Kakek Usia 64 Tahun Nikahi Gadis Belia 18 Tahun Menghebohkan. Netizen dihebohkan dengan sebuah perwakinan yang berbeda generasi. Di mana pernikahan ini merupakan pernikahan yang langka terjadi di Indonesia.

Baca juga : Karena Goda Pacar Petinju, Seorang Preman Cium Tanah Sekali Pukul

Haji Nasir, warga Patimpeng yang sudah berusia 63 tahun menikahi Milawati, seorang gadis cantik berusia 18 tahun asal Desa Suwa, Kecamatan Libureng, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan pada hari Senin 11 Juli 2016 di mana umur keduanya terpaut cukup jauh yaitu 45 tahun.

Untuk mencapai kediaman pasangan pengantin baru ini harus menempuh perjalanan sekitar 90 kilometer dari Kota Watampone menuju ke Desa Suwa. Dan diperkirakan untuk waktu tempuh sekitar 50 menit dengan ditempuh mengendarai kendaraan roda dua.

Akses jalanan bergelombang dan ditambah dengan banyaknya ukuran lubang yang terdapat pada jalan untuk menuju ke kediaman Haji Nasir.

Awalnya Haji Nasir terlihat begitu canggung akan tetapi usah memberikan penjelasan obrolan pun akhirnya mencair. Haji Nasir mulai memberikan keterangan terkait bagaimana awal mula ia berkenalan dengan istrinya saat ini.” Seperti dilansir Jawa Pos, Rabo 13 Juli 2016.

“Sebenarnya saya tidak pernah berpacaran dengan Milawati, hubungan ini mengalir begitu saja, Akan tetapi memang sebelum bertemu dengan Mila saya sudah dua kali mendatangi rumahnya. Pas bertemu dengan kedua orang tuanya saya pun langsung menjelaskan kedatangan saya yaitu untuk melamar dan Alhamdulillah diterima,” jelas pria kelahiran 1953 itu.

Baca juga : Foto Revi Mariska Perlihatkan Puting Payudara

Haji Nasir menceritakan jika Milawati merupakan Istri keduanya, di mana Istri pertama dirinya adalah Hj Nurjannah yang sudah meninggal lantaran menderita penyakit sesak napas pada bulan Februari 2016 yang lalu. “Dipernikahan pertama saya, saya belum memiliki keturunan,” ucap Haji Nasir

Haji Nasir sendiri bercerita jika dirinya mengetahui keberadaan Milawati itu dari para warga yang membeirkan informasi bahwa ada anak perawan di Desa Suwa. Dan usai menjalani pesta buka puasa usai, dirinya pun mendatangi rumah Mila, akan tetapi sayang, saat itu si target tidak ada di rumah.

“Memang usai Istri pertama saya meninggal dunia, saya memang sudah berniat untuk mencari Istri lagi. Alhamdulillah, doa saya untuk mencari istri perawan di kabulkan. Intinya bukan Janda yang saya cari saat itu,” sambung Haji Nasir

“Jadi benar – benar tidak ada unsur paksaan atau perjodohan dalam pernikahan ini. Milawati memang mau dan Haji Nasir juga sudah menyatakan niat tulusnya. Kami selaku orang tua tentu akan memberikan restu jika sudah begitu,” Ucap Ayah Milawati, Nasaruddin (48)

Ayah Milwati mengakui bahwa uang panaik Haji Nasir itu sebesar Rp. 20 Juta dengan ditambah mahar dua gram emas. Nasaruddi mengaku kecewa dengan beredarnya informasi di masyarakat. “Kabarnya uang panaik haji Nasir Rp. 50 Juta. Itu adalah salah yang benar itu adalah Rp. 20 Juta,” Jelas Nasaruddin.

Memang banyak yang mengkritik dan mencela dengan perkataan negatif mengenai pernikahan ini, akan tetapi Mila mengaku enggan untuk menanggapi hal itu, baginya meski suaminya sudah berusia bukanlah sebuah masalah.

“Banyak yang berkomentar negatif, akan tetapi hal ini yang menjalani bukan orang lain tetapi saya. Namanya juga sudah jodoh,” Ucap Milawati sembari tersenyum manis.

Andi Bahrain selaku Sekretaris Desa membenarkan adanya pernikahan warganya yang bernama Haji Nasir dengan seorang gadis cantik berusia 18 tahun bernama Milawati.

Baca juga : Arsyad Penghina Presiden Dengan Gambar Asusila Cabuli Anak Kecil

“Saya sendiri yang menuliskan surat pengantar nikah dan di KTP benar bahwa H Nasir merupakan seorang kelahiran 1953 dan untuk pengantin wanita kelahiran 1998,” Jelas Andir Bahrain, Selasa 12 Juli 2016

Andi Bahrain jika kedua mempelai ini berbeda desa, Mempelai perempuan dari Desa Suwa dan mempelai pria berasal dari Desa Macago. Diketahui bahwa Milawati baru saja menyelesaikan sekolahnya SMAN 1 Libureng,” Tutur Andi Bahrain.

Penampakan :



Sumber : Kakek Usia 64 Tahun Nikahi Gadis Belia 18 Tahun Menghebohkan