- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Penjepit Rel Dicuri, Sri Lelawangsa Hentikan Perjalanan


TS
japek
Penjepit Rel Dicuri, Sri Lelawangsa Hentikan Perjalanan
Quote:
MedanBisnis - Medan. Ratusan warga yang bermukim di Jalan Kapten Muslim, Lingkungan II, Kelurahan Helvetia Timur, Kecamatan Medan Helvetia, tepat di pinggiran rel kereta api mendadak heboh dan mencoba menghadang kereta api Sri Lelawangsa yang melaju dari Medan menuju Binjai, karena sepasang penjepit rel di lintasan itu dicuri dua orang pemulung, Senin (1/9) sekitar pukul 13.00 WIB.
Menurut keterangan didapat MedanBisnis di lokasi kejadian, upaya penghentian laju kereta api Sri Lelawangsa yang membawa tiga gerbong penumpang itu bermula dari kekahawatiran sejumlah warga yang melihat penjepit rel dicuri dua orang pemulung.
Setelah diberi tanda dengan lambaian tangan, kereta api Sri Lelawangsa akhirnya berhenti dan spontan sejumlah warga lainnya berdatangan ke perlintasan kereta api Medan-Binjai itu. Setelah dicari, akhirnya warga menangkap Dino (14) dan Karnel (11), kakak beradik warga Jalan Kapten Muslim, Komplek Speksi, yang sehari-hari memulung dan baru saja mencuri penjepit rel.
"Mungkin seminggu belakangan ini orang itu udah gambar penjepit rel itu. Tadi siang dibongkar. Cemana warga nggak panik, kalau jebol matilah semua yang tinggal di pinggir rel ini," kata seorang warga bernama Kiki.
Humas Divre I PT KAI Sumut-NAD, Jaka Jarkasih, saat dikonfirmasi melalui telepon seluler mengatakan, kejadian itu merupakan kedua kalinya di perlintasan kereta api milik PT KAI, meskipun pihaknya selalu melakukan pengecekan setiap hari di jalur yang akan dilintasi.
"Memang betul, tadi kereta sempat terhenti. Setelah itu kedua bocah tersebut diangkut naik kereta ke arah Binjai. Mereka langsung diamankan petugas kita," jelas Jaka.
Ditegaskan Jaka, perbuatan kedua bocah itu terbilang sangat membahayakan, karena penjepit rel yang dicabut merupakan salah satu objek vital untuk menahan beban laju kereta api.
"Itu sangat membahayakan dan sudah dua kali terjadi. Untuk pencegahan kita sudah koordinasi dengan wilayah, kodim, koramil dan polsek. Bahkan, petugas polsuska kita sudah turun melakukan penjagaan. Biasanya yang mencuri beralasan karena ekonomi, tapi kita sangat menyayangkannya. Mereka tidak memikirkan keselamatan para penumpang. Kalau terjadi kecelakaan, sangat membahayakan," ujar Jaka.
Sementara itu Kanit Reskrim Polsekta Medan Helvetia, AKP Hendrik Temaluru, mengatakan pihaknya belum mendapat kabar ada dua bocah ditangkap karena mencuri penjepit rel kereta api. "Saya belum dapat kabar. Nanti saya cek," ujarnya. (abimanyu)
Menurut keterangan didapat MedanBisnis di lokasi kejadian, upaya penghentian laju kereta api Sri Lelawangsa yang membawa tiga gerbong penumpang itu bermula dari kekahawatiran sejumlah warga yang melihat penjepit rel dicuri dua orang pemulung.
Setelah diberi tanda dengan lambaian tangan, kereta api Sri Lelawangsa akhirnya berhenti dan spontan sejumlah warga lainnya berdatangan ke perlintasan kereta api Medan-Binjai itu. Setelah dicari, akhirnya warga menangkap Dino (14) dan Karnel (11), kakak beradik warga Jalan Kapten Muslim, Komplek Speksi, yang sehari-hari memulung dan baru saja mencuri penjepit rel.
"Mungkin seminggu belakangan ini orang itu udah gambar penjepit rel itu. Tadi siang dibongkar. Cemana warga nggak panik, kalau jebol matilah semua yang tinggal di pinggir rel ini," kata seorang warga bernama Kiki.
Humas Divre I PT KAI Sumut-NAD, Jaka Jarkasih, saat dikonfirmasi melalui telepon seluler mengatakan, kejadian itu merupakan kedua kalinya di perlintasan kereta api milik PT KAI, meskipun pihaknya selalu melakukan pengecekan setiap hari di jalur yang akan dilintasi.
"Memang betul, tadi kereta sempat terhenti. Setelah itu kedua bocah tersebut diangkut naik kereta ke arah Binjai. Mereka langsung diamankan petugas kita," jelas Jaka.
Ditegaskan Jaka, perbuatan kedua bocah itu terbilang sangat membahayakan, karena penjepit rel yang dicabut merupakan salah satu objek vital untuk menahan beban laju kereta api.
"Itu sangat membahayakan dan sudah dua kali terjadi. Untuk pencegahan kita sudah koordinasi dengan wilayah, kodim, koramil dan polsek. Bahkan, petugas polsuska kita sudah turun melakukan penjagaan. Biasanya yang mencuri beralasan karena ekonomi, tapi kita sangat menyayangkannya. Mereka tidak memikirkan keselamatan para penumpang. Kalau terjadi kecelakaan, sangat membahayakan," ujar Jaka.
Sementara itu Kanit Reskrim Polsekta Medan Helvetia, AKP Hendrik Temaluru, mengatakan pihaknya belum mendapat kabar ada dua bocah ditangkap karena mencuri penjepit rel kereta api. "Saya belum dapat kabar. Nanti saya cek," ujarnya. (abimanyu)
Medan Bisnis
Repot memang situasinya, melakukan tindakan yang berbahaya dengan dalih kemiskinan
0
2.6K
Kutip
24
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan