermain, tapi ternyata hanya oknumnya, dia tuker. Kita akan tunggu Bareskrim putusannya seperti apa, jelas," ujar Ahok di Balai Kota Jakarta, Selasa (19/7/2016)
Menurut Ahok, bisa jadi hanya sebagian perawat dan dokter yang bermain dalam vaksin palsu. "Arahnya ke rumah sakitnya atau oknum perawat atau dokter," ucap dia.
Namun, bila terbukti pihak RS yang bermain, maka izin pasti akan dicabut. "Kalau RS yang main kena sanksi. Kita tunggu polisi aja, deh," ucap Ahok.
Kementerian Kesehatan telah mengumumkan 14 rumah sakit yang menerima dan menggunakan vaksin palsu. Mereka adalah RS DR Sander (Bekasi), RS Bhakti Husada (Bekasi), RS Sentral Medika (Gombong), RSIA Puspa Husada, RS Karya Medika (Bekasi), RS Kartika Husada (Bekasi), RS Sayang Bunda (Bekasi), RS Multazam (Bekasi), RS Permata (Bekasi), RSIA Gizar (Bekasi), RS Hosana (Bekasi), RS Elizabeth (Bekasi), RS Harapan Bunda (Jakarta Timur), dan RS Hosana Lippo Cikarang.
Pemerintah juga telah melaksanakan vaksinasi ulang terhadap sejumlah balita yang menjadi korban vaksin palsu di beberapa tempat. Salah satunya di Puskesmas Ciracas, Jawa Timur. Pemberian vaksin ulang untuk balita di wilayah ini disaksikan oleh Presiden Jokowi dan Menteri Kesehatan Nila F Moeloek.
Fix Dokter yang salah

Quote:
Dukungan Mengalir kepada Eks Pemain Chelsea Korban Tackling Horor
Ternyata Mourinho Penggila Girl Band Jadul
Sempat Dikabarkan Meninggal, Kondisi Muchsin Alatas Kian Membaik
Cedera Lama, Ronaldo Janji Bakal Tampil Lebih Kuat
Istri Sebut Donald Trump Adalah Anugerah bagi AS
Dua Raksasa Italia Rebutan Striker Inter Milan
Hacker Eropa Curi Rp 32,6 Miliar dari Sejumlah ATM di Taiwan
Zidane Sebut Madrid Tak Butuh Paul Pogba
0
584
Kutip
3
Balasan
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan