Kaskus

Story

kusumajayapanjiAvatar border
TS
kusumajayapanji
Panjul Juyul Kusumul dalam "Seorang Nona Kunti"
Ketika itu Banyuwangi sedang hujan. Hawa dingin terasa, memeluk. Namun tidak untukku, yang tetap merasa hangat, semakin panas, di depan kompor, rebus mie kuah. Setelah kepergian Papa, rumah terasa sepi. Mama pengajian, Adek kerkel dirumah seseorang yang sekelas dengannya, sering main kerumah sih, akrab sama adek (Intinyaaaaaa, itu sahabatnya njuuuuuuul, gak usah bertele-tele).

Malam ini acaranya kerumah Tyas, kerumah zainal ngambil tugas kuliah, nongkrong di cafe setelahnya. Namun itu semua hanya fiktif belaka. Keadaan yang sebenarnya terjadi denganku sebagai seorang pangeran jombloh, adalah banyak menghabiskan waktu LEMBUR di kantor -__-.
30 menit kemudian, saya sudah berada di depan komputer kerja. disebelah saya tumpukan berkas yang sudah rapi, siapkan dimakan. didepan bacot saya sudah tersedia kopi susu instant, tinggal seduh, gak pake lama, jadi instant namanya. Semakin maju zaman sekarang, kopi tinggal seduh sudah bisa diminum. gak perlu nggoreng kopi dulu. heeemh.. sendirian di kantor saat malam memang sepi, dan sebuah kenyataan yang saya dapatkan ternyata jika kita berada di kantor, didalam ruang kerja kita sendiran, itu tidak ada orang lain selain kita, ini fakta baru yang bisa kita jadikan apa ya pengingat. Berarti kalau kita sendirian di kantor saat lebur di ruang kerja, pasti tidak akan ada orang lain lagi selain kita, sepi. Ditengah-tengah proses lembur, keanehan-keanehan muncul. sebetulnya sudah sering kali ini terjadi. Cuman saya termasuk orang yang cuek, jadi saya ya cuek saja, karena saya cuek, Kalau saya perduli, pasti saya akan perduli. Wajah saya tampan, saya cuek. Saya lebay saya cuek, saya bangun kesiangan orang lain cuek. Semakin lama keanehan-keanehan tersebut mengusik jiwa saya. Karena peranasan, saya mencoba untuk menghampirinya. Keanehan berupa suara-suara itu berasal dari ruang arsip bagian timur. Dengan keberanian yang tidak ada, saya terpaksa mendatanginya. Sampai didepan ruangan arsip sebelah timur, suasana sepi, hening. Saya bertanya tanya, lantas apa yang menimbulkan suara-suara aneh tersebut. "yasudahlah ya, maybe kejombloan ini membuat hati menjadi mudah berimajinasi yang aneh2. Kantor sepi ini." Membalik badan, dan suara seperti kuntilanak terdengar, melintasi telinga. Seeerrrr.... hangat gitu terasa di sekitar telinga. Dalam keadaan wajah bengong, jantung berdetak bertanya-tanya. "Njiiiiir... apa.an tuh??, Allahuuuu.... ".

15 menit kemudian, saya sudah pulang dirumah, di kamar menyendiri, sambil melongo. Dengan wajah bego sebegok-begoknya. lembur gagal, komputer kerja masih menyala, AC ruangan kerja masih menyala juga, tas dan jaket masih di meja kerja. Untung pulang masih naik motor, enggak jalan kaki.


Penjaga malam bercerita, bahwa ruangan arsip memang bukan hanya ruangan arsip saja. Ada aktifitas yang terjadi ketika malam datang. Masih menjadi misteri. Penjaga malam berpesan, ".....Entah apa itu ya, cuma sesekali saya matikan lampu depan ruang arsip. Pernah ada yang mengintip saya dari jauh, dari ruang arsip bagian timur. Sepertinya cewek." Saya nelen ludah aja. "Mampus lu Njul... Nona Kunti noh"


0
2.8K
54
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan