Kaskus

News

munyuk1Avatar border
TS
munyuk1
Jawaban Hebat Jokowi Saat Wawancara Bikin Karni Ilyas Terdiam
JAKARTA -- Akhirnya Presiden RI Joko Widodo ( Jokowi ) diundang ke Studio TV One untuk wawancara secara ekslusive dengan Karni Ilyas yang juga dikenal sebagai host ILC (Indonesia Lawyer Club).

Sebenarnya bukan hal yang mengherankan bila akhirnya TV ONE menyiarkan secara ekslusive wawancara bersama Jokowi karena sebagaimana yang kita ketahui bahwa KMP telah Tamat dan Abu Rizal Bakrie secara resmi telah mengumumkan mendukung pemerintahan Jokowi - JK.

Tentunya kesempatan wawancara ini tak disia - siakan Jokowi untuk memamerkan berbagai pembangunan yang telah dilakukan dan menjelaskan berbagai kebijakan termasuk akan memberikan bunga lebih rendah lagi kepada UMKM yang tahun ini 9%, tahun depan menjadi 7%.

Jokowi juga pamer sejumlah jalan tol yang sedang dilaksanakan mulai dari Sumatera sampai papua.

Proyek Infrastruktur

Jokowi mencontohkan beberapa proyek infrastruktur yang saat ini dalam tahap pengerjaan, salah satunya adalah Tol Trans Sumatera.

Pada awalnya, kata dia, banyak warga di sana yang meragukan pembangunan jalan yang menghubungkan provinsi-provinsi di Sumatera itu.

Apalagi, 30 tahun lalu, di lokasi yang sama pemerintah juga telah melakukan peletakan batu pertama tanpa realisasi.

Namun, Jokowi menjanjikan bahwa hal yang sama tak akan terulang saat ini. Buktinya, beberapa ruas tol sudah hampir terhubung. ‎Tak cuma Trans Sumatera, pengerjaan beberapa proyek jalan perbatasan yang saat ini juga sedang dikebut.

Proyek jalan perbatasan menunjukkan bahwa pemerintah serius melakukan pembangunan dari pinggiran.

Kereta Cepat Jakarta-Bandung

Dalam kesempatan ini pun Jokowi menjelaskan mengapa diputuskan mengadakan Kereta cepat Jakarta-bandung.

"Jakarta sudah macet, Bandung sudah macet. Kita ini satu tahun rugi karena macet sampai 28 Trilyun. Ini hitung - hitungan negara," jelas Jokowi.

Jokowi pun menegaskan bahwa bila ada perbedaan itu wajar tapi kalau Presiden sudah memutuskan itu harus dilakukan, tidakboleh tidak!!

Jokowi merasa terbebani kisruh sepakbola dari Kemenpora

Presiden Joko Widodo (Jokowi) juga berbicara tentang kisruh persepakbolaan nasional akibat pembekuan kepengurusan PSSI oleh Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) hingga sanki FIFA terhadap sepakbola Indonesia.
Menurut Jokowi, konflik persepakbolaan yang berasal dari wilayah Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora). Persoalan itu kemudian terjadi secara berlarut-larut dan tidak sanggup dituntaskan oleh Kemenpora, sehingga menajadi 'beban' presiden untuk menyelesaikannya.

"Saya kira itu sangat teknis sekali. Saya kita itu Berada posisi di wilayah kementerian, di Menpora. Awanya (permasalahan) di Kemenpora. Tetapi, akhirnya mau tidak mau kan masuknya ke presiden. Mau tidak mau kan harus kita tangani," kata Jokowi dalam Wawancara Eksklusif bersama Karni Ilyas yang disiarkan tvOne, Senin (15/02/2015).

Meski pemerintah terbebani dengan konflik persepakbolaan akibat pembekuan PSSI oleh Kemenpora tersebut, presiden bertanggungjawab untuk segera menyelesaikanya. Hal ini demi, pemain serta masyarakat Indonesia yang mencintai sepakbola.

Jokowi berjanji akan menyelesaikan kisruh persepakbolaan nasional ini sebelum pertengahan tahun 2016. "Kita harus selesaikan secepat-cepatnya. Empat atau enam bulan ini harusnya sudah selesai. Sebelum Pertengahan tahun ini harus sudah selesai. Baik dengan FIFA maupun di internel kita. Saya tak mau melihat sepakbola, yang penontonya begitu banyaknya, dan sangat dicintai, pemainnya juga sama (tidak bisa terus konfleik). Saya sangat mengerti."

"Sekali lagi, awalnya (persoalan) dari Kemenpora, akhirnya saya juga yang handle. Akan saya selesaikan," tegas Jokowi

Jokowi Mengaku Ada Program yang Belum Dia Wujudkan

Presiden Joko Widodo mengaku ada program yang belum berhasil dijalankan sejak setahun lebih memerintah. Jokowi mengungkapkannya dalam program 'Wawancara Khusus Jokowi Bersama Karni Ilyas: Presiden Bicara' di tvOne - yang tayang Senin, 15 Februari 2016.

Pemimpin Redaksi tvOne, Karni Ilyas, menanyakan berbagai hal, salah satunya program Jokowi yang berhasil, terlambat atau gagal selama pemerintahannya. Jokowi mengaku gagal dalam pembangunan sumber daya manusia (SDM).

"Pembangunan SDM. Kita harus kejar-kejaran dalam rangka persaingan itu. Pembangunan SDM menurut saya harusnya berada pada tempat yang paling depan. Kita tidak mau lagi tergantung pada yang namanya Sumber Daya Alam. Tetapi tergantung pada kesiapan sumber daya manusia," kata Jokowi.

Jokowi mengaku butuh lebih banyak persiapan untuk memperbaiki kualitas SDM. Menurut data yang diperolehnya, 66 persen pekerja berada pada pendidikan Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP). Maka hal itu yang coba diperbaki Jokowi.

"Angkatan kerja kita 66 persen itu berada pada pendidikan SD dan SMP, perlu disuntik agar SDM bisa diperbaiki keterampilan," ujarnya.

Jokowi ingin melihat industri mana yang lebih membutuhkan tenaga kerja dengan kemampuan lebih baik. Ada program yang diakui Jokowi telah disiapkan.

"Mana yang harus diprioritaskan, itu yang baru dipersiapkan. Melihat lulusan 66 persen itu produksi padat karya, misal, garmen, alas kaki, sepatu, sandal, selain bisa dilarikan ke usaha kecil, usaha mikro," kata dia.

http://www.sumateratime.com/2016/02/...wawancara.html
0
9.1K
46
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan