- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Silaturahmi, Temu Kangen atau Pamer?


TS
acabindonesia
Silaturahmi, Temu Kangen atau Pamer?

REUNItampaknya menjadi sebuah kata yang ditunggu-tunggu oleh banyak orang yang sudah lama tak bersua. Reuni menjadi sebuah alternatif acara yang dinanti dan dirindukan bagi setiap orang yang pernah mempunyai komunitas di masa lalu, entah di sekolah, di pergaulan sosial, dunia pekerjaan atau komunitas di dunia maya sekalipun.
Reuni seolah berubah menjadi kata ajaib yang tiba-tiba bisa menyatukan kita semua dalam sebuah momentum keakraban, kebersamaan dan kegembiraan.
Menurut definisi Cambridge Advanced Learner’s Dictionary Third Edition, kata reuni (reunion) memiliki dua makna “a social event for a group of people who have not seen each other for a long time” dan “situation when people meet again after they have not seen each other for a long time.” Ada persamaan dan perbedaan dari dua pengertian di atas. Persamaannya adalah dalam konteks waktu pertemuan orang atau kelompok yang sudah sekian lama tidak bertemu.
Tidak ada parameter yang jelas mengenai “for a long time”, sehingga bisa kita persepsikan ke berbagai jangka waktu, misalnya : setahun, 2 tahun, atau 25 tahun dan sebagainya. Membandingkan kedua definisi reuni tersebut juga kita temukan perbedaan pada “ciri”-nya.
Pengertian pertama lebih condong kepada event atau kegiatan, sedangkan pengertian kedua lebih cenderung pada situasi. Bila reuni dipandang sebagai sebuah event, maka dibutuhkan perangkat (panitia), acara dan pengisi acara, hidangan dan sebagainya.
Namun, ketika reuni dimaknai dalam konteks situasi, maka sifatnya lebih cair, artinya reuni tidak perlu tempat, hidangan dan pengisi acara khusus. Dalam konteks pengertian reuni yang kedua, sifatnya lebih cair dan informal karena lebih menekankan pada situasi bukan pada acara, tempat atau hidangan.
Artinya, reuni bisa dilakukan di mana saja dan kapan saja. Apabila bertemu dengan kawan sekolah yang sudah lama tidak bertemu, kemudian duduk di angkringan sambil minum wedang kopi dan nasi kucing dan pada waktu yang bersamaan mereka berbagi cerita, maka itulah reuni.
Di sini lebih menekankan pada situasi yang lebih informal, santai dan tanpa harus repot merencanakan kapan dan di mana acara reuni akan dilakukan. Acara reuni ini tidak membutuhkan kata-kata sambutan yang lazim dilakukan di reuni pada definisi yang pertama. Kata reuni sendiri merupakan gabungan dari kata “re” dan “uni”.
“Re” mengandung arti kembali, sedangkan “Uni” berarti satu kesatuan. Sehingga “Re-Uni” bermakna sebagai sebuah kegiatan yang menyatukan kembali segenap komponen yang terpisah baik oleh waktu maupun tempat. Memang tidak ada batasan yang pasti seberapa lama sebuah reuni akan diadakan setelah berpisah, seberapa banyak orang yang harus disatukan.
Reuni memang ada yang berskala besar, seperti reuni akbar di sekolah yang mempersatukan beberapa angkatan sekaligus, atau reuni dalam skala kecil, yaitu reuni yang sekadar menyatukan temanteman dekat yang sebenarnya masih sering bertemu dan belum lama terpisah.
Dewasa ini reuni menjadi sebuah agenda tambahan di musim liburan yang kian mem-”budaya”. Kesulitan dan tantangan ketika akan mengadakan reuni adalah bagaimana harus mengumpulkan sebanyak-banyaknya teman dan mencari alamat keberadaan kawan yang sudah sekian lama berpisah. Semakin lama perpisahan itu terjadi maka akan semakin sulit dan penuh tantangan pula untuk mengumpulkan para peserta reuni.
Kecenderungannya setelah lulus sekolah, mereka langsung tersebar dan terpencar ke wilayah yang berbeda, bisa luar kota atau luar negeri. Meski, masih tetap ada juga yang tinggal dan menetap dalam satu wilayah tujuan reuni , bahkan tidak sedikit di antaranya yang sering bertemu.
Tetapi dengan adanya bebagai kemudahan fasilitas dan sarana teknologi informasi komunikasi yang ada sekarang semacam internet dan telepon, entah melalui jejaring sosial Facebook, Twitter, SMS maupun BBM-an, kendala mengumpulkan mereka yang akan kita undang untuk hadir dalam sebuah acara reuni semakin gampang teratasi meskipun mereka sudah tersebar di mana-mana. Cara menyikapi ajakan pun undangan terhadap acara reuni itu pun beragam.
Ada yang sangat antusias karena segera ingin berjumpa sahabat lama, ada yang biasa-biasa saja tetapi tidak jarang yang bersikap skeptis bahkan ada juga yang cenderung ‘negatif thinking’ serta menganggap bahwa sebuah acara reuni itu tidak penting dan tidak ada manfaatnya sama sekali serta hanya menghambur- hamburkan uang saja. Semuanya sah-sah saja.
Ada yang bilang bahwa reuni itu memiliki beragam tujuan. Reuni dimaknai sebagai ajang menyambung silaturahmi dan persahabatan, mengenang dan memutar masa lalu yang telah terlewati dan ada pula yang berkata reuni juga hanya dipakai sebagai ajang “pamer”.
Lalu, apa yang dipamerkan? Bisa pamer istri, pamer anak, pamer mobil dan lainnya. Untuk maksud yang pertama dan kedua cenderung banyak orang yang akan menyetujuinya, tetapi belum tentu se-ia dengan pernyataan yang terakhir. Ada yang menyetujui, ada yang menolak atau ada yang netral, itu wajar-wajar saja.
sumur: http://berita.suaramerdeka.com/smcet...en-atau-pamer/
Banyakan pamernya drpd silaturahmi menurut ane...



nona212 memberi reputasi
1
5.8K
52


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan