- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Situs SMAN 3 Jakarta Diserang, Wakepsek: Orientasi Siswa Baru Tak Libatkan OSIS
TS
visuapalooza
Situs SMAN 3 Jakarta Diserang, Wakepsek: Orientasi Siswa Baru Tak Libatkan OSIS
Quote:
-
Jakarta - Situs SMAN 3 Jakarta diretas hacker. Serangan itu isinya memberi peringatan perihal masa orientasi siswa baru. Diingatkan agar orientasi siswa baru termasuk yang dikoordinir OSIS jangan sampai menjadi pembodohan.
Detikcom mencoba mengkonfirmasi mengenai masa orientasi siswa baru di SMAN 3 Jakarta. Didapatkan penjelasan dari Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum Yudi Hermunanto.
"Kami MOS sudah mengikuti peraturan dari Kementerian Pendidikan ya. Sudah tidak lagi melibatkan siswa. Kami melibatkan juga Koramil dan Kepolisian, materi-materi mengenai bela negara. Hari Senin nanti rencananya yang akan buka Wakil Gubernur. Launching kurikulum terintegrasi anti narkoba," jelas Yudi di kantornya, Senin (11/7/2016).
Menurut Yudi, dalam masa orientasi itu, OSIS sama sekali tidak dilibatkan. "Pokoknya sekarang full semua dari guru. Namanya MPLS sekarang ya," tegas dia.
OSIS atau siswa senior hanya akan bertemu dengan siswa baru untuk memperkenalkan diri, bukan untuk yang lain.
"Sekarang enggak. Mereka kita minta belajar. Kita ada acara kenalkan saja pengurus OSIS-nya. Pengurus MPK-nya," tegas dia.
Orientasi siswa baru di SMAN 3 Jakarta akan dilaksanakan selama 3 hari mulai 18 Juli. "Mereka pulang pukul 14.00 WIB," tutupnya.
Detikcom mencoba mengkonfirmasi mengenai masa orientasi siswa baru di SMAN 3 Jakarta. Didapatkan penjelasan dari Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum Yudi Hermunanto.
"Kami MOS sudah mengikuti peraturan dari Kementerian Pendidikan ya. Sudah tidak lagi melibatkan siswa. Kami melibatkan juga Koramil dan Kepolisian, materi-materi mengenai bela negara. Hari Senin nanti rencananya yang akan buka Wakil Gubernur. Launching kurikulum terintegrasi anti narkoba," jelas Yudi di kantornya, Senin (11/7/2016).
Menurut Yudi, dalam masa orientasi itu, OSIS sama sekali tidak dilibatkan. "Pokoknya sekarang full semua dari guru. Namanya MPLS sekarang ya," tegas dia.
OSIS atau siswa senior hanya akan bertemu dengan siswa baru untuk memperkenalkan diri, bukan untuk yang lain.
"Sekarang enggak. Mereka kita minta belajar. Kita ada acara kenalkan saja pengurus OSIS-nya. Pengurus MPK-nya," tegas dia.
Orientasi siswa baru di SMAN 3 Jakarta akan dilaksanakan selama 3 hari mulai 18 Juli. "Mereka pulang pukul 14.00 WIB," tutupnya.
Jelang Hari Pertama Sekolah, Mendikbud: Perploncoan Harus Dihentikan!
Quote:
Jakarta - Senin 18 Juli siswa-siswi Sekolah Dasar (SD) hingga Sekolah Menengah Atas (SMA) kembali ke bangku sekolah. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Anies Baswedan menegaskan segala bentuk perploncoan untuk siswa baru harus dihentikan.
"Praktik perploncoan saya tegaskan harus dihentikan. Ada peraturan khusus soal ini yaitu Permendikbud No 18/2016 yang melarang seluruh jenis perploncoan," kata Anies dalam diskusi tentang Hari Pertama Sekolah di Gedung Kemendikbud, Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta, Senin (11/7/2016).
Anies menjelaskan seluruh kegiatan pengenalan atau orientasi sekolah bagi siswa baru diatur dan dilaksanakan sepenuhnya oleh pihak guru. Senior, kata Anies, tidak boleh lagi ikut campur dalam urusan ini.
"Kegiatan pengenalan sekolah sepenuhnya dilakukan oleh guru, tidak oleh senior. Tidak ada lagi orientasi atau ospek oleh senior dan dilakukan di jam belajar dan materinya sudah kita siapkan," jelas Anies.
Anies berharap tidak ada lagi cerita soal siswa baru melakukan hal-hal atau menggunakan atribut yang tidak relevan dengan dunia pendidikan. Anies tidak ingin kesalahan di tahun-tahun sebelumnya terulang lagi terkait ada kejadian siswa yang meninggal saat masa orientasi terulang kembali.
"Siswa harus pakai atribut seperti seragam sehari hari jadi tidak boleh pakai atribut aneh-aneh. Ada banyak kejadian anak wafat karena ospek dan perploncoan. Untuk tahun ini, kami tegaskan tidak ada lagi perploncoan," tegas Anies.
"Praktik perploncoan saya tegaskan harus dihentikan. Ada peraturan khusus soal ini yaitu Permendikbud No 18/2016 yang melarang seluruh jenis perploncoan," kata Anies dalam diskusi tentang Hari Pertama Sekolah di Gedung Kemendikbud, Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta, Senin (11/7/2016).
Anies menjelaskan seluruh kegiatan pengenalan atau orientasi sekolah bagi siswa baru diatur dan dilaksanakan sepenuhnya oleh pihak guru. Senior, kata Anies, tidak boleh lagi ikut campur dalam urusan ini.
"Kegiatan pengenalan sekolah sepenuhnya dilakukan oleh guru, tidak oleh senior. Tidak ada lagi orientasi atau ospek oleh senior dan dilakukan di jam belajar dan materinya sudah kita siapkan," jelas Anies.
Anies berharap tidak ada lagi cerita soal siswa baru melakukan hal-hal atau menggunakan atribut yang tidak relevan dengan dunia pendidikan. Anies tidak ingin kesalahan di tahun-tahun sebelumnya terulang lagi terkait ada kejadian siswa yang meninggal saat masa orientasi terulang kembali.
"Siswa harus pakai atribut seperti seragam sehari hari jadi tidak boleh pakai atribut aneh-aneh. Ada banyak kejadian anak wafat karena ospek dan perploncoan. Untuk tahun ini, kami tegaskan tidak ada lagi perploncoan," tegas Anies.
Bagi angkatan lama yang saat ini sudah berada di dunia kerja ( atau bahkan sudah berkeluarga ), MOS bukanlah hal yang lagi menakutkan, termasuk tentang bullying, ataupun aktivitas yang dianggapnya tidak berguna tetapi (dianggap) mewakili pembelajaran tentang pembinaan karakter, mental, disiplin, solidaritas, kekeluargaan, dan lainnya.
Akan tetapi, bagi mereka-mereka yang baru pertama kali menghadapi hal seperti ini, ditambah begitu luasnya penyebaran informasi, akan dengan mudah membuat mereka semakin ketakutan. Wajarkah? tentu wajar, dikarenakan sudah sekian banyak berita di masa lalu yang memberitakan calon siswa yang meninggal karena kelelahan, atau yg mengalami kekerasan baik secara fisik maupun sosial yang tidak seharusnya mereka dapat, atau dengan kata lain, aktivitas yang seharusnya benar2 menjadi Masa Orientasi, malah berubah menjadi Masa Pembodohan.
apakah MOS dengan segala bentuk 'pembodohan' & 'perploncoan'nya sudah seharusnya ditinggalkan?
Akan tetapi, bagi mereka-mereka yang baru pertama kali menghadapi hal seperti ini, ditambah begitu luasnya penyebaran informasi, akan dengan mudah membuat mereka semakin ketakutan. Wajarkah? tentu wajar, dikarenakan sudah sekian banyak berita di masa lalu yang memberitakan calon siswa yang meninggal karena kelelahan, atau yg mengalami kekerasan baik secara fisik maupun sosial yang tidak seharusnya mereka dapat, atau dengan kata lain, aktivitas yang seharusnya benar2 menjadi Masa Orientasi, malah berubah menjadi Masa Pembodohan.
apakah MOS dengan segala bentuk 'pembodohan' & 'perploncoan'nya sudah seharusnya ditinggalkan?
Diubah oleh visuapalooza 11-07-2016 16:36
0
3.2K
30
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan