opini.idAvatar border
TS
opini.id
4 Hal Ini Bikin Ane Cinta Separuh Hidup dengan Jakarta
Agan-agan yang kemarin gak mudik, pasti ngerasain banget Jakarta sama sekali tidak ada macet, jalanannya begitu lancar hanya terdapat beberapa kendaraan yang melintas. Pada moment lebaran ini sangat berbanding terbalik dengan apa yang agan pikirkan. Mengapa? karena hampir semua pendatang yang kerja di Jakarta melaksanakan mudik untuk merayakan lebaran bersama keluarga tercinta di kampung halamannya. Fenomena ini hanya terjadi setahun sekali di Jakarta, yang tersisa hanyalah orang-orang asli Jakarta mereka sangat menikmati pemandangan lalu lintas yang jarang terjadi di kotanya sendiri.

Spoiler for Suasana Jakarta pas Lebaran:


Nah, Cuti Bersama telah berakhir pada hari Senin, 11 Juli 2016 yang artinya Jakarta akan kembali seperti biasanya. Macet, padat, polusi dimana-mana. Ini yang menarik gan.

Banyak yang bertanya ke ane, kenapa dan bagaimana bisa betah hidup di Jakarta? Ibukota dengan segala permasalahannya yang sudah jadi bagian dari hidup ane selama sepuluh tahun terakhir.

Masih teringat akhir 2005 saat pertama kalinya ane masuk ke Jakarta. Kekaguman memenuhi benak ane yang cuma anak sopir dan belum pernah menginjakkan kaki ke Jakarta. Status Surabaya sebagai kota terbesar kedua di Indonesia tidak banyak membantu. Jakarta tetap menguarkan pesona kemegahan dan kecanggihannya sebagai kota metropolitan.

Dinamisme Jakarta akhirnya menyeret ane ke dalam pusaran kesibukan. Update status ane di Facebook di masa-masa tahun 2009-2011 waktu akhirnya ane kembali ke Jakarta setelah dua tahun minggir sebentar ke Lampung, selalu mendapatkan komen “Jadi gini toh kehidupan eksmud”. Masa-masa itu ane suka cerita pulang-pergi kerja naik taksi (yang nota bene mahal), kemacetan yang menggila dan juga meeting-meeting panjang di kantor sampai dini hari. Percayalah, masa-masa itu jauh dari kehidupan eksmud yang ane bayangin.

Sekarang sih memang sudah hampir gak pernah lagi meeting sampai pagi, tapi buat yang hidup di Jakarta pasti paham bagaimana kemacetan semakin luar biasa di ibukota tercinta ini. Perjalanan dari Rasuna Said ke Semanggi bahkan butuh lebih dari satu jam di waktu-waktu jam pulang kantor, bahkan itu ditempuh dengan motor! Belum lagi masalah banjir, mahalnya biaya hidup atau masalah-masalah lain yang kalau dipikirkan sebagai beban, rasanya gak akan ada yang mau tinggal di kota ini.

Tapi rasa cinta ke kota ini sudah tumbuh dalam diri ane. Pernah seminggu aneharus tinggal di Singapura kangennya setengah mati sama Jakarta dengan segala keruwetannya. Bahkan waktu mudik ke kampung halaman, kemacetan Jakarta menimbulkan rasa kangen yang aneh. Rasa kangen sama kota yang memiliki segudang kesemrawutan yang perlu diberesin.

Spoiler for Perbandingan Lalu Lintas Jakarta dengan Singapura:


Rasa kangen dan cinta ini ane yakin juga dirasakan oleh banyak orang sebenci apapun mereka sama Jakarta. Judulnya jadi hate-love relationship sama kota yang daya tariknya gede banget ini. Iya, hate dulu disebut karena sebenci apapun sama yang namanya Jakarta, ujungnya mereka pasti cinta. Love the city to the bone. Gimana gak cinta kalau di Jakarta itu punya hal-hal ini:

Quote:


Satu lagi ane tambahin gan. Banyak yang bilang orang Jakarta itu cuek dan gak pedulian. Apa iya? Coba deh agan liat video eksperimen sosial ini dan silakan agan simpulkan. Masih gak sih agan mikir, orang Jakarta itu semau gue sendiri?

Spoiler for Bangunkan Saya di Stasiun Palmerah:



Nah, jadi wajar kan kenapa setiap kali libur Lebaran habis, orang-orang pada berduyun-duyun balik lagi ke Jakarta? Wajar aja kalo sebagian besar penghuni Jakarta adalah pendatang dari berbagai daerah. Jadi ... selamat menikmati macetnya Jakarta lagi Gan!

Maap lahir batin ye..
0
63.2K
407
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan