Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

kenny.1509kcAvatar border
TS
kenny.1509kc
Tak Mungkin Memiliki Harus Puas Mengintipi


AGAKNYA Pak Emon, 53, memang tipe lelaki doyan perempuan. Sudah punya istri sendiri, masing mengincar Wakini, 28, istri anak tirinya yang berarti menantu sendiri. Merasa tak mungkin mendapatkan, akhirnya Pak Emon memuaskan diri mengintipi ketika Wakini mandi. Suaminya pun tak terima, sehingga ayah tiri celamitan itu diracunnya hingga wasalam.

Mertua demen sama anak menantu wanita, memang banyak terjadi. Jika di dunia perwayangan ambil contoh Begawan Wisrawa. Dia ditugaskan melamar Dewi Sukesi untuk anak lelakinya, Prabu Danaraja. Ee, melihat kecantikan putri Prabu Sumali yang seksi menggiurkan itu malah nafsu sendiri. Akhirnya putri yang mustinya diboyong untuk anak lelakinya, justru dikeloni sendiri. Tentu saja Prabu Danaraja ngamuk. Untung bisa didamaikan oleh dewa-dewa di kahyangan.

Nah, kelakuan Kasidi, 30, dari Kasiman, Kabupaten Bojonegoro (Jatim), ternyata lebih kejam dari Prabu Danaraja. Bila raja Lokapala itu mau memaafkan keserakahan sang ayah, Kasidi tidak. Padahal Wakini istrinya itu masih utuh milik sendiri, hanya saja kalau mandi Wakini ini suka diintip-intip oleh Pak Emon ayah tirinya.

Jika merunut biografinya, agaknya Pak Emon ini memang lelaki mata keranjang. Bosan dengan istri perdana dia kemudian menikah dengan perempuan beranak satu, emaknya Kasidi. Dari pasangan itu lahir sejumlah anak. Adapun Kasidi, anak bawaan istri sekian tahun kemudian juga sudah berumahtangga. Tapi lagi-lagi karena faktor ekonomi, hingga kini dia masih numpang ikut orangtuanya.

Istri Kasidi yang bernama Wakini itu memang cantik, seksi menggiurkan, atau sekel nan cemekel kata orang Jawa. Melihat penampilan menantunya, Pak Emon ingat bakat lamanya. Ingin pula dia bisa mencicipi tubuh mulus menantunya. Tapi mana mungkin, karena dia istri dari anak tiri sendiri. Sebagai pelipur lara, Pak Emon jadi punya kebiasaan baru, mengintip ketika Wakini mandi. Melihat tubuh mulus menantu dalam kondisi oncek-oncekan (terkupas), puaslah sudah. Meski kaki gemeteran.

Di sinilah bedanya Pak Emon dan Pokemon. Jika main game Pokemon harus aktifkan GPS untuk mencari letak Pokemon, Gym, atau PokeStop. Sedangkan Pak Emon tanpa GPS pun bisa leluasa memelototi tubuh mulus menantunya yang penuh busa sabun itu. Sudah, hanya sampai di situ tingkat kepuasan Pak Emon. Mau lebih, tidak berani karena statusnya anak menantu sendiri.

Lama-lama hobi ngintip Pak Emon ini ketahuan Kasidi. Dia marah betul, karena mertua kok iseng banget, sampai ingin mengetahui lebih dalam “asset” istrinya. Padahal Pak Emon bukan komisioner KPK, dan Wakini juga bukan pejabat negara yang perlu melaporkan asetnya secara periodik ke negara. Lalu maksudnya apa? Ini bapak mertua cap apa?

Pernah Pak Emon dibuat malu karena pas mengintip ketahuan Kasidi. Namun demikian dia tak kapok juga. Secara diam-diam dia terus melestarikan hobi buruknya itu. Karena punya ayah tiri yang demikian celamitan, lama-lama Kasidi ingin melenyapkan sekalian. Maka ketika Pak Emon minta dibuatkan kopi, diam-diam ditaburi racun pembasmi rumput.

Sekali tenggak, langsung Pak Emon kelojotan karena perut mules dan dada serasa terbakar. Kasidi bukannya menolong, justru sisa kopi itu diminumkan kembali sampai habis. Pak Emon pun tewas di tempat. Meski Kasidi mengaku ayah tirinya bunuh diri, polisi tak percaya. Berkat penyelidikan intensif akhirnya Kasidi mengaku dia sendiri yang meracuni. “Habis, dia suka mengintip istriku mandi.” katanya pada polisi.

Habis mandi itu mustinya…kutolong ibu, membersihkan tempat tidurku. (BJ/Gunarso TS)

Ngintip

0
11K
32
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan