Pada sistem KRL dulu terdapat pembagian kelas gerbong kereta yaitu kelas Express dan Ekonomi. Kelas Express identik dengan gerbong yang dingin karena AC dan tidak banyak penumpangnya. Berbeda dengan kelas Express, gerbong kelas Ekonomi justru dipadati penumpang layaknya dendeng. Gerbong kelas ini juga tidak memiliki AC jadi bisa dibayangkan panasnya.

Saat ini KRL tidak lagi menggunakan sistem pembagian kelas seperti diatas. Seluruh gerbong kereta akan menggunakan AC dan penumpang harus membayar tiket dengan harga yang sama. Karena perubahan ini, pemerintah akhirnya menyebut nama KRL menjadi Commuter Line.

Dulu agan biasanya sering melihat penumpang bertipe daredevil yang dengan sengaja duduk diatas gerbong kereta alih-alih didalam. Penumpang tipe seperti itu sekarang tidak lagi dapat dijumpai. Sama halnya dengan penumpang nakal, pedagang asongan serta pengemis yang biasa ikut didalam gerbong juga telah dibersihkan. Meskipun begitu, tetap saja masalah penuh sesaknya gerbong Commuter Line ketika jam pergi/pulang kantor masih menghadang para pengguna layanan transportasi tersebut. Mudah-mudahan saja masalah ini nantinya bisa diselesaikan juga.

Agan saat ini tidak perlu lagi membeli tiket untuk menggunakan transportasi Commuter Line. Cukup dengan membeli kartu prabayar, Agan sudah dapat menaiki kereta dan turun dimana saja. Agar lebih praktis, stasiun-stasiun juga menyediakan jasa isi ulang kartu prabayar langsung ditempat. Jadi pengguna Commuter Line tidak perlu lagi mencari-cari ATM atau bank untuk mengisi kartu prabayar tersebut. Kartu prabayar ini juga dapat digunakan sebagai tiket masuk bus Transjakarta, kurang efisien apa coba.

Stasiun Depok UI seperti Pondok Cina dikenal oleh banyaknya pedagang kaki lima yang menghias stasiun tersebut. Pedagang kaki lima ini menjual apa saja, mulai dari minuman dan makanan kecil, buku, video bajakan sampai dengan pakaian sehari-hari. Jangan harap bisa menjumpai pedagang-pedagang kaki lima di stasiun Commuter Line saat ini. Kehadiran mereka justru digantikan oleh minimarket seperti Alfamart dan 7 Eleven.

Salah satu fenomena yang mencolok dan terjadi hampir diseluruh layanan transportasi umum adalah masker. Sepertinya para penumpang sudah mulai sadar akan pentingnya kesehatan dengan menggunakan masker ketika sedang naik Commuter Line atau transportasi umum apa saja. Selain menjaga kesehatan, masker ini juga berfungsi menangkis bau-bau tidak sedap yang biasanya muncul pada jam pulang kerja.

Apabila dulu Commuter Line hanya dipenuhi oleh penumpang yang ingin pergi/pulang saja, sekarang gerbong commuter line juga bisa digunakan untuk event-event spesial. Contohnya kehadiran para Minions dari film Despicable Me di commuter Line beberapa bulan lalu. Selain Minions, sosok superhero Marvel Antman juga pernah muncul dalam Commuter Line.

Apabila dulu barang-barang hilang yang biasa ditemukan di Commuter Line adalah tas, buku atau dompet, sekarang Kotakers juga bisa menemukan smartphone. Variasi dari smartphone yang hilang ini bermacam-macam mulai dari Android One sampai dengan Samsung.

Apabila dulu agan harus menghapal jadwal kedatangan Commuter Line diluar kepala, sekarang Kotakers dapat menggunakan aplikasi untuk melihat jadwal kedatangan kereta. Untuk mendapatkan aplikasi ini sangatlah mudah. Kotakers hanya perlu mendownloadnya baik Google Play Store, iTunes atau Windows Store.