Siapa sih yang gak kenal sama google map, layanan peta gratis yang dikembangkan oleh google.
Mulai dari citra satelit, peta jalan, street view, dan layanan real time traffic

Di kota-kota besar sering kali masyarakat menggunakan layanan google map untuk mendapatkan jalur atau rute terbaik untuk mencapai alamat tertentu, google akan memberikan beberapa alternatif jalan. Google traffic real time akan memberikan informasi jalan mana yang macet dan jalan mana yang lancar. Caranya dengan mengaktifkan layer traffic pada menu google map.

Dari gambar di atas keliatan tuh mana yg macet mana yang lancar, warna merah tua menunjukkan jalanan yang sangat macet, dan yang ijo lancar. Trus gimana cara google map mendapatkan data kemacetan yang bisa cukup akurat di kilometer berapa saja yang macet. Apakah dari sensor? satelit? atau info dari TMC Polri?

Berhubung ane habis gunain layanan google navigasi untuk mudik kemaren, ane penasaran gimana cara google dapatkan data kepadatan lalu lintas, hampir di semua kota yang terlayani google map. Hasil browsing sana-sini ane rangkum deh di trit sederhana ini.

Perkiraan ane lebih dari 20% pengguna kendaraan bermotor menggunakan layanan google map sebagai penunjuk jalan atau arah ke suatu alamat. Mulai dari sinilah google mendapatkan data lalu lintas.

Saat agan menggunakan aplikasi google map dari smartphone agan, maka agan mengaktifkan layanan lokasi, yang tentu saja akan memberitahukan google dimana lokasi agan saat ini. Kemudian agan menggunakan layanan navigasi untuk mendapatkan arah supaya tidak tersesat atau sekedar mendapatkan jalur yang tercepat.

Saat agan menggunakan layanan navigasi, maka icon panah akan mengikuti kemanapun pergerakan agan istilah kerennya geo-location. Dari data perpindahan agan akan didapatkan kecepatan berkendara agan. Nah dari data itulah google akan merekam dan menganalisa kecepatan agan.

Nah, masing-masing jenis jalan pasti punya kecepatan maksimal ataupun kecepatan minimal, seperti di jalan tol kecepatan min 60km/j max 80-100km/j, kalau ternyata di dalam tol kecepatan kendaraan mayoritas ada di bawah 60 km/j maka dikategorikan padat sampai macet gan.

Saat ada beberapa pengguna google navigasi maka data kecepatannya saat melewati ruas jalan tertentu akan di kalkulasi sehingga mendapatkan data kepadatan atau kemacetan lalu lintas.

Contoh:
Misalkan saat melewati ruas jalan A kecepatan seharusnya bisa 60 km/j, kemudian ada 10 kendaraan yang lewat di ruas jalan tersebut yang sedang menggunakan layanan google navigasi, kecepatan ke 9 mobil tadi berada di kisaran 60-70 km/j dan ada yang melaju dengan kecepatan 40 km/j, maka data dari ke 10 kendaraan tadi di analisis sehingga di dapatkan kesimpulan bahwa ruas jalan tersebut lancar atau tidak macet.

Namun saat melewati ruas jalan B kecepatan idealnya 60 km/j, tetapi ke 10 kendaraan tadi menurunkan kecepatannya menjadi 5 km/j karena ada suatu hambatan misalkan kecelakaan, sehingga terjadi antrian. Maka data dari ke 10 kendaraan tadi di kalkulasi dibandingkan dengan kecepatan ideal pada ruas jalan tersebut. Sehingga didapatkan kesimpulan bahwa jalan tersebut macet parah atau jika di peta berwarna merah.

Nah ilustrasi di atas merupakan cara bagaimana google map mendapatkan data lalu lintas pada ruas-ruas jalan. Semakin banyak pengguna google navigasi atau google map yang melewati jalan-jalan tersebut, maka semakin akurat data traffic yang diberikan oleh google. Karena saat mobil berhenti dipinggir jalan sekedar membeli oleh-oleh mudik, maka google akan menghitung bahwa mobil tersebut berhenti atau dihitung macet, selama belum mematikan layanan navigasinya. Nah tergantung perbandingannya, banyak yang berhenti atau banyak yang lanjut perjalanan

Mampir di Thread ane yang lainnya :
DIY Base Plate / Quick Release Tripod
[DIY] Steering Wheel + Pedal gas & rem + Shifter
DIY SteadiCam dibawah 80.000 IDR