Jakarta - Meski sempat terjebak dalam hubungan yang rumit dengan PDIP, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengaku masih memerlukan dukungan parpol banteng moncong putih itu di Pilgub DKI. Masih mungkinkah PDIP masuk jajaran parpol pendukung Ahok di pilgub DKI?

Sebenarnya di atas kertas dengan berbekal dukungan dari Golkar, NasDem, dan Hanura, sudah lebih dari cukup bagi Ahok untuk maju lewat jalur parpol ke Pilgub DKI. Fakta lain, nyatanya Ahok juga punya sejuta dukungan KTP pendukung untuk maju lewat jalur independen.Namun nyatanya Ahok masih menunggu dukungan PDIP.

"Perlu lah. Orang baik dengan PDIP kok kita," kata Ahok di Balai Kota, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Senin (18/7/2016).

Hal ini memancing pertanyaan, kenapa Ahok masih menunggu dukungan PDIP yang sejauh ini masih saja jual mahal? Muncul spekulasi soal Ahok yang berharap PDIP tak memunculkan cagub DKI yang akan jadi lawan berat untuknya. PDIP memang tengah mempersiapkan sejumlah kepala daerah potensial untuk Pilgub DKI, sebut saja nama Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo, dan sejumlah calon lainnya.

Di tengah upaya mempersiapkan kandidat kuat di Pilgub DKI, apakah PDIP masih mungkin bergabung dengan parpol pendukung Ahok?

Politik memang sebuah seni dengan berjuta kemungkinan, nyatanya elite PDIP menjawab 'rayuan' Ahok itu dengan kalimat bersayap.

"Yang pasti PDI Perjuangan tidak akan menjadi pendukung calon independen," kata Ketua DPP PDIP Andreas Hugo P saat dihubungi, Senin (18/7/2016).

Ahok sendiri sampai kini belum memutuskan akan memilih jalur parpol atau independen di Pilgub DKI 2017 mendatang. Ahok akan mengambil keputusan setelah Teman Ahok bertemu tiga parpol pendukung yakni NasDem, Hanura, dan Golkar, akhir bulan nanti. Ahok akan mengumumkan langkahnya di Pilgub DKI bersama dengan cawagubnya.

Lalu apakah Ahok akan mengumumkan duet dengan Heru Budi Hartono dan maju lewat jalur independen, atau dengan Djarot Saiful Hidayat untuk memastikan PDIP masuk dalam parpol pendukung Ahok? (van/try)