- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Surat Terbuka untuk Menhub Ternyata Palsu


TS
manjuntak15
Surat Terbuka untuk Menhub Ternyata Palsu
Staf Khusus Menteri Perhubungan Hadi M Djuraid mengatakan, telah beredar luas surat terbuka kepada Menteri Perhubungan Ignasius Jonan. Surat tersebut mempersoalkan pernyataan Menhub tentang korban meninggal dunia saat mudik Lebaran 2016.
"Surat terbuka tersebut mengatasnamakan Ir Tunjung Si 72 ITB (Mantan Dirjen Keteta Api Departemen Perhubungan). Namun setelah surat terbuka tersebut beredar luas di media sosial dan media online, saya berinisiatif menghubungi Pak Tundjung Inderawan melalui telepon untuk cari tahu kebenarannya," katanya, Senin, (11/7).
Hadi mengatakan Tundjung Inderawan, berhasil ditelepon pada pukul 16.19 WIB dari Tanjung Pandan, Belitung. Saat itu dia sedang berada di sela kegiatan kunjungan Menhub dan Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki ke Bandara Hanandjoedin. Melalui telepon, Hadi mengatakan, Tundjung menegaskan bahwa dia tidak pernah menulis surat terbuka tersebut dan namanya telah dicatut.
"Selanjutnya sebagai klarifikasi Pak Tundjung mengirimkan sms kepada Menhub pada pukul 16.42 WIB. Isinya bos, sorry ganggu, untuk diketahui ada yang catut nama saya via WA seolah saya bikin surat terbuka untuk sampeyan," kata Hadi.
Orang yang mencatut nama Tunjung diketahui bernama TH Brahmana. Tundjung sendiri tak menganal sosok pencatut pencatut. Surat terbuka palsu itu mengatasnamakan Tundjung Inderawan. Bahkan di surat itu menyebutkan salah satu korban meninggal di tengah kemacetan arus mudik adalah paman dia.
Padahal dari penelusuran, satu-satunya korban laki-laki yang meninggal adalah remaja berusia 17 tahun. Sedangkan usia Tundjung saat ini berusia 62 tahun. "Dari fakta-fakta tersebut di atas, jelaslah bahwa surat terbuka tersebut ditulis dan diedarkan oleh orang tidak bertanggung jawab dengan itikad jahat," kata Hadi.
Kemhub: Penulis Surat Terbuka Bukan Mantan Dirjen Perkeretaapian
Jakarta - Telah beredar luas surat terbuka kepada Menteri Perhubungan (Menhub) Ignasius Jonan. Surat tersebut mempersoalkan pernyataan Menhub tentang korban meninggal dunia dalam periode angkutan Lebaran 2016 khususnya saat macet parah di pintu keluar Tol Brebes Timur atau yang kini dikenal sebagai "Brexit".
Terkait hal tersebut, Staf Khusus Bidang Keterbukaan Informasi Menhub Hadi M Djuraid mengatakan, surat terbuka tersebut ditulis dan diedarkan oleh orang tidak bertanggung jawab dengan iktikad jahat.
Apabila ditelaah, sesuai penulisan, surat terbuka tersebut mengatasnamakan Ir Tunjung Si 72 ITB (Mantan Dirjen Perkeretaapian Departemen Perhubungan). "Padahal, Dirjen Perkeretaapian Kemhub atas nama Ir Tundjung Inderawan (bukan Tunjung) adalah alumni Sipil ITB tahun 1983," kata Hadi dalam keterangan tertulis, Senin (11/7).
Kedua, setelah surat terbuka tersebut beredar luas di media sosial dan media online, Hadi berinisiatif menghubungi Tundjung Inderawan melalui telepon. Dia berhasil menelepon pada pukul 16.19 WIB dari Tanjung Pandan, Belitung, di sela kunjungan Menhub Jonan dan Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki ke Bandara Hanandjoedin.
"Melalui hubungan telepon, Pak Tundjung menegaskan bahwa dia tidak pernah menulis surat terbuka tersebut, dan namanya telah dicatut," imbuh Hadi.
Selanjutnya, jelas dia, sebagai klarifikasi, Bapak Tundjung mengirimkan pesan singkat kepada Menhub Ignasius Jonan pada pukul 16.42 WIB, sebagai berikut: "Boss,, sorry ganggu,, FYI. Ada yg catut nama saya via WA se olah saya bikin surat terbuka unt sampeyan. Yg nyatut no 085862664xxx ngakunya nama TH Brahmana yg aku jg gak kenal. Ojok salah tompo yo.
Suwun, salam gae klg."
Lebih jauh, surat terbuka itu menyebutkan salah satu korban meninggal di tengah kemacetan arus mudik adalah "om saya". "Penjelasan, dari penelusuran satu-satunya korban laki-laki yang meninggal adalah remaja berusia 17 tahun, sedangkan Pak Tundjung saat ini berusia 62 tahun," terang Hadi.
Dalam kaitan jatuhnya korban jiwa di tengah arus mudik angkutan Lebaran tahun ini, kata Hadi, Menteri Perhubungan Ignasius Jonan dalam beberapa kesempatan telah menyatakan keprihatinan mendalam dan telah melakukan berbagai upaya koordinatif bersama instansi terkait agar kejadian serupa tidak terulang dalam periode angkutan mudik dan balik tahun ini.
sumber http://nasional.republika.co.id/berita/nasional/umum/16/07/11/oa4wdo384-surat-terbuka-untuk-menhub-ternyata-palsu
http://www.beritasatu.com/nusantara/374022-kemhub-penulis-surat-terbuka-bukan-mantan-dirjen-perkeretaapian.html
ulah kmp
(ngeriga & pler ks) sok2an ngotot minta pansus padahal kekuatan suara di dpr sekarang tinggal cecurut sok merasa partai besar 
"Surat terbuka tersebut mengatasnamakan Ir Tunjung Si 72 ITB (Mantan Dirjen Keteta Api Departemen Perhubungan). Namun setelah surat terbuka tersebut beredar luas di media sosial dan media online, saya berinisiatif menghubungi Pak Tundjung Inderawan melalui telepon untuk cari tahu kebenarannya," katanya, Senin, (11/7).
Hadi mengatakan Tundjung Inderawan, berhasil ditelepon pada pukul 16.19 WIB dari Tanjung Pandan, Belitung. Saat itu dia sedang berada di sela kegiatan kunjungan Menhub dan Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki ke Bandara Hanandjoedin. Melalui telepon, Hadi mengatakan, Tundjung menegaskan bahwa dia tidak pernah menulis surat terbuka tersebut dan namanya telah dicatut.
"Selanjutnya sebagai klarifikasi Pak Tundjung mengirimkan sms kepada Menhub pada pukul 16.42 WIB. Isinya bos, sorry ganggu, untuk diketahui ada yang catut nama saya via WA seolah saya bikin surat terbuka untuk sampeyan," kata Hadi.
Orang yang mencatut nama Tunjung diketahui bernama TH Brahmana. Tundjung sendiri tak menganal sosok pencatut pencatut. Surat terbuka palsu itu mengatasnamakan Tundjung Inderawan. Bahkan di surat itu menyebutkan salah satu korban meninggal di tengah kemacetan arus mudik adalah paman dia.
Padahal dari penelusuran, satu-satunya korban laki-laki yang meninggal adalah remaja berusia 17 tahun. Sedangkan usia Tundjung saat ini berusia 62 tahun. "Dari fakta-fakta tersebut di atas, jelaslah bahwa surat terbuka tersebut ditulis dan diedarkan oleh orang tidak bertanggung jawab dengan itikad jahat," kata Hadi.
Kemhub: Penulis Surat Terbuka Bukan Mantan Dirjen Perkeretaapian
Jakarta - Telah beredar luas surat terbuka kepada Menteri Perhubungan (Menhub) Ignasius Jonan. Surat tersebut mempersoalkan pernyataan Menhub tentang korban meninggal dunia dalam periode angkutan Lebaran 2016 khususnya saat macet parah di pintu keluar Tol Brebes Timur atau yang kini dikenal sebagai "Brexit".
Terkait hal tersebut, Staf Khusus Bidang Keterbukaan Informasi Menhub Hadi M Djuraid mengatakan, surat terbuka tersebut ditulis dan diedarkan oleh orang tidak bertanggung jawab dengan iktikad jahat.
Apabila ditelaah, sesuai penulisan, surat terbuka tersebut mengatasnamakan Ir Tunjung Si 72 ITB (Mantan Dirjen Perkeretaapian Departemen Perhubungan). "Padahal, Dirjen Perkeretaapian Kemhub atas nama Ir Tundjung Inderawan (bukan Tunjung) adalah alumni Sipil ITB tahun 1983," kata Hadi dalam keterangan tertulis, Senin (11/7).
Kedua, setelah surat terbuka tersebut beredar luas di media sosial dan media online, Hadi berinisiatif menghubungi Tundjung Inderawan melalui telepon. Dia berhasil menelepon pada pukul 16.19 WIB dari Tanjung Pandan, Belitung, di sela kunjungan Menhub Jonan dan Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki ke Bandara Hanandjoedin.
"Melalui hubungan telepon, Pak Tundjung menegaskan bahwa dia tidak pernah menulis surat terbuka tersebut, dan namanya telah dicatut," imbuh Hadi.
Selanjutnya, jelas dia, sebagai klarifikasi, Bapak Tundjung mengirimkan pesan singkat kepada Menhub Ignasius Jonan pada pukul 16.42 WIB, sebagai berikut: "Boss,, sorry ganggu,, FYI. Ada yg catut nama saya via WA se olah saya bikin surat terbuka unt sampeyan. Yg nyatut no 085862664xxx ngakunya nama TH Brahmana yg aku jg gak kenal. Ojok salah tompo yo.
Suwun, salam gae klg."
Lebih jauh, surat terbuka itu menyebutkan salah satu korban meninggal di tengah kemacetan arus mudik adalah "om saya". "Penjelasan, dari penelusuran satu-satunya korban laki-laki yang meninggal adalah remaja berusia 17 tahun, sedangkan Pak Tundjung saat ini berusia 62 tahun," terang Hadi.
Dalam kaitan jatuhnya korban jiwa di tengah arus mudik angkutan Lebaran tahun ini, kata Hadi, Menteri Perhubungan Ignasius Jonan dalam beberapa kesempatan telah menyatakan keprihatinan mendalam dan telah melakukan berbagai upaya koordinatif bersama instansi terkait agar kejadian serupa tidak terulang dalam periode angkutan mudik dan balik tahun ini.
sumber http://nasional.republika.co.id/berita/nasional/umum/16/07/11/oa4wdo384-surat-terbuka-untuk-menhub-ternyata-palsu
http://www.beritasatu.com/nusantara/374022-kemhub-penulis-surat-terbuka-bukan-mantan-dirjen-perkeretaapian.html
ulah kmp


0
3.5K
45
Thread Digembok
Urutan
Terbaru
Terlama
Thread Digembok
Komunitas Pilihan