Adian Napitupulu Ibaratkan 'TEMAN AHOK' ABG Jadi pramuria



Relawan Teman Ahok justru akan menciptakan blunder baru bagi Calon Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). Sebab, Teman Ahok terlalu banyak mengumbar aneka janji, kepada warga Jakarta, terutama warga yang telah menyerahkan KTP untuk mendukung Ahok.

Apalagi, Ahok mulai berpikir untuk bertarung melalui jalur partai ketimbang independen. "Ahok berpikir justru saat klaim 1 juta KTP sudah dibuatkan pestanya. Ini Blunder," kata Politikus PDIP Adian Napitupulu, Selasa (12/07/2016).

Kata Adian, hal itu sangat aneh. Sebab, saat Teman Ahok baru lima orang, Ahok sangat yakin. Tapi ketika Teman Ahok bertambah menjadi 1 juta kenapa Ahok ragu. "Keraguan Ahok ini menular dan membuat Rakyat berpikir, kenapa harus ragu, jika dari satu juta KTP itu tidak ada yang palsu. Aneh," ungkapnya.

Kata Adian, lima pendiri Relawan Teman Ahok, yakni Amalia Ayuningtyas (23), Aditya Yogi Prabowo (24), Richard Handris Purwasaputra (23), Singgih Widiyastomo (22), Muhammad Fathony (24), tidak pernah berlatih politik.

Dia mengibaratkan lima orang pendiri Teman Ahok itu seperti Spiderman. "Ini sama seperti menonton film tentang anak muda culunyang tiba tiba jadi superhero karena digigit laba-laba yang teradiasi. Film yang enak ditonton tapi sungguh tidak layak di percaya apalagi diikuti," kata dia.

Untuk menilai sebuah cerita itu bohong atau tidak, cukup dengan menggunakan nalar. Semakin heroik sebuah cerita maka sebenarnya semakin besar kebohongan dibaliknya.

Menurut Adian, cerita lima anak muda yang tidak mengerti bisnis, tapi mendadak sanggup mengelola modal Rp500 juta menjadi berlipat 1.300 persen dalam waktu satu tahun tentu cerita yang sangat Heroik.
Selain itu, cerita lima anak muda yang mengumpulkan 770.000 KTP dalam delapan bulan lalu dibakar, kemudian mengumpulkan lagi satu juta KTP baru lengkap dengan Formulir bertanda tangan hanya dalam waktu 90 hari tentu cerita yang amat sangat Heroik.

Menurut Adian, dua cerita yang heroik luar biasa itu tentu sangat dekat dengan kebohongan.

"Teman Ahok pernah merayakan perolehan 1 juta KTP tanggal 20Juni, tapi lucunya hitung manual baru mereka lakukan 29 Juni, sembilan hari kemudian. Nah lho, mana yang bohong, perayaannya yang bohong atau hitung manualnya yang bohong?," ungkap Adian.

Tak hanya itu, Adian juga mengibaratkan Teman Ahok mirip kisah gadis ABG yang lugu dan polos. "Kemudian datang germo yang menjanjikan mereka panggung penuh kilatan blitz kamera. Sang Germo memberi mimpi bahwa setelah populer maka uang segera menyusul," kata dia.

Gemuruh sorak sorai dan pujian membuat ABG lugu semakin larut lalu mabuk terlena dan tidak mampu membedakan mana yang nyata mana yang palsu, mana yang benar dan mana yang bohong.

"Pelan tapi pasti gadis ABG itu sudah berubah menjadi "pramuria" politik baru, berbohong, menjebak, bersiasat, manipulatif tapi tetap berwajah aneh," tandas Adian.

http://rimanews.com/nasional/politik...-Jadi-pramuria