(Some Photographs That Changed The World) Beberapa Foto yang Mengubah Dunia adalah koleksi Beberapa foto terkenal yang dikumpulkan oleh editor LIFE.
Proyek ini dimulai dengan sebuah pertanyaan yang ditampilkan secara online di wibesite LIFE dan The Digital Journalist: "Dapatkah foto menciptakan efek sejarah seperti halnya literatur?" Berdasarkan respon yang diterima, editor mengumpulkan foto yang dianggap mewakili perkembangan teknologi fotografi, dokumentasi peristiwa-peristiwa bersejarah dan pencapaian-pencapaian, atau foto yang menjadi ikon kultural dan simbol status. Buku ini disunting oleh Robert Sullivan, dan dipublikasikan oleh Time Inc. Home Entertainment, New York, New York, pada tahun 2003.
Buku ini dibagi menjadi empat bab dan tiga subseksi pelengkap, yaitu: The Arts (berfokus pada perkembangan fotografi di abad ke-19); Society (kumpulan foto yang mampu menangkap momen yang memengaruhi politik, sosial, kultural, dan lingkungan); War (menggambarkan konflik dan kekerasan yang meliputinya); dan Science and Nature (berfokus pada kemajuan teknologi dan akibat yang ditimbulkannya). Tiga subseksi terdiri dari: Photographic Art (karya seniman yang media utamanya adalah foto); Trick Photography; dan Stop Action (foto yang sebenarnya merupakan skrinshut dari film).
Cekidot :
Spoiler for Anne Frank 1941:
Quote:
Quote:
Six million Jews died in the Holocaust. For many throughout the world, one teenage girl gave them a story and a face. She was Anne Frank, the adolescent who, according to her diary, retained her hope and humanity as she hid with her family in an Amsterdam attic. In 1944 the Nazis, acting on a tip, arrested the Franks; Anne and her sister died of typhus at Bergen-Belsen only a month before the camp was liberated. The world came to know her through her words and through this ordinary portrait of a girl of 14. She stares with big eyes, wearing an enigmatic expression, gazing at a future that the viewer knows will never come.
Photographer Unknown
Quote:
Annelies Marie "Anne" Frank (12 Juni 1929 – Februari/Maret 1945) adalah seorang perempuan keturunan Yahudi yang sangat dikenal karena tulisannya dalam sebuah buku harian ketika ia bersembunyi bersama keluarga dan empat orang lainnya di Achterhuis, Amsterdam semasa pendudukan Nazi di Belanda pada Perang Dunia II. Setelah bersembunyi selama dua tahun, mereka dikhianati dan dibawa ke kamp konsentrasi yang mengakibatkan seluruh penghuni Achterhuis tewas kecuali Otto Frank, ayah Anne. Saat, Otto kembali ke Amsterdam, asistennya yang bernama Miep Gies menyerahkan buku harian Anne yang ditemukannya. Otto berusaha mempublikasikan buku tersebut karena ia mengetahui harapan putrinya unuk menjadi seorang penulis.
Buku harian tersebut diberikan kepada Anne pada ulang tahunnya yang ketiga belas dan mencatat rentetan peristiwa-peristiwa kehidupan Anne dari 12 Juni 1942 hingga catatan terakhir pada 1 Agustus 1944. Akhirnya buku harian itu diterjemahkan dari bahasa Belanda ke berbagai bahasa dan menjadi salah satu buku yang paling banyak dibaca di dunia. Beberapa produksi teater dan film juga mengangkat tema diari ini. Buku harian yang digambarkan sebagai karya yang dewasa dan berwawasan ini menyodorkan potret kehidupan sehari-hari yang mendalam di bawah pendudukan Nazi. Melalui tulisannya, Anne Frank menjadi salah satu korban Holocaust yang paling banyak dibicarakan.
Spoiler for Migrant Mother 1936:
Quote:
Quote:
This California farmworker, age 32, had just sold her tent and the tires off her car to buy food for her seven kids. The family was living on scavenged vegetables and wild birds. Working for the federal government, Dorothea Lange took pictures like this one to document how the Depression colluded with the Dust Bowl to ravage lives. Along with the writing of her economist husband, Paul Taylor, Lange’s work helped convince the public and the government of the need to help field hands. Lange later said that this woman, whose name she did not ask, “seemed to know that my pictures might help her, and so she helped me.”
Quote:
Florence Owens Thompson (lahir dengan nama Florence Leona Christie di Oklahoma, Amerika Serikat, 1 September 1903 – meninggal di Scotts Valley, California, Amerika Serikat, 16 September 1983 pada umur 80 tahun) adalah obyek foto Migrant Mother (1936) oleh Dorothea Lange, sebuah gambar ikonik Depresi Besar. Library of Congress memberi deskripsi terhadap gambar Migrant Mother ini, yaitu Pemetik kacang miskin di California. Ibu dari tujuh anak, Usia 32 tahun, Nipomo, California.[1] Putri Thompson, Katherine (di kiri foto) mengatakan dalam wawancara Desember 2008 bahwa ketenaran foto ini membuat keluarganya malu akan kemiskinan mereka.
Spoiler for Biafra 1969:
Quote:
Quote:
When the Igbos of eastern Nigeria declared themselves independent in 1967, Nigeria blockaded their fledgling country-Biafra. In three years of war, more than one million people died, mainly of hunger. In famine, children who lack protein often get the disease kwashiorkor, which causes their muscles to waste away and their bellies to protrude. War photographer Don McCullin drew attention to the tragedy. "I was devastated by the sight of 900 children living in one camp in utter squalor at the point of death," he said. "I lost all interest in photographing soldiers in action." The world community intervened to help Biafra, and learned key lessons about dealing with massive hunger exacerbated by war-a problem that still defies simple solutions.
Quote:
Ketika Igbos di Nigeria timur mendeklarasikan kemerdekaannya pada 1967,Nigeria memblokade negara yang berpengalaman,yaitu Biafra.pada tiga tahun perang,lebih dari satu juta orang tewas,terutama karena kelaparan. pada masa kelaparan ini,anak-anak yang kurang protein banyak yang menderita penyakit kwarsiorkor,yang menyebabkan ototnya lemah dan perutnya melilit.kejadian tersebut menarik perhatian fotografer perang Don McCullin."saya tercurahkan oleh pandangan mata saya terhadap 900 anak-anak yang tinggal di satu di kamp dipusat titikkematian"katanya."saya kehilangan seluruh minat untuk memotret para prajurit saat beraksi".komunitas dunia memberikan intervensi guna membantu Biafra,dan belajar.pelajaran utama seputar keterkaitan kelaparan masif yang diakibatkan oleh masalah perang yang masih menghadapi persoalan yang sederhana.
Spoiler for Birmingham 1963:
Quote:
Quote:
For years, Birmingham, Ala., was considered “the South’s toughest city,” home to a large black population and a dominant class of whites that met in frequent, open hostility. Birmingham in 1963 had become the cause célèbre of the black civil rights movement as nonviolent demonstrators led by Rev. Martin Luther King Jr. repeatedly faced jail, dogs and high-velocity hoses in their tireless quest to topple segregation. This picture of people being pummeled by a liquid battering ram rallied support for the plight of the blacks.
Quote:
Selama bertahun-tahun,birmingham di Alabama dipertimbangkan menjadi "kota paling tangguh dibagian selatan" yaitu tempat populasi kulit hitam yang besar dan kelas kulit putih yang dominan yang sering bertemu,membuka kerentanan.Birmingham pada 1963 sudah menjadi Celebre asal usul gerakan hak-hak sipil kulit hitam. saat demonstran tanpa kekerasan yang dipimpin oleh Rev. Martin luther king Jr mengulangi masuk penjara,dengan tanpa lelah meminta segregasi. Gambar orang-orang ini terdorong oleh aliran tumpah ruah perjalanan mendukung kulit hitam.
Spoiler for Nagasaki 1945:
Quote:
Quote:
Nothing like the mushroom cloud had ever been seen, not by the general public. It was a suitably awesome image for the power unleashed below. On August 6 the first atomic bomb killed an estimated 80,000 people in the Japanese city of Hiroshima. There was no quick surrender, and three days later a second bomb exploded 500 meters above the ground in Nagasaki. The blast wind, heat rays reaching several thousand degrees and radiation destroyed anything even remotely nearby, killing or injuring as many as 150,000 at the time, and more later. As opposed to the very personal images of war that had brought the pain home, the ones from Japan that were most shocking were those from a longer perspective, showing the enormity of what had occurred.
Quote:
ini bukanlah gambar awan jamur yang pernah terlihat,namun ini sebenarnya gambar atas kekuasaan yang tidak terbatas.pada tanggal 6 agustus bom atom pertama menewaskan kira-kira 80.000 orang dikota Hiroshima di jepang.Tidak ada orang yang menyerah dengan cepat,dan tiga hari kemudian bom kedua meledak 500 meter diatas tanah di Nagasaki.Angin bertiup,sinar yang panas mencapai beberapa ribu derajat dan radiasi menghancurkan segalanya bahkan di tempat yang jauh,menewaskan dan melukai sebanyak 150.000 orang pada saat itu dan lebih banyak lagi berikutnya.