Assalamu'alaikum agan-agan sekalian.
Mumpung tingkat ketertarikan masyarakat kita sangat tinggi untuk menempuh pendidikan di luar neger baik itu S-1, S-2, S-3.
Ane mau share tips dan trik mengambil nilai IELTS dalam waktu 2 minggu saja.

Selamat membaca.

IELTS tips dalam dua minggu
Mungkin tips ini sama-sama aja dengan tips para peserta IELTS yang lain. Tapi yang membedakan adalah ini saya yang share. Hehe..

Tips ini berlaku buat orang-orang yang kemampuan berbahasa Inggris nya terbatas (kayak saya), tapi masih ngotot (orang sunda mah bilang keukeuh) buat ngambil IELTS buat berbagai keperluan dalam waktu singkat.

Kalo ditanya, seberapa ampuh tips ini. Jujur belum ada lembaga penelitian yang meneliti tentang keakuratan tips ini dan belum ada lembaga survey yang melakukan survey (siapa juga yang mau neliti)..#garing

Langsung aja ya ini 5 tips untuk mendapatkan nilai IELTS sesuai target.

1.Know your ability
Pertama, tahu dulu kemampuan bahasa inggris lo sudah sampai mana.
Terus muncul pertanyaan “Lho iki piye tho mas, gimana mau tau skill bahasa inggris kita sudah sampe mana kalo belum ikut tes?!!”
Nah itu, itu dia kunci nya mas. Sebelum lo mengambil tes IELTS beneran yang mengeluarkan sejumlah uang, kerjakanlah satu set soal IELTS yang terdiri dari listening, reading, writing.
Cara nya cukup simple, kerjain itu soal bener-bener. Kalo hasilnya nilai lo masih 2 dibawah target lo (misal: target lo 7, tapi nilai total IELTS predikis lo 5), saya sarankan tutup page ini lanjutkan dengan belajar bahasa inggris dengan sungguh-sungguh. Kalo hasilnya masih ya katakanlah 1,5 dibawah target (contoh: target 6, IELTS prediksi lo 4,5) maka lanjutkan ke tips yang kedua.

2.Cari di mana nilai komponen yang tertinggi dan terendah.
Cara ini gampang-gampang susah. Gampang nya tinggal lihat skor prediksi IELTS itu tadi. Tloin mana nilai yang terendah, mana nilai yang tertinggi. Susahnya adalah, kalo kita gak mau mengakui kekurangan kita di komponen yang mana. Sesimpel itu.

3.Jangan ragu buat ikut les intensive.
Serius deh ini gak rugi banget ikut les Intensive di lembaga terpercaya. Saat itu saya ambil les di IALF kuningan. Kaitannya dengan tips no.2 tadi adalah, kalo lo ngerasa kurang di speaking dan writing ini forum yang sangat baik buat lo menambah skill di speaking dan writing. Tapi kalo yang ngerasa kurang nya cuma di listening dan reading dan memang budget terbatas, kerjain aja soal-soal yang banyak di rumah (kalo lo ada di kondisi ini, selamat lo gak perlu lagi baca 2 tips sisanya. Hehe..)

4.Temenin kawan yang jago di komponen lo yang kurang.
Misal lo kurang di speaking, kalo ngomong 60% aaa, 30%eee, 10% isi pembicaraan jangan lupa temenin/tempel terus/ sksd sama orang yang jago speaking. Lo paksa diri lo buat ngomong bahasa inggris sama doi. Percaya deh, dalam dua minggu persentase aaa,eee dan isi pembicaraan tadi pasti berubah. Berlaku juga buat komponen yang lain.

5.Hanya fokus pada kelebihan lo.
Ini dia yang paling krusial, karena waktunya mepet cuma dua minggu. Lo harus atur-atur strategi mana yang lo mau genjot. Lo kurang di reading, genjot reading, lo kurang di speaking, genjot speaking, dan seterusnya..
Inget genjot yang lemah sampe ke zona aman. Tingkatin lagi yang lo kuat. Kalo boleh gw bilang effort nya buat genjot yang lemah 25% aja lah, yang penting aman. Tapi Effort buat komponen yang lo udah kuat itu bisa sampe 75%.


Segitu aja tips dari gw deh ya. Sekali lagi tips ini belum ada yang meneliti dan survey, jadi keabsahannya gw serahkan lagi ke kalian selaku yang baca. Yang jelas, tips ini sudah gw pakai buat ngambil TES IELTS dengan bermodalkan bahasa Inggris pas-pas an. Dan pengajar di tempat les gw sampe bilang gini dihadapan teman-temen les gw sambil nunjuk-nunjuk ke gw (aslinya bahasa Inggris, Cuma gw terjemahin aja ya ke bahasa Indonesia J ) “ Orang ini punya kemampuan terbatas dan pengetahuan tentang bahasa Inggris nya dibawah kebanyakan dari kalian, tapi dia tau cara make bahasa Inggris nya dengan benar. Jadi jangan heran kalo nanti pas IELTS test yang beneran, dia dapat nilai yang cukup buat daftar kuliah)..” Dan yang penasaran sama hasilnya… Alhamdulillah omongan pengajar itu terbukti bener.