- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Gunakan Mobil Dinas untuk Mudik, Cerminan Sikap Kepemimpinan Yuddy yg Buruk


TS
aconkoe
Gunakan Mobil Dinas untuk Mudik, Cerminan Sikap Kepemimpinan Yuddy yg Buruk
Gunakan Mobil Dinas untuk Mudik, Cerminan Sikap Kepemimpinan Yuddy Chrisnandi yang Buruk. Copot Saja di Reshuffle
Jumat, 15 Jul 2016 - 00:04

Yuddy Chrisnandi
JAKARTA-Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Yuddy Chrisnandi mengklaim dirinya tidak bersalah menggunakan mobil dinas untuk mudik. Dia memang layak dicopot Jokowi karena mandul dan tidak peka
Menurut Yuddy ada dua jenis kendaraan yang disediakan oleh pemerintah, yaitu kendaraan yang melekat dengan jabatan dan kendaraan operasional. Mobil yang digunakan dirinya, kata Yuddy, merupakan fasilitas yang melekat dengan jabatannya sebagai menteri.
Terkait hal itu, pengamat kebijakan publik Universitas Indonesia, Riant Nugroho, mengakui bahwa pejabat pemerintah pada level tertentu diberikan fasilitas yang melekat pada jabatan, misalnya mobil.
(Baca: KPK Kritik Menteri Yuddy yang Mudik Pakai Mobil Dinas)
Fasilitas tersebut boleh digunakan, termasuk untuk mudik di hari raya. "Biasanya sampai eselon 2 dapat," kata Riant saat dihubungi, Kamis (14/7/2016).
Selain itu, Riant menjelaskan, pertanggungjawaban penggunaan mobil dinas yang melekat pada jabatan dilimpahkan kepada Individu. Sementara, mobil dinas operasional penanggung jawabnya adalah pihak kantor atau lembaga.
Maka dari itu, pada kasus menteri Yuddy, penggunaan mobil dinas boleh digunakan karena pertangungjawabannya langsung kepada Yuddy.
"Tidak masalah, asal dipergunakan sepantasnya. Tidak menggunakan biaya kantor, misalnya untuk BBM (bahan bakar minyak), tol, parkir, dan lain-lain," kata dia.
Menurut Riant, pilihan menggunakan atau tidak menggunakan mobil dinas saat mudik itu menjadi pilihan dan keputusan Yuddy. Hal itu mencerminkan sikap kepemimpinan Yuddy yang kemudian berdampak pada penilaian publik.
(Baca: Mudik Pakai Mobil Dinas, Menteri Yuddy Merasa Tidak Bersalah)
"Semua terpulang kepada perilaku pimpinan sang pemegang jabatan. Jika ia punya rasa rikuh atau budaya ketimuran, maka ia tidak akan pakai atau pakai dengan terbatas. Termasuk tidak pakai foreijder dan berusaha tidak mencolok," kata Riant.
"Kalau pejabatnya tidak punya rasa rikuh, dia akan pakai gaya dan cara feodal. Pakai kemewahan jabatan dengan vulgar dan tidak peduli dengan bawahan dan rakyat," tambah dia. Jadi, layak dipecat saja di reshuffle
Sementara itu, politikus Partai Hanura ini enggan banyak berkomentar saat diminta tanggapannya soal kabar perombakan kabinet yang kembali mengemuka.
Sambil berseloroh, Yuddy mengibaratkan reshuffle seperti sopir bajaj yang tidak terduga arahnya.
"Reshuffle itu ibarat sopir bajaj. Sopir bajaj itu kalau lagi jalan yang tahu belok ke kiri siapa? Dia dan Tuhan saja. Sama, ini juga yang tahu reshuffle tidaknya, kapan waktunya hanya Presiden dan Tuhan. Jadi, kamu mesti mengintipnya ke wahyu lihat wangsit," pungkasnya
http://www.konfrontasi.com/content/p...hrisnandi-yang
----------------------------------------
Dari kabar seliweran seputar isu reshuffle terbaru (jilid 2), namanya memang sudah tak ada lagi di kabinet.Mungkin dinilai nggak tepat lagi untuk tetap menduduki kursi kabinet oleh Bossnya!

Jumat, 15 Jul 2016 - 00:04

Yuddy Chrisnandi
JAKARTA-Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Yuddy Chrisnandi mengklaim dirinya tidak bersalah menggunakan mobil dinas untuk mudik. Dia memang layak dicopot Jokowi karena mandul dan tidak peka
Menurut Yuddy ada dua jenis kendaraan yang disediakan oleh pemerintah, yaitu kendaraan yang melekat dengan jabatan dan kendaraan operasional. Mobil yang digunakan dirinya, kata Yuddy, merupakan fasilitas yang melekat dengan jabatannya sebagai menteri.
Terkait hal itu, pengamat kebijakan publik Universitas Indonesia, Riant Nugroho, mengakui bahwa pejabat pemerintah pada level tertentu diberikan fasilitas yang melekat pada jabatan, misalnya mobil.
(Baca: KPK Kritik Menteri Yuddy yang Mudik Pakai Mobil Dinas)
Fasilitas tersebut boleh digunakan, termasuk untuk mudik di hari raya. "Biasanya sampai eselon 2 dapat," kata Riant saat dihubungi, Kamis (14/7/2016).
Selain itu, Riant menjelaskan, pertanggungjawaban penggunaan mobil dinas yang melekat pada jabatan dilimpahkan kepada Individu. Sementara, mobil dinas operasional penanggung jawabnya adalah pihak kantor atau lembaga.
Maka dari itu, pada kasus menteri Yuddy, penggunaan mobil dinas boleh digunakan karena pertangungjawabannya langsung kepada Yuddy.
"Tidak masalah, asal dipergunakan sepantasnya. Tidak menggunakan biaya kantor, misalnya untuk BBM (bahan bakar minyak), tol, parkir, dan lain-lain," kata dia.
Menurut Riant, pilihan menggunakan atau tidak menggunakan mobil dinas saat mudik itu menjadi pilihan dan keputusan Yuddy. Hal itu mencerminkan sikap kepemimpinan Yuddy yang kemudian berdampak pada penilaian publik.
(Baca: Mudik Pakai Mobil Dinas, Menteri Yuddy Merasa Tidak Bersalah)
"Semua terpulang kepada perilaku pimpinan sang pemegang jabatan. Jika ia punya rasa rikuh atau budaya ketimuran, maka ia tidak akan pakai atau pakai dengan terbatas. Termasuk tidak pakai foreijder dan berusaha tidak mencolok," kata Riant.
"Kalau pejabatnya tidak punya rasa rikuh, dia akan pakai gaya dan cara feodal. Pakai kemewahan jabatan dengan vulgar dan tidak peduli dengan bawahan dan rakyat," tambah dia. Jadi, layak dipecat saja di reshuffle
Sementara itu, politikus Partai Hanura ini enggan banyak berkomentar saat diminta tanggapannya soal kabar perombakan kabinet yang kembali mengemuka.
Sambil berseloroh, Yuddy mengibaratkan reshuffle seperti sopir bajaj yang tidak terduga arahnya.
"Reshuffle itu ibarat sopir bajaj. Sopir bajaj itu kalau lagi jalan yang tahu belok ke kiri siapa? Dia dan Tuhan saja. Sama, ini juga yang tahu reshuffle tidaknya, kapan waktunya hanya Presiden dan Tuhan. Jadi, kamu mesti mengintipnya ke wahyu lihat wangsit," pungkasnya
http://www.konfrontasi.com/content/p...hrisnandi-yang
----------------------------------------
Dari kabar seliweran seputar isu reshuffle terbaru (jilid 2), namanya memang sudah tak ada lagi di kabinet.Mungkin dinilai nggak tepat lagi untuk tetap menduduki kursi kabinet oleh Bossnya!

Diubah oleh aconkoe 15-07-2016 06:42
0
1.4K
6


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan