Jakarta sejak dulu telah mengalami berbagai pengalaman bersejarah. Sejak ditetapkannya Jakarta sebagai pelabuhan pada masa kolonial hingga saat ini menjadi ibu kota negara. Tentu banyak kisah menarik dan juga bersejarah menyelimuti kota ini. Tak heran Jakarta sangat lekat dengan kebudayaannya yang beragam, dan tentu saja ini memengaruhi ragam kuliner di Jakarta. Nah, buat kamu yang penasaran mau tau rasanya Jakarta tempo dulu, kamu bisa mendatangi restaurant-restaurant di Jakarta ini yang masih eksis dari dulu hingga sekarang!

Ragusa Es Italia
Siapa yang gak familiar sama restaurant yang satu ini? Restaurant ini meyediakan es krim Italia yang tetap eksis dari dulu sampai sekarang. Bergelut di usaha es krim sejak tahun 1930 tak membuat restaurant ini surut dimakan zaman, bahkan selalu ramai! Walaupun tidak banyak berubah, produk es krim yang otentik dengan suasana khas zaman colonial ini menjadi identitas tersendiri dari restaurant ini. Kamu dapat menikmati es krim Italia dengan rasa yang tradisional di dekat stasiun Gambir dengan harga 15.000 sampai 30.000 saja loh!



RM Akoen
Buat kamu pecinta Chinese food, kamu musti mendatangi restaurant yang satu ini. Terletak di kebayoran baru, restaurant ini menyediakan berbagai menu Chinese food seperti bakmi, kwetiauw, nasi goreng, dan berbagai olahan makanan lainnya. Yang paling terkenal disini adalah bakmi ayam jamur! Porsi setiap menunya besar loh, bahkan kamu bisa makan seporsi berdua. Soal rasa? Hmm, jangan ditanya. Legendaris!



Kopi Es Tak Kie
Kedai kopi yang telah ada sejak tahun 1927 ini memang menjadi pusat perhatian di Gang Gloria, Glodok. Walaupun tempatnya sedikit tersembunyi, di balik berbagai kios lain yang menjual makanan khas Peranakan Cina. Kedai kopi ini memang terlihat biasa saja, namun tidak pernah sepi pengunjung. Kamu bisa mencicipi kopi arabika dari Lampung yang di proses secara tradisional dengan mesin yang telah ada sejak puluhan tahun lalu ditemani berbagai penganan tempo dulu. Kopi disini telah diseduh sejak jam 4 pagi, jadi ketika pengunjung dating meminta es kopi, cairan kopi hanya tinggal diberi es batu sehingga tidak merusak rasa kopi. Penasaran?



Pempek Megaria
Buat kamu yang suka sama pempek, kamu harus coba pempek di tempat satu ini yang telah ada sejak 1949. Dinamakan pempek megaria karena lokasinya yang terletak di Megaria, Cikini (nama bioskop, yang sekarang bernama metropole). Pempek disini sangat sederhana, dengan menu andalan pempek kapal selam, adaan, dan lenjer. Harganya pun terjangkau loh.



Bakmi Gang Kelinci
Dulunya bakmie ini dijual hanya dengan satu gerobak bakmie yang ‘parkir’ di Jl. Pintu Besi Pasar Baru sejak 1957. Namun sekarang kamu bisa menikmati Bakmie Gang Kelinci ini dimana-mana. Menu andalannya adalah bakmie kuah, namun kamu juga bisa memilih varian menu lainnya. Walaupun cabangnya sudah banyak, kamu bisa menyempatkan diri kamu untuk makan di restaurant pusatnya di Pasar Baru.



Mie Ayam Gondangdia
Kedai mie ayam yang terletak di Gondangdia Lama ini juga dikenal dengan istilah ‘Mie Gondila’. Penampakan kedai yang sederhana ini ternyata menyimpan mie ayam yang legendaris sejak tahun 1968 loh! Saat ini kedai mie ini telah diurus oleh generasi ketiga sejak kedai ini pertama kali dibangun. Yang paling khas dari kedai mie ini adalah mie ayam dengan bakso dan pangsitnya. Selamat mencoba!



Restaurant Trio
Begitu memasuki restaurant ini, nuansa Jakarta tempo dulu pasti amat terasa. Pengunjung yang datang akan langsung disambut dengan musik keroncong dan interior ruangan yang cocok untuk bernostalgia. Didirikan tahun 1947 di daerah Gondangdia, restaurant ini dulunya adalah tempat singgah orang-orang Belanda. Ingin bernostalgia juga?



Restaurant Cahaya Kota
Restaurant Chinese food ini telah ada sejak hampir 70 tahun lalu loh. Bahkan menjadi tempat berlangganan Ir. Soekarno dan presiden-presiden lain setelahnya. Berbagai menu makanan ada di sini. Bahkan lebih dari 100 menu makanan! Pastinya kamu akan lama memilih menunya, hehehe. Restaurant ini terletak di kawasan Menteng, Jakarta Pusat. Penasaran?



Soto Betawi H. Ma'ruf
Merintis usahanya sejak tahun 1940-an, H. Ma’ruf menempuh jalan yang tidak mudah loh. Ditengah persaingan bisnis di bidang kuliner saat itu, beliau dengan setia memikul soto betawi yang ia racik sendiri. Tahun 1983 akhirnya beliau mendapat tempat yaitu di sebuah bangunan sederhana di daerah Cikini dan bertahan sampai saat ini. Resep soto betawi yang diturunkan ke generasi-generasi setelahnya dan selalu dijaga keasliannya membuat soto betawi ini sangat otentik.

Cusss yuk!