Quote:
Jakarta - Dini, istri dr Indra Sugiarno menegaskan suaminya tak pernah mencari untung lewat bisnis vaksin palsu. Pendapatannya sehari-sehari sebagai dokter anak, sudah lebih dari cukup. Apalagi anak-anaknya pun sudah hidup mapan.
Kepada detikcom, Minggu (17/7/2016), Dini menceritakan kondisi keuangan keluarganya yang sudah cukup baik. Tak perlu lagi mencari dana tambahan lewat vaksin palsu.
"Pasiennya dia itu antara 50-100 per hari, ini saya blak-blakan. Potongan rumah sakit sekitar Rp 60 ribu untuk dokter 1 pasien. Rp 60 ribu kali 100, Rp 6 jt sehari," kata Dini.
Sementara dari hasil vaksin, disebut dr Indra menerima Rp 6 juta per bulan. Dini menegaskan itu tidak benar. Uang yang diperoleh dari hasil penjualan vaksin dipegang oleh suster dan dibagikan pada petugas kebersihan.
"Karena ya buat kami buat apa 6 juta, buat apa? Dari kunjungan pasien aja per hari Rp 150 ribu per bayi. Belum dari operasi sesar tiap hari pasti ada. Berapa per hari bisa 2 sampai 3. Kebutuhan dia gak banyak. Anak kita 3 orang udah jadi semua, udah mapan. Tinggal dua, 1 udah kuliah 1 SD," paparnya.
dr Indra juga tinggal di pinggiran kota. Sehingga biaya hidupnya tidak terlalu tinggi. "Buat apa kita berbisnis seperti itu?" tanyanya.
Sedianya, Dini tak mau banyak bicara. Namun karena dia diserang oleh berbagai opini, akhirnya Dini memutuskan unguk melawan. Dia juga sempat menuding ada kemungkinan keterlibatan dokter lain di kasus ini.
Sebelumnya, salah seorang orang tua pasien di RS Harapan Bunda menyebut, pembayaran vaksin melalui dr Indra, tak masuk ke rumah sakit, namun dibayarkan ke suster. Pembayaran pun menggunakan kuitansi biasa.
Apa penjelasan dr Indra soal ini? Dini menegaskan, inisiatif pembayaran itu diatur oleh suster. "Itu yang ngatur suster. Dia enggak ikutan. Yang ngatur pembayaran ke S pun itu suster," terangnya.
http://news.detik.com/berita/3255043...-rp-6-jutahari
Bohong bener....gua kenal yang bayar pajak nya doang 8 juta sehari tau ?

Sorry can't help it... kek nya yang nulis berita nih kaskuser deh ya ?