- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Insiden Tol Brexit, Presiden Harus Tanggungjawab. Buktinya Sudah si Prediksi!


TS
aconkoe
Insiden Tol Brexit, Presiden Harus Tanggungjawab. Buktinya Sudah si Prediksi!
Insiden Tol Brexit, Presiden Harus Tanggungjawab
Senin, 11 Juli 2016 15:26

Ilustrasi jalan tol BREXIT
JawaPos.com - Wakil Ketua Umum Gerindra Desmond Junaidi Mahesa meminta pemerintah merespons kemacetan yang terjadi di Tol Brebes Exit (Brexit) pada arus mudik lalu.
Pasalnya, kemacetan yang disebut-sebut sejumlah pihak sebagai jalur neraka itu telah meyebabkan korban jiwa.
"Sudah ada 12 orang yang meninggal, mana respons pemerintah?" tanya legislator asal Banjarmasin itu, Senin (11/7).
Bahkan ia meminta tanggung jawab Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai pemimpin negara atas meninggalnya belasan warganya itu akibat lelah terkena macet.
"Kasus Tol Brexit, presiden harus tanggung jawab karena tidak mampu memerintahkan dengan baik para pembantunnya," tegas Desmond.
Seharusnya, menurut anggota komisi III DPR itu, Jokowi perlu memberi sanksi tegas terhadap para menterinya yang terkait. Terutama Menteri Perhubungan Ignasius Jonan selaku pihak paling bertanggung jawab terhadap kemacetan di Brexit.
"Minta maaf itu nggak cukup, itu hanya omong kosong. Harusnya presiden bisa tegas dengan Kemenhub, kasih sanksi dong," pungkas Desmond.
http://www.jawapos.com/read/2016/07/...-tanggungjawab
Macet Parah di Brexit, Ini Kata Jokowi:
"Kemacetan di Brebes memang sudah diprediksi sebelumnya karena ada tol baru"
Monday, 04 July 2016, 17:19 WIB

Kendaraan pemudik terjebak macet panjang menuju pintu keluar Tol Brebes Timur, Brebes, Jawa Tengah , Jumat (1/7).(Republika/Wihdan Hidayat)
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo angkat bicara soal kemacetan panjang yang terjadi di pintu keluar tol Pejagan-Brebes Timur atau yang kini populer dengan sebutan Brexit (Brebes exit). Presiden menyebut, kemacetan di Brebes memang sudah diprediksi sebelumnya karena ada tol baru.
Tol yang baru diresmikan Presiden pertengahan Juni lalu itu memang menjadi salah satu ruas jalan yang paling banyak digunakan para pemudik tahun ini.
Presiden Jokowi berjanji, pemerintah akan segera menyelesaikan pembangunan infrastruktur jalan tol yang tersisa untuk mencegah kemacetan panjang kembali terulang.
"Nanti kalau itu sudah tersambung dari Batang ke Semarang, Semarang ke Solo, Solo ke Ngawi, Ngawi ke Kertosono semua tersambung, akan lancar," ucap Presiden ujar membagi-bagikan paket sembako di Pandeglang, Senin (4/7).
Jokowi menargetkan, pembangunan ruas tol tersebut akan selesai dalam dua tahun mendatang asal proses pembebasan lahan lancar.
Secara umum, Presiden menilai arus mudik tahun ini masih lancar dan terkendali. Menurutnya, hal itu karena ada sejumlah tambahan infrastruktur angkutan sehingga pemudik dapat terangkut lebih banyak.
"Setelah kita belikan dua kapal besar di Merak Bakauheni, yang sekali angkut bisa memuat 400 mobil, itu sangat membantu sekali. Dulu, sekali masuk hanya 125 mobil, sekarang bisa langsung 400," ujarnya.
http://www.republika.co.id/berita/ra...ni-kata-jokowi
ARUS MUDIK LEBARAN 2016:
DPR, Kemacetan Panjang Di Exit Tol Brebes Timur (Brexit) Sudah Diprediksi
Minggu, 03/07/2016 19:24 WIB

Kabar24.com, JAKARTA--Wakil Ketua Komisi V DPR RI, Yudi Widiana Adia. Menurut Yudi, sebelum arus mudik terjadi DPR sudah mengingatkan kepada stakeholder (kemenhub, operator jalan tol dan Korlantas) untuk mengantisipasi lonjakan kendaraan pribadi di jalur tol hingga Brebes dan jalur pantura.
"Waktu kunjungan ke Brexit, kami (komisi V) sudah mengingatkan bahwa titik Brexit ini akan menjadi simpul kemacetan," ujarnya kepada wartawan, di Jakarta, Minggu (3/7/2016).
Politisi PKS ini menjelaskan, pemerintah dalam merencakan pembangunan jalan tol tidak diprediksi dengan penambahan jumlah moda transportasi khususnya mobil. "Pemerintah hanya memprediksi kecepatan waktu dengan pembangunan tol, tapi okupansi jalan belum diprediksi," jelasnya.
Sebelumnya, Komisi V DPR RI melakukan kunjungan inspeksi terhadap jalur mudik Lebaran 2016. Dalam kunjungan yang dipimpin Wakil Ketua Komisi V DPR RI, Yudi Widiana Adia, ditemukan sejumlah kekurangan baik sarana dan prasana.
Kunjungan spesifik ini dilakukan di jalur Pantura yang melintasi tol Cipali-Pejagan-Brebes Timur. Sementara itu, Tiga hari jelang lebaran, arus mudik di Tol Brebes, Jawa Tengah kian meningkat. Bahkan kendaraan yang akan melalui 'Brexit' (Brebes Exit) Timur sudah mengekor hingga sekitar 18 Km.
http://industri.bisnis.com/read/2016...dah-diprediksi
Macet di Tol Brebes, Kalla: Bukan Kesalahan Satu Orang
SELASA, 12 JULI 2016 | 13:40 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla menyatakan pemerintah terlalu mengandalkan jalan tol selama arus mudik Lebaran. Padahal, kata Kalla, lalu lintas di jalur Pantai Utara, yang biasanya dilanda kemacetan, justru lancar. "Semua orang berpikir sama, mau lewat jalan tol," ucap Wakil Presiden di Jakarta, Selasa, 12 Juli 2016.
Menurut Kalla, jumlah mobil setiap tahun terus bertambah. Walhasil, kemacetan di ruas jalan tol tak terhindarkan. Kalla menyesalkan kemacetan parah yang terjadi menjelang pintu tol Brebes Timur, yang dikenal dengan sebutan “Brexit” (Brebes Exit) itu. Kalla meminta maaf kepada masyarakat bila layanan mudik belum berjalan maksimal.
SIMAK: Macet di 'Brexit', Jonan: Hanya Orang Tolol yang Suruh Saya Mundur!
Nantinya, menurut Kalla, arus mudik akan selalu menemui hambatan selama ketersediaan infrastruktur tidak mengimbangi permintaan moda transportasi yang lebih besar. Karena itu, dalam rapat koordinasi sebelum mudik Lebaran, ada banyak opsi mencegah terjadinya kemacetan.
https://nasional.tempo.co/read/news/...han-satu-orang
Komisi V DPR RI Segera Bentuk Panja Terkait Macet di Brexit
Juli 13, 2016
Komisi V DPR RI menyatakan segera membentuk Panitia Kerja (Panja) mudik lebaran dan arus balik. Panja itu terkait kemacetan yang terjadi di pintu keluar tol Brebes timur atau Brexit (Brebes exit) yang berujung tewasnya sebanyak 17 orang.
“Kita akan melakukan rapat internal terlebih dahulu untuk membahas panja ini, dan mungkin rapat akan dilakukan pada hari Rabu atau Kamis,” ungkap anggota komisi V DPR RI, Fauzih Amro kepada wartawan di Jakarta, Selasa (12/7).
Politisi Hanura itu menerangkan, tujuan pembentukan Panja adalah untuk mencari subtansi dan mengurai penyebab terjadinya kemacetan tersebut.
“Problem macet kemarin itu kan, terjadi karena pertumbuhan mobil, motor dan kendaraan lainnya tinggi, tetapi sarana prasarana infrastrukturnya tidak ada,dan terkesan di paksakan,” kata Fauzih.
Menurutnya, hasil dari Panja itu diminta untuk dilaksanakan baik oleh pihak Kepolisian dan Pemerintah.
“Kedepannya, apakah rekomendasi Panja itu melarang pemudik pakai motor, ya kita tunggu hasil Panja nanti. Karena panja ini kan berkawajiban membenarkan (memperbaiki-red) yang salah dan itu sudah menjadi kewajiban kami sebagai parlemen,” katanya.
http://kedaipena.com/komisi-v-dpr-ri...-macet-brexit/
Kemenhub Akui Tol Brexit Belum Siap Untuk Pemudik
Juli 6, 2016 20:21
Jakarta, Aktual.com- Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Mengakui adanya ketidaksiapan dalam melayani pemudik tahun ini. Utamanya terkait dengan kemacetan parah di jalan tol Pejagan-Brebes yang diakui terlalu dipaksakan untuk beroperasi. Inilah penyebab kemacetan yang telah membuat 12 pemudik meregang nyawa sejak tiga hari ini.
“Secara infrastruktur belum terpenuhi,” ujar Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan Pudji Hartanto dalam pesan tertulis, Rabu (6/7).
Pudji mengatakan pintu Tol Keluar Brebes Timur terdapat 10 gardu yang tidak sebanding dengan pintu Tol Cikarang Utama mencapai 32 gardu.
Ia menuturkan penyebab utama kemacetan jumlah pintu transaksi Cikarang Utama tidak sama dengan jumlah pintu Brebes Timur yang menimbulkan kepadatan kendaraan.
Mantan Kepala Korps Lalu Lintas Polri itu, mengungkapkan sebagian besar atau 80 persen kendaraan yang masuk Tol Cikarang Utama Bekasi keluar di Tol Brebes Timur.
Menurut Pudji, kendaraan yang melintasi Tol Cikarang Utama sebagian kecil hanya keluar di Tol Pejagan.
“Jika keluar Tol Pejagan arah Jawa Timur maka harus memutar balik sehingga pemudik lebih memilih keluar Brebes Timur,” ujar Pudji.
Tol sepanjang 30 kilometer itu tidak terdapat jalur alternatif sehingga pemudik terpaksa keluar di Tol Brebes Timur yang menimbulkan kemacetan.
Menutur Pudji, pengoperasian Tol Pejagan-Brebes Timur secara terpaksa itu terindikasi karena pemudik dihadapkan permasalahan ketersediaan pom bensin, pertemuan jalur pantura, kapasitas jalan kecil, pasar tumpah, angkutan umum berhenti sembarang, dan pintu perlintasan kereta api.
http://www.aktual.com/kemenhub-akui-...-siap-pemudik/
-------------------------------
Rezim apasih ini ... kok soal gini aja nggak ada koordinasi yang baik?
Senin, 11 Juli 2016 15:26

Ilustrasi jalan tol BREXIT
JawaPos.com - Wakil Ketua Umum Gerindra Desmond Junaidi Mahesa meminta pemerintah merespons kemacetan yang terjadi di Tol Brebes Exit (Brexit) pada arus mudik lalu.
Pasalnya, kemacetan yang disebut-sebut sejumlah pihak sebagai jalur neraka itu telah meyebabkan korban jiwa.
"Sudah ada 12 orang yang meninggal, mana respons pemerintah?" tanya legislator asal Banjarmasin itu, Senin (11/7).
Bahkan ia meminta tanggung jawab Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai pemimpin negara atas meninggalnya belasan warganya itu akibat lelah terkena macet.
"Kasus Tol Brexit, presiden harus tanggung jawab karena tidak mampu memerintahkan dengan baik para pembantunnya," tegas Desmond.
Seharusnya, menurut anggota komisi III DPR itu, Jokowi perlu memberi sanksi tegas terhadap para menterinya yang terkait. Terutama Menteri Perhubungan Ignasius Jonan selaku pihak paling bertanggung jawab terhadap kemacetan di Brexit.
"Minta maaf itu nggak cukup, itu hanya omong kosong. Harusnya presiden bisa tegas dengan Kemenhub, kasih sanksi dong," pungkas Desmond.
http://www.jawapos.com/read/2016/07/...-tanggungjawab
Macet Parah di Brexit, Ini Kata Jokowi:
"Kemacetan di Brebes memang sudah diprediksi sebelumnya karena ada tol baru"
Monday, 04 July 2016, 17:19 WIB

Kendaraan pemudik terjebak macet panjang menuju pintu keluar Tol Brebes Timur, Brebes, Jawa Tengah , Jumat (1/7).(Republika/Wihdan Hidayat)
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo angkat bicara soal kemacetan panjang yang terjadi di pintu keluar tol Pejagan-Brebes Timur atau yang kini populer dengan sebutan Brexit (Brebes exit). Presiden menyebut, kemacetan di Brebes memang sudah diprediksi sebelumnya karena ada tol baru.
Tol yang baru diresmikan Presiden pertengahan Juni lalu itu memang menjadi salah satu ruas jalan yang paling banyak digunakan para pemudik tahun ini.
Presiden Jokowi berjanji, pemerintah akan segera menyelesaikan pembangunan infrastruktur jalan tol yang tersisa untuk mencegah kemacetan panjang kembali terulang.
"Nanti kalau itu sudah tersambung dari Batang ke Semarang, Semarang ke Solo, Solo ke Ngawi, Ngawi ke Kertosono semua tersambung, akan lancar," ucap Presiden ujar membagi-bagikan paket sembako di Pandeglang, Senin (4/7).
Jokowi menargetkan, pembangunan ruas tol tersebut akan selesai dalam dua tahun mendatang asal proses pembebasan lahan lancar.
Secara umum, Presiden menilai arus mudik tahun ini masih lancar dan terkendali. Menurutnya, hal itu karena ada sejumlah tambahan infrastruktur angkutan sehingga pemudik dapat terangkut lebih banyak.
"Setelah kita belikan dua kapal besar di Merak Bakauheni, yang sekali angkut bisa memuat 400 mobil, itu sangat membantu sekali. Dulu, sekali masuk hanya 125 mobil, sekarang bisa langsung 400," ujarnya.
http://www.republika.co.id/berita/ra...ni-kata-jokowi
ARUS MUDIK LEBARAN 2016:
DPR, Kemacetan Panjang Di Exit Tol Brebes Timur (Brexit) Sudah Diprediksi
Minggu, 03/07/2016 19:24 WIB

Kabar24.com, JAKARTA--Wakil Ketua Komisi V DPR RI, Yudi Widiana Adia. Menurut Yudi, sebelum arus mudik terjadi DPR sudah mengingatkan kepada stakeholder (kemenhub, operator jalan tol dan Korlantas) untuk mengantisipasi lonjakan kendaraan pribadi di jalur tol hingga Brebes dan jalur pantura.
"Waktu kunjungan ke Brexit, kami (komisi V) sudah mengingatkan bahwa titik Brexit ini akan menjadi simpul kemacetan," ujarnya kepada wartawan, di Jakarta, Minggu (3/7/2016).
Politisi PKS ini menjelaskan, pemerintah dalam merencakan pembangunan jalan tol tidak diprediksi dengan penambahan jumlah moda transportasi khususnya mobil. "Pemerintah hanya memprediksi kecepatan waktu dengan pembangunan tol, tapi okupansi jalan belum diprediksi," jelasnya.
Sebelumnya, Komisi V DPR RI melakukan kunjungan inspeksi terhadap jalur mudik Lebaran 2016. Dalam kunjungan yang dipimpin Wakil Ketua Komisi V DPR RI, Yudi Widiana Adia, ditemukan sejumlah kekurangan baik sarana dan prasana.
Kunjungan spesifik ini dilakukan di jalur Pantura yang melintasi tol Cipali-Pejagan-Brebes Timur. Sementara itu, Tiga hari jelang lebaran, arus mudik di Tol Brebes, Jawa Tengah kian meningkat. Bahkan kendaraan yang akan melalui 'Brexit' (Brebes Exit) Timur sudah mengekor hingga sekitar 18 Km.
http://industri.bisnis.com/read/2016...dah-diprediksi
Macet di Tol Brebes, Kalla: Bukan Kesalahan Satu Orang
SELASA, 12 JULI 2016 | 13:40 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla menyatakan pemerintah terlalu mengandalkan jalan tol selama arus mudik Lebaran. Padahal, kata Kalla, lalu lintas di jalur Pantai Utara, yang biasanya dilanda kemacetan, justru lancar. "Semua orang berpikir sama, mau lewat jalan tol," ucap Wakil Presiden di Jakarta, Selasa, 12 Juli 2016.
Menurut Kalla, jumlah mobil setiap tahun terus bertambah. Walhasil, kemacetan di ruas jalan tol tak terhindarkan. Kalla menyesalkan kemacetan parah yang terjadi menjelang pintu tol Brebes Timur, yang dikenal dengan sebutan “Brexit” (Brebes Exit) itu. Kalla meminta maaf kepada masyarakat bila layanan mudik belum berjalan maksimal.
SIMAK: Macet di 'Brexit', Jonan: Hanya Orang Tolol yang Suruh Saya Mundur!
Nantinya, menurut Kalla, arus mudik akan selalu menemui hambatan selama ketersediaan infrastruktur tidak mengimbangi permintaan moda transportasi yang lebih besar. Karena itu, dalam rapat koordinasi sebelum mudik Lebaran, ada banyak opsi mencegah terjadinya kemacetan.
https://nasional.tempo.co/read/news/...han-satu-orang
Komisi V DPR RI Segera Bentuk Panja Terkait Macet di Brexit
Juli 13, 2016
Komisi V DPR RI menyatakan segera membentuk Panitia Kerja (Panja) mudik lebaran dan arus balik. Panja itu terkait kemacetan yang terjadi di pintu keluar tol Brebes timur atau Brexit (Brebes exit) yang berujung tewasnya sebanyak 17 orang.
“Kita akan melakukan rapat internal terlebih dahulu untuk membahas panja ini, dan mungkin rapat akan dilakukan pada hari Rabu atau Kamis,” ungkap anggota komisi V DPR RI, Fauzih Amro kepada wartawan di Jakarta, Selasa (12/7).
Politisi Hanura itu menerangkan, tujuan pembentukan Panja adalah untuk mencari subtansi dan mengurai penyebab terjadinya kemacetan tersebut.
“Problem macet kemarin itu kan, terjadi karena pertumbuhan mobil, motor dan kendaraan lainnya tinggi, tetapi sarana prasarana infrastrukturnya tidak ada,dan terkesan di paksakan,” kata Fauzih.
Menurutnya, hasil dari Panja itu diminta untuk dilaksanakan baik oleh pihak Kepolisian dan Pemerintah.
“Kedepannya, apakah rekomendasi Panja itu melarang pemudik pakai motor, ya kita tunggu hasil Panja nanti. Karena panja ini kan berkawajiban membenarkan (memperbaiki-red) yang salah dan itu sudah menjadi kewajiban kami sebagai parlemen,” katanya.
http://kedaipena.com/komisi-v-dpr-ri...-macet-brexit/
Kemenhub Akui Tol Brexit Belum Siap Untuk Pemudik
Juli 6, 2016 20:21
Jakarta, Aktual.com- Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Mengakui adanya ketidaksiapan dalam melayani pemudik tahun ini. Utamanya terkait dengan kemacetan parah di jalan tol Pejagan-Brebes yang diakui terlalu dipaksakan untuk beroperasi. Inilah penyebab kemacetan yang telah membuat 12 pemudik meregang nyawa sejak tiga hari ini.
“Secara infrastruktur belum terpenuhi,” ujar Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan Pudji Hartanto dalam pesan tertulis, Rabu (6/7).
Pudji mengatakan pintu Tol Keluar Brebes Timur terdapat 10 gardu yang tidak sebanding dengan pintu Tol Cikarang Utama mencapai 32 gardu.
Ia menuturkan penyebab utama kemacetan jumlah pintu transaksi Cikarang Utama tidak sama dengan jumlah pintu Brebes Timur yang menimbulkan kepadatan kendaraan.
Mantan Kepala Korps Lalu Lintas Polri itu, mengungkapkan sebagian besar atau 80 persen kendaraan yang masuk Tol Cikarang Utama Bekasi keluar di Tol Brebes Timur.
Menurut Pudji, kendaraan yang melintasi Tol Cikarang Utama sebagian kecil hanya keluar di Tol Pejagan.
“Jika keluar Tol Pejagan arah Jawa Timur maka harus memutar balik sehingga pemudik lebih memilih keluar Brebes Timur,” ujar Pudji.
Tol sepanjang 30 kilometer itu tidak terdapat jalur alternatif sehingga pemudik terpaksa keluar di Tol Brebes Timur yang menimbulkan kemacetan.
Menutur Pudji, pengoperasian Tol Pejagan-Brebes Timur secara terpaksa itu terindikasi karena pemudik dihadapkan permasalahan ketersediaan pom bensin, pertemuan jalur pantura, kapasitas jalan kecil, pasar tumpah, angkutan umum berhenti sembarang, dan pintu perlintasan kereta api.
http://www.aktual.com/kemenhub-akui-...-siap-pemudik/
-------------------------------
Rezim apasih ini ... kok soal gini aja nggak ada koordinasi yang baik?
0
3.9K
33


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan