- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
#Yusril Tidak Boleh 'Sewot'


TS
kodok.nongkrong
#Yusril Tidak Boleh 'Sewot'
Quote:
Sabtu, 16 Juli 2016 | 16:02 WIB | MEGAPOLITAN

JAKARTA, NETRALNEWS.COM - Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad mengatakan, bakal calon gubernur DKI Yusril Ihza Mahendra tidak perlu sewot jika Gerindra tidak mengusungnya pada Pilkada DKI 2017 mendatang, sebab itu adalah resiko para bakal calon yang mengikuti penjaringan di partai lain.
Anggota Dewan Pembina Partai Gerindra ini mengungkapkan hal itu menanggapi komentar Yusril soal munculnya nama lain yang masuk dalam bursa calon gubernur dari Gerindra, seperti Kepala BNN Komjen Budi Waseso (Buwas) yang diusulkan oleh Sufmi Dasco.
"Orang luar jangan komen deh, bilang gitu kalau soal mekanisme di partai. Itu resiko lu (Yusril) ikut penjaringan dan penyaringan di partai lain. Karena setiap partai punya mekanismenya sendiri. Jadi dia gak boleh dong sewot, sewot.. Gua yang sewot kalau kayak gini, gitu loh," kata Dasco dihubungi Netralnews.com, Sabtu (16/7/2016).
"Dan gak bisa dibilang dia lebih tahu, saya yang lebih tahu. Saya wakil ketua umum, anggota dewan pembina, dan saya juga bagian dari pendiri," sambung Dasco.
Menurut Dasco, mengapa kemudian dia mengusulkan nama lain, selain tiga besar hasil penjaringan calon gubernur yang dilakukan oleh Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Gerindra DKI, karena menurutnya, semua pengurus berhak mengusulkan kandidat yang dinilai memiliki visi dan misi yang sama dengan partai, selain itu juga memiliki elektabilitas yang tinggi.
"Kenapa kemudian saya usulkan nama lain? Karena saya pikir kita harus cari lawan yang imbang biar masyarakat punya pilihan, dengan program yang sama bagusnya nanti. Makanya kita liat orang yang mempunyai visi-misi sama, kemudian elektabilitas tinggi, ya saya liat Pak Buwas, terus apa salahnya?" ungkap Dasco.
"Tapi dengan catatan Buwas ini akan berhasil kalau didampingin kader kami Sandiaga Uno, yang paham soal manajerial dan ekonomi kerakyatan, makanya kenapa tim saya usulkan Buwas-Sandiaga," jelas Dasco.
Lebih jauh anggota komisi III DPR ini menjelaskan, selama belum ada keputusan dari Ketua Dewan Pembinana Partai Gerindra Prabowo Subianto tentang siapa calon yang dipilih, Dewan Pimpinan Pusat (DPP) dapat memberikan masukan dan mensupervisi bakal calon, apalagi Jakarta sebagai barometer.
"Jakarta sebagai barometer, ya itu kita dari DPP supervisi. Boleh kok semua pengurus selama belum diputuskan oleh ketua dewan pembina bisa saja memberikan usulan dan masukan tapi kalau sudah diputuskan kita satu komando ikut," ujarnya.
Sebelumnya, Yusril mengungkapkan pesan Prabowo kepadanya, yakni kandidat yang akan diusung Gerindra adalah mereka yang telah mengikuti penjaringan dan penyaringan di tingkat DPD, kemudian dari DPD, nama-nama terbaik akan dibawa ke Dewan Pimpinan Pusat (DPP). Di DPP lah akan diputuskan dari tiga nama tersebut, berdasarkan visi-misi dan elektabilatas.
"DPD Gerindra DKI diperintahkan melakukan penjaringan dan setelah itu mengajukan tiga nama ke DPP Gerindra. DPP melalui sebuah tim akan memutuskan salah satu dari tiga nama itu untuk diusung sebagai calon," kata Yusril lewat pesan singkat kepada Netralnews.com, Rabu (13/7/2016).
"Menurut Ketum Gerindra kepada saya, pedoman DPP Gerindra dalam memutuskan calon yang akan diusung ada dua. Pertama, visi-misinya paling sejalan dengan Gerindra, dam kedua, elektabilitasnya paling tinggi untuk bisa mengalahkan petahana," kata Yusril.
Reporter : Adiel Manafe
Editor : Y.C Kurniantoro
http://netralnews.com/news/megapolitan/read/15118/yusril.tidak.boleh.sewot.

JAKARTA, NETRALNEWS.COM - Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad mengatakan, bakal calon gubernur DKI Yusril Ihza Mahendra tidak perlu sewot jika Gerindra tidak mengusungnya pada Pilkada DKI 2017 mendatang, sebab itu adalah resiko para bakal calon yang mengikuti penjaringan di partai lain.
Anggota Dewan Pembina Partai Gerindra ini mengungkapkan hal itu menanggapi komentar Yusril soal munculnya nama lain yang masuk dalam bursa calon gubernur dari Gerindra, seperti Kepala BNN Komjen Budi Waseso (Buwas) yang diusulkan oleh Sufmi Dasco.
"Orang luar jangan komen deh, bilang gitu kalau soal mekanisme di partai. Itu resiko lu (Yusril) ikut penjaringan dan penyaringan di partai lain. Karena setiap partai punya mekanismenya sendiri. Jadi dia gak boleh dong sewot, sewot.. Gua yang sewot kalau kayak gini, gitu loh," kata Dasco dihubungi Netralnews.com, Sabtu (16/7/2016).
"Dan gak bisa dibilang dia lebih tahu, saya yang lebih tahu. Saya wakil ketua umum, anggota dewan pembina, dan saya juga bagian dari pendiri," sambung Dasco.
Menurut Dasco, mengapa kemudian dia mengusulkan nama lain, selain tiga besar hasil penjaringan calon gubernur yang dilakukan oleh Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Gerindra DKI, karena menurutnya, semua pengurus berhak mengusulkan kandidat yang dinilai memiliki visi dan misi yang sama dengan partai, selain itu juga memiliki elektabilitas yang tinggi.
"Kenapa kemudian saya usulkan nama lain? Karena saya pikir kita harus cari lawan yang imbang biar masyarakat punya pilihan, dengan program yang sama bagusnya nanti. Makanya kita liat orang yang mempunyai visi-misi sama, kemudian elektabilitas tinggi, ya saya liat Pak Buwas, terus apa salahnya?" ungkap Dasco.
"Tapi dengan catatan Buwas ini akan berhasil kalau didampingin kader kami Sandiaga Uno, yang paham soal manajerial dan ekonomi kerakyatan, makanya kenapa tim saya usulkan Buwas-Sandiaga," jelas Dasco.
Lebih jauh anggota komisi III DPR ini menjelaskan, selama belum ada keputusan dari Ketua Dewan Pembinana Partai Gerindra Prabowo Subianto tentang siapa calon yang dipilih, Dewan Pimpinan Pusat (DPP) dapat memberikan masukan dan mensupervisi bakal calon, apalagi Jakarta sebagai barometer.
"Jakarta sebagai barometer, ya itu kita dari DPP supervisi. Boleh kok semua pengurus selama belum diputuskan oleh ketua dewan pembina bisa saja memberikan usulan dan masukan tapi kalau sudah diputuskan kita satu komando ikut," ujarnya.
Sebelumnya, Yusril mengungkapkan pesan Prabowo kepadanya, yakni kandidat yang akan diusung Gerindra adalah mereka yang telah mengikuti penjaringan dan penyaringan di tingkat DPD, kemudian dari DPD, nama-nama terbaik akan dibawa ke Dewan Pimpinan Pusat (DPP). Di DPP lah akan diputuskan dari tiga nama tersebut, berdasarkan visi-misi dan elektabilatas.
"DPD Gerindra DKI diperintahkan melakukan penjaringan dan setelah itu mengajukan tiga nama ke DPP Gerindra. DPP melalui sebuah tim akan memutuskan salah satu dari tiga nama itu untuk diusung sebagai calon," kata Yusril lewat pesan singkat kepada Netralnews.com, Rabu (13/7/2016).
"Menurut Ketum Gerindra kepada saya, pedoman DPP Gerindra dalam memutuskan calon yang akan diusung ada dua. Pertama, visi-misinya paling sejalan dengan Gerindra, dam kedua, elektabilitasnya paling tinggi untuk bisa mengalahkan petahana," kata Yusril.
Reporter : Adiel Manafe
Editor : Y.C Kurniantoro
http://netralnews.com/news/megapolitan/read/15118/yusril.tidak.boleh.sewot.






























0
7.9K
Kutip
101
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan