- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
TUKANG KAYU SOLO KREATIF BIKIN SEKOLAH ALAM NIH GAN


TS
dimassuryo5
TUKANG KAYU SOLO KREATIF BIKIN SEKOLAH ALAM NIH GAN
Sekolah itu bernama Sekolah Alam Bengawan Solo...

Sekolah Alam Bengawan Solo (SABS) merupakan salah satu usaha untuk menjembatani penanaman karakter cinta lingkungan kepada masyarakat di sekitar bantaran sungai. SABS menerapkan pembelajaran penanaman karakter siswa secara alamiah (habituasi) dan berbaur dengan alam.
SABS mengembangkan pendidikan berdasarkan 4 kurikulum, yaitu kurikulum akhlak, knowledge, leadership, dan entrepreneurship. Kurikulum ini diintregasikan dengan pengalaman belajar yang terstruktur melalui metode spider web. Contoh kegiatan pembelajaran di sekolah alam, yaitu eksperimen IPA terpadu, market day, outbond, life in dan beberapa lainnya.
Pembelajaran SABS mendasarkan pada kebebasan mengembangkan potensi, minat, bakat dan kreasi siswa guna mencapai kemandirian sekaligus kepedulian sosial dan lingkungan.
Hasilnya, proses penanaman karakter anak lebih riil dirasakan. Misalnya kesukaan mereka dalam merawat tanaman, kebersihan dan kepedulian terhadap sesama.
Di sekolah alam ini terdiri dari tiga sekolah yakni Pendidkan Anak Usia Dini (PAUD), Taman Kanak-kanak (TK), dan Sekolah Dasar (SD). Konsep pembelajarannya para siswa dibebaskan bereksplorasi, bereksperimen, berekspresi tanpa dibatasi sekat dinding dan berbagai aturan yang mengekang rasa ingin tahu mereka.
“Konsep pembelajarannya, siswa dibebaskan menjadi diri mereka dan mengembangkan potensi dirinya untuk tumbuh menjadi manusia yang berkarakter, berakhlak mulia, berwawasan ilmu pengetahuan,mandiri dan siap menjadi pemimpin,” ujar Kepala SD Sekolah Alam Bengawan Solo Taruna Teladan, Jefri Nur Arifin, Sabtu (26/5).
Selain itu, kata Jefri, sekolah ini juga membebaskan para guru untuk berkreasi dalam mengajar. Kreativitas guru tidak dibatasi oleh buku paket dan target nilai. Sehingga guru tidak sekedar mengjar saja, tapi mendidik.
“Guru tidak hanya sebagai panutan, tapi juga bisa menjadi teman. Sehingga guru yang memiliki dedikasi tinggi dan beridealisme akan mampu mengenali kelebihan dan kekurangan anak didiknya. Sehingga guru benar-benar paham dengan karakter masing-masing murid,” jelas Jefri.
Sebagai sekolah berbasis komunitas, kurikulum di sekolah alam ini mengacu standar kompetensi yang ditetapkan Departemen Pendidikan Nasional (Depdiknas) dan menjadikan alam sebagai media belajar dalam rangka pembentukan karakter anak.
sumber dibawah
berikut gambar-gambarnya






yang males baca atau pengen liat langsungnya bisa liat videonya:

Ini lah pak Suyudi
Pada awalnya bapak ini bahkan pernah dicela "Tukang kayu kok bikin sekolah" tapi bapak ini tetap tegar.
Yang ingin mengenal lebih lanjut sosok pak Suyudi ini bisa cek post #6 ya gan
Info selanjutnya bisa cek disni gan http://www.sabs.sch.id/sejarah
http://inayahadioktaviana.blog.uns.a...ngawan-solo-1/
masdevid.tumblr.com
mysabsku.files.wordpress.com/
http://www.timlo.net/baca/29332/seko...siswa-mandiri/

Spoiler for intro:
Sore ini seperti sore-sore biasa yang ane alamin.. Yup! Pergi ke Cafe Library bareng bidadari ane
dan nyicil tugas-tugas Mos.. ane adalah mahasiswa baru di salah satu Universitas yang dari dulu ane idam2kan di Yogyakarta..
"Wah Cafenya rame nes" "iya" setelah parkirin motor kamipun masuk ke dalam CL.
Namun ada yg berbeda, kami diberitau seorang bapak2 paruh baya ternyata cafenya masih tutup (ngga melayani pembeli) namun tetap diperbolehkan masuk untuk sekedar bersantai membaca buku atau ngerjain tugas mos yang... awsom. Kamipun duduk dan mulai membahas jurnal yang kami ditugaskan membuat review.. siapa bapak tadi? Entah lah yang jelas bukan pemilik cafe ini karena kami mengenal siapa pemiliknya
"Kalian mahasiswa *** juga?" Bapak itu bertanya
"bukan mas,saya udah kuliah di ***" ujarku
"Ha, saya ini udah tua"
"Hehe iya maaf pak, bapak keliatan muda sih"
"Hahaha, lulusan sma 1?"
"Iya pak"
"kalau kamu?"
"iya pak"
"Bapak dosen *** ya?" (Ya ane sedikit nguping pembicaraan bapaj tadi dengan beberapa anak muda di cafe)
"Halah saya ini cuma tukang kayu!"
Dari sini kami mulai mengenal bapak ini, pak Suyadi atau pak Sastro namanya dimulailah berbagai pembicaraan, dan diskusi panjang mengenai sejarah, politik, dan pendidikan. "Bapak ini bukan orang biasa" batinku. Singkat cerita kamipun juga mulai mengenal sekolah ajaib ini


"Wah Cafenya rame nes" "iya" setelah parkirin motor kamipun masuk ke dalam CL.
Namun ada yg berbeda, kami diberitau seorang bapak2 paruh baya ternyata cafenya masih tutup (ngga melayani pembeli) namun tetap diperbolehkan masuk untuk sekedar bersantai membaca buku atau ngerjain tugas mos yang... awsom. Kamipun duduk dan mulai membahas jurnal yang kami ditugaskan membuat review.. siapa bapak tadi? Entah lah yang jelas bukan pemilik cafe ini karena kami mengenal siapa pemiliknya
"Kalian mahasiswa *** juga?" Bapak itu bertanya
"bukan mas,saya udah kuliah di ***" ujarku
"Ha, saya ini udah tua"
"Hehe iya maaf pak, bapak keliatan muda sih"
"Hahaha, lulusan sma 1?"
"Iya pak"
"kalau kamu?"
"iya pak"

"Bapak dosen *** ya?" (Ya ane sedikit nguping pembicaraan bapaj tadi dengan beberapa anak muda di cafe)
"Halah saya ini cuma tukang kayu!"
Dari sini kami mulai mengenal bapak ini, pak Suyadi atau pak Sastro namanya dimulailah berbagai pembicaraan, dan diskusi panjang mengenai sejarah, politik, dan pendidikan. "Bapak ini bukan orang biasa" batinku. Singkat cerita kamipun juga mulai mengenal sekolah ajaib ini

Spoiler for BERITA:
Sekolah Alam Bengawan Solo (SABS) merupakan salah satu usaha untuk menjembatani penanaman karakter cinta lingkungan kepada masyarakat di sekitar bantaran sungai. SABS menerapkan pembelajaran penanaman karakter siswa secara alamiah (habituasi) dan berbaur dengan alam.
SABS mengembangkan pendidikan berdasarkan 4 kurikulum, yaitu kurikulum akhlak, knowledge, leadership, dan entrepreneurship. Kurikulum ini diintregasikan dengan pengalaman belajar yang terstruktur melalui metode spider web. Contoh kegiatan pembelajaran di sekolah alam, yaitu eksperimen IPA terpadu, market day, outbond, life in dan beberapa lainnya.
Pembelajaran SABS mendasarkan pada kebebasan mengembangkan potensi, minat, bakat dan kreasi siswa guna mencapai kemandirian sekaligus kepedulian sosial dan lingkungan.
Hasilnya, proses penanaman karakter anak lebih riil dirasakan. Misalnya kesukaan mereka dalam merawat tanaman, kebersihan dan kepedulian terhadap sesama.
Di sekolah alam ini terdiri dari tiga sekolah yakni Pendidkan Anak Usia Dini (PAUD), Taman Kanak-kanak (TK), dan Sekolah Dasar (SD). Konsep pembelajarannya para siswa dibebaskan bereksplorasi, bereksperimen, berekspresi tanpa dibatasi sekat dinding dan berbagai aturan yang mengekang rasa ingin tahu mereka.
“Konsep pembelajarannya, siswa dibebaskan menjadi diri mereka dan mengembangkan potensi dirinya untuk tumbuh menjadi manusia yang berkarakter, berakhlak mulia, berwawasan ilmu pengetahuan,mandiri dan siap menjadi pemimpin,” ujar Kepala SD Sekolah Alam Bengawan Solo Taruna Teladan, Jefri Nur Arifin, Sabtu (26/5).
Selain itu, kata Jefri, sekolah ini juga membebaskan para guru untuk berkreasi dalam mengajar. Kreativitas guru tidak dibatasi oleh buku paket dan target nilai. Sehingga guru tidak sekedar mengjar saja, tapi mendidik.
“Guru tidak hanya sebagai panutan, tapi juga bisa menjadi teman. Sehingga guru yang memiliki dedikasi tinggi dan beridealisme akan mampu mengenali kelebihan dan kekurangan anak didiknya. Sehingga guru benar-benar paham dengan karakter masing-masing murid,” jelas Jefri.
Sebagai sekolah berbasis komunitas, kurikulum di sekolah alam ini mengacu standar kompetensi yang ditetapkan Departemen Pendidikan Nasional (Depdiknas) dan menjadikan alam sebagai media belajar dalam rangka pembentukan karakter anak.
sumber dibawah
Quote:
Tadi adalah informasi yang ane kutip dari media, apa sih istimewanya sekolah pak Tukang kayu ini? Sekolah ini mampu mencerdaskan secara akademik dan moral.
Misal untuk mata pelajaran ipa dalam hal ini biologi dan matematika, siswa akan menanam sawi dengan memasukkan biji ke sebuah lubang kecil, anda tau biji sawi? Yup kecil2 sekali bukan, jarak antar lubang adalah 1 kilan , tiap lubang akan diisi 1 atau 2/3 biji disini akan dilatih kesabaran memilah biji dan memasukkannya kedalam lubang.. tentu saat ditanya "sudah selesai belum?" pasti buru2 menjawab selesaiii.. Nah ini juga menyangkut nilai kesabaran.
Lalu ditunggu sampai tumbuh berapa yg telah tumbuh apakah sesuai dengan hitungan yg disediakan? Apabila tidak akan dipanggil siswa yg menanam dan mereka akan mengakui "iya saya berbohong, saya kemarin cuma menanam sekian". Lalu siswa akan meneliti secara langsung lubang dengan 1 biji dibandingkan dengan 2/3 biji lebih cepat tumbuh yang mana?
Mampu meleburkan matematika, ipa, dengan kejujuran, dan kesabaran
Pak Suyudi beranggapan banyak sekolah2 elit dan formal hanya terus menerus memberikan banyaaak pr kepada siswa, orang tua pun senang karena pr akan memaksa anaknya untuk belajar tanpa mengetahui bahwa pemberian pr yg banyak akan menjauhkan anak dengan orang tua, anak akan cenderung di kamar untuk mengerjakan pr bukan? Menjauhkannya pula dari dunia luar.
"Sekolah Tukang kayu" ini memberikan pr yg tidak hanya membuat dekat dengan orang tua tapi memang selalu dianjurkan kepada siswa untuk meminta bantuan orang tua.
Pr yang diberikan contohnya menghitung jarak rumah ke masjid, menggambar denah/desain masjid dll. Masih banyak metode belajar istimewa yang lain, tapi thread ini ane rasa udah kepanjangan.
Sekolah ini juga tiap satu minggu sekali mengadakan outbond untuk mengajarkan nilai-nilai sosial dan kemandirian kepada siswa.
Biayanya untuk sekolah inipun sangat murah cukup membayar sekitar 700rb untuk 6 tahun, ngga ada uang gedung dll hanya itu saja.Ane juga ingin agan2 sekalian langsung deh berkunjung langsung untuk melihat sekolah dengan metode belajar istimewanya ini.
Rencananya sekolah ini akan melanjutkan membangun SMP, tentu akan lebih banyak membutuhkan donasi dan tenaga pengajar. Maka dari itu ane memohon izin pak Suyadi untuk membuat Thread ini. Ane dan pak Suyadi berharap akan lebih banyak yg mengetahui keberadaan sekolah ini, sekaligus menjadi contoh bagi dunia pendidikan Indonesia.
Dan selanjutnya apabila agan ingin mendonasikan sedikit dana untuk sekolah ini agan bisa hubungi ane terlebih dahulu, selanjutnya akan ane tanyakan ke beliau
Misal untuk mata pelajaran ipa dalam hal ini biologi dan matematika, siswa akan menanam sawi dengan memasukkan biji ke sebuah lubang kecil, anda tau biji sawi? Yup kecil2 sekali bukan, jarak antar lubang adalah 1 kilan , tiap lubang akan diisi 1 atau 2/3 biji disini akan dilatih kesabaran memilah biji dan memasukkannya kedalam lubang.. tentu saat ditanya "sudah selesai belum?" pasti buru2 menjawab selesaiii.. Nah ini juga menyangkut nilai kesabaran.
Lalu ditunggu sampai tumbuh berapa yg telah tumbuh apakah sesuai dengan hitungan yg disediakan? Apabila tidak akan dipanggil siswa yg menanam dan mereka akan mengakui "iya saya berbohong, saya kemarin cuma menanam sekian". Lalu siswa akan meneliti secara langsung lubang dengan 1 biji dibandingkan dengan 2/3 biji lebih cepat tumbuh yang mana?
Mampu meleburkan matematika, ipa, dengan kejujuran, dan kesabaran

Pak Suyudi beranggapan banyak sekolah2 elit dan formal hanya terus menerus memberikan banyaaak pr kepada siswa, orang tua pun senang karena pr akan memaksa anaknya untuk belajar tanpa mengetahui bahwa pemberian pr yg banyak akan menjauhkan anak dengan orang tua, anak akan cenderung di kamar untuk mengerjakan pr bukan? Menjauhkannya pula dari dunia luar.
"Sekolah Tukang kayu" ini memberikan pr yg tidak hanya membuat dekat dengan orang tua tapi memang selalu dianjurkan kepada siswa untuk meminta bantuan orang tua.

Pr yang diberikan contohnya menghitung jarak rumah ke masjid, menggambar denah/desain masjid dll. Masih banyak metode belajar istimewa yang lain, tapi thread ini ane rasa udah kepanjangan.
Sekolah ini juga tiap satu minggu sekali mengadakan outbond untuk mengajarkan nilai-nilai sosial dan kemandirian kepada siswa.
Biayanya untuk sekolah inipun sangat murah cukup membayar sekitar 700rb untuk 6 tahun, ngga ada uang gedung dll hanya itu saja.Ane juga ingin agan2 sekalian langsung deh berkunjung langsung untuk melihat sekolah dengan metode belajar istimewanya ini.
Rencananya sekolah ini akan melanjutkan membangun SMP, tentu akan lebih banyak membutuhkan donasi dan tenaga pengajar. Maka dari itu ane memohon izin pak Suyadi untuk membuat Thread ini. Ane dan pak Suyadi berharap akan lebih banyak yg mengetahui keberadaan sekolah ini, sekaligus menjadi contoh bagi dunia pendidikan Indonesia.
Dan selanjutnya apabila agan ingin mendonasikan sedikit dana untuk sekolah ini agan bisa hubungi ane terlebih dahulu, selanjutnya akan ane tanyakan ke beliau
berikut gambar-gambarnya

Spoiler for pict:






yang males baca atau pengen liat langsungnya bisa liat videonya:


Ini lah pak Suyudi

Pada awalnya bapak ini bahkan pernah dicela "Tukang kayu kok bikin sekolah" tapi bapak ini tetap tegar.
Yang ingin mengenal lebih lanjut sosok pak Suyudi ini bisa cek post #6 ya gan
Info selanjutnya bisa cek disni gan http://www.sabs.sch.id/sejarah
Spoiler for SUMBER:
http://inayahadioktaviana.blog.uns.a...ngawan-solo-1/
masdevid.tumblr.com
mysabsku.files.wordpress.com/
http://www.timlo.net/baca/29332/seko...siswa-mandiri/
Diubah oleh dimassuryo5 16-07-2016 21:46
0
21.9K
Kutip
139
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan