SELAMAT SORE AGAN-AGANWATI :]
SALAM OLAHRAGA!
SALAM KENAL YA, INI THREAD PERDANA ANE GAN, SETELAH SEMPAT VAKUM BEBERAPA TAHUN DARI KASKUSER AKHIRNYA PENGEN BALIK LAGI, TAPI AKUN LAMA LUPA PASSWORD. #hlah
O, ya agan2 pasti denger berita hangat tentang perkelahian anak SD yg mengakibatkan kematian hanya karena si korban nyenggol jajanan harga 1000 si eksekutor, si eksekutor nggak terima terus mengajak berkelahi di dalam kelas yg otomatis di saksikan temen2 sekelas korban. *owalahhhh ngeri ya gan anak2 jaman sekarang? (ketahuan deh TS nya anak jaman kapan)
*menurut agan gimana? apakah ini kejadian luar biasa? atau lumrah -biasa saja-?*
Klo menurut ane yang NOTABENE: dulu sekolah di kampung, ini sangat luar biasa, ane pernahlah ngalamin masa SD berantem-tonjok2an-tapi nggak sampe mati-lah, cuma sampe nangis salah satu dai kita abis itu selesai. SEBEGITU aja seseudahnya pasti ujung2nya di sidang di ruang BP/BK.
*MENURUT agan2 lagi nih, apakah faktor pergaulan masa kini, sangat berpegaruh? (yaiyalah ya, sedikit banyak pasti lingkungan pergaulan ngaruh bgt)
ANYWAY, mungkin ga sih tuh anak SD berantemnya terinspirasi dari GAME ONLINE yang (mungkin) sering mereka mainkan? atau film2 animasi yg syarat dengan unsur kekerasan dan berdarah2?
Tapi menurut salah satu kutipan berita yang ane baca, sang anak SD eksekutor adalah anak baik2, 
DAN ane sangat terkejut gan, pas ane coba browsing2 lagi, ternyata perkelahian anak SD banyak banget, ada yang dari KEDIRI, MAKASAR, semuanya menimbulkan korban, 


BoLehlah REPOST ya dari beberapa sumber.CEKIDOT GAN! 
Quote:
TRIBUNNEWS.COM, KEDIRI - Perkelahian anak-anak berujung pada kematian DI (9) siswa kelas 3 SDN Ngablak, Kecamatan Banyakan, Kabupaten Kediri. Korban sempat dirawat di RSUD Gambiran dan meninggal Jumat (25/4/2014), pukul 2.00 WIB.
Kasus perkelahian ini bermula dari perselisihan DI dengan A (9) yang juga teman sekelasnya, Kamis (24/4/2014) siang. Tak ada yang mengira jika perkelahian yang melibatkan anak-anak ini ternyata mengakibatkan luka serius terhadap DI.
Orangtua korban sempat kaget setelah diberitahu anaknya terluka parah setelah berkelahi dengan temannya. Korban sekitar pukul 14.00 WIB kemudian dirujuk ke RS Ponpes Lirboyo untuk mendapatkan perawatan medis.
Namun karena lukanya cukup parah, korban kemudian dirujuk ke RSUD Gambiran dan meninggal dunia Jumat (25/4/2014), pukul 2.00 WIB.
Saat ini jenasah korban masih di semayamkan di kamar mayat rumah sakit menunggu proses otopsi.
Sejauh ini petugas masih menyelidiki apakah perkelahian itu dilakukan dengan tangan kosong atau menggunakan benda lain.
Petugas masih melakukan penyelidikan dengan meminta keterangan teman-temannya yang mengetahui saat kedua bocah itu berkelahi.
Hanya saja karena pelaku dan korban masih anak-anak, petugas tidak dapat buru-buru melakukan pemeriksaan.
Pelaku dan rekan korban saat berkelahi masih dimintai keterangan petugas penyidik Unit Perempuan dan Anak (PPA) Polres Kediri Kota.
http://www.tribunnews.com/regional/2...i-dengan-teman
ADALAGI NIH GAN 
BUJUBUSETTT YANG INI ANAK KELAS 1 SD
Quote:
TRIBUNNEWS.COM, MAKASSAR- Muhammad Syukur Syabran (7), murid Kelas 1A Sekolah Dasar (SD) Inpres Tamalanrea V, Kompleks Perumahan Bumi Tamalanrea Permai (BTP) Kelurahan Tamalanrea, Kecamatan Tamalanrea, Makassar, meninggal dunia, Senin (31/3) dini hari di ruang perawatan ICU RS Ibnu Sina, Makassar.
Penyebab pasti kematian putra sulung dari pasangan M Syabran (32) dan Sitti Nurdina (27) ini masih menunggu hasil visum dokter rumah sakit dan forensik polisi.
Yang jelas, dua hari sebelum anak sulung dari dua bersaudara ini dilarikan ke UGD Rumah Sakit, Kamis (27/3/2014), Syukur tersungkur di perempatan jalan perbatasan Blok H (Jl Kerukunan Timur XVI dan Blok J (Jl Kejayaan Selatan) sekitar 200 meter dari sekolahnya, dan 250 m dari rumah tinggalnya, Jl Kerukunan Timur XVI RW 013/ RT 003, Komplek BTP Tamalanrea.
Informasi yang dihimpun Tribun, sepulang sekolah, sekiyar pukul 13.15 wita, Syukur "berkelahi-berkelahi" dengan tiga rekan sekelasnya, IR (7), Rs (6,9), dan Ar (7), seusai jam pelajaran atau waktu pulang sekolah.
Ibu kandung korban, Nurdani, mengatakan, putranya dikeroyok tiga rekannya sepulang sekolah. Usai 'berkelahi-berkelahi" Syukur ditemukan bapaknya di pinggir jalan. Di rumah, kepada ibunya Syukur mengeluh sakit di bagian perut dan dada.
Selang dua hari setelah kejadian, sakit yang dirasakan tak kunjung sembuh. "Hari Sabtunya dibawa ke Rumah Sakit Ibnu Syina, tapi tadi subuh meninggal," katanya kepada Tribun di kediamannya, yang juga kedai kecil barang campuran, Senin (31/3) siang.
Kepala Sekolah SD V Tamalarea, Nurbaya Karim, yang dikonfirmasi terpisah di rumahnya di Blok K No 204 Kompleks BTP RW 013 RT 004 Kelurahan Tamalanrea, Kecamatan Tamalanrea, mengatakan, tak ada yang menyaksikan pengeroyokan itu, "biar guru ataupun kepala sekolah kami tak ada yang lihat," katanya.
Syukur kali pertama ditemukan ayahnya di halaman sekolahnya dan merasakan rasa sakit di dadanya. Saat ditemukan korban belum sempat pingsang. Sehingga bocah ini sempat menceritakan dia dianiaya teman sekelasnya. (lihat Penjelasan Guru)
Tiga pelaku, terbilang masih tetangga korban. Bahkan, ada yang menyebutkan salah satu bocah yang mengeroyok dan menendang Syukur malah sering membonceng di sepeda motor yang dikendarai ayah Syukur, saat pergi atau pulang sekolah.
Versi lain yang beredar, Syukur dikeroyok teman sebayanya sekaligus kelasnya sendiri di SD Tamalanrea V. "Ada yang bilang mereka, masin-main saling ejek, lalu ada yang melempar baru, makanya berkelahi. Syukur dikeroyok pas di depan bengkel motor."
Saat Tribun, coba memintai keterangan dari pemilik bengkel, Syamsuddin, dia mengaku tak melihat langsung peristiwa itu. Saat perkelahian, Syamsuddin mengaku tak di lokasi. "Saya tidak tahu itu, karena hari Kamis itu saya masuk di dalam rumah, saya di belakang, " katanya, menunjuk rumah bagian belakang.
Kepala Kepolisian Sektor Tamalanrea, Makassar, Kompol Ahmad Yulias, mengkonfirmasikan kasus ini dan meyebutnya sebagai kasus langka.
"Kami belum tahu persis bagaimana kronologisnnya, karena saat kejadian Kamis lalu tidak ada laporan. Dan kami baru setelah dia meninggal. Tetapi memang, diduga sempat berkelahi dengan tiga temannya, tapi untuk penyebab kematiannya belum diketahui, kita masih tunggu hasil visum dari RSU Ibnu Sina. Bisa jadi ada penyebab lain," sebutnya.
Menurutnya, ketiga pelaku masih anak-anak, bahkan ketegori di bawah umur. "Kami tak bisa menahannya. Tapi kami akan proses jika ada laporan resminya ke kantor polsek," katanya.
Kapolsek menyebutkan, meskipun mereka tidak mendapatkan laporan ini. Pihaknya tetap penyelidikan, guna mengetahui motifnya dan penyebab kematian. "Kami masih selidiki dulu, apalagi ini ada informasi pelakunya teman sekolahnya sendiri yang jugaa masih dibawa umur, " paparnya.
Atas kejadian ini, jajaran Polsek Tamalanrea telah memanggil beberapa pihak, seperti keluarga pelaku yang dituduhkan untuk memberikan keterangan terkait hal tersebut.
Dari keterangan sementara, sejumlah tetangga korban lainya, menjelaskan di dada jenazah almarhum terlihat hitam, diduga akibat bekas pukulan atau pengeroyokan.
Kepala Sekolah Dasar (SD) Tamalanrea V, Nurbaya diperiksa oleh penyidik Kepolisian Sektor Tamalanrea Makassar, atas kejadian yang terjadi diwilayah lingkup sekolahnya. Hal ini diakui oleh pihak keluarganya saat ditemui di rumahnya di JL Kerukunan, Blok K, Kecamatan Tamalanrea Makassar, soreh.
"Ibu masih di Polsek ,"Kata Keluarganya yang ditemui di rumahnya.
Namun saat wartawan mencari Kepala Sekolah yang bersangkutan untuk menelusuri kasus meninggalnya murid SD Tamalanrea ini di Mapolsek. Pihak Kepolisian Sektor Tamalanrea tidak membenarkan kepsek ikut juga diperiksa.
"Apa hubunganyan dengan Kepsek, karena kejadianya diluar halaman sekolah," sebut Kepala Unit Reserse Kriminal. (Kanit Reskrim) Kepolisian Sektor (Polsek) Tamalanrea, Iptu Andi Husain.
Ibu almarhum Syukur, mengatakan, belum mengetahui apakah kejadian yang menimpa anaknya akan dilaporkan kepolisi atau tidak "Saya tunggu suami saya setelah pulang kubur anak saya,"tuturnya.
Bebeberapa menit kemudian, ibu korban yang berprofesi sebagai penjual campuran ini, kemudian masuk di dalam kamar menidurkan adik almarhum yang baru berumur beberapa bulan.
Sementara nenek korban, Sitti (60), mengatakan, jenazah cucunya langsung dibawa ke kampung halaman kedua orang tuanya, dimakamkan di Wajo.
"Saya juga baru datang dari Siwa, jadi tidak tahu bagaimana kejadiannya, tapi tadi jenazahnya sudah dibawa ke Sempang. Semua keluarga ikut ke sana, kecuali mamaknya, karena ada anak bayinya,"kata Sitti
Kapolsek dan mantan Ketua RT 6 M Yusuf Haseng mengatakan kejadian ini, harus menjadi pelajaran berharga bagi pihak sekolah dan orangtua. Terutama dalam melakukan pengawasan kepada anak didiknya.
"Syukur telah menjadi korban kebingasan dari teman kelasnya, ini tidak luput dari para guru agar pengawasannya ditingkatkan dan tidak terulang kembali," ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kota Makassar Mahmud BS mengatakan, hingga kini pihaknya belum mendapatkan laporan resmi dari sekolah tersebut. Namun, kematian bocah murid sekolah itu menjadi ranah hukum bagi pihak kepolisian.
"Kami akan menelusuri penyebab kematian dan akan memintai keterangan dari kepala sekolahnya. Saya akan cek dulu, karena saya belum tahu masalahnya," kata Mahmud, dihubungi terpisah.(cr1/cr9/san)
http://www.tribunnews.com/regional/2...-tiga-temannya
NAH YANG KE-3 ini paling fenomenal, karena dikulik dlam beberapa judul dalam situs TRIBUNNEWS. Cekidot 
Quote:
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Peristiwa pemukulan yang diduga dilakukan oleh Sy (13), terhadap Renggo Kadapi (11), bocah kelas V SDN Makasar 09 Pagi, Jakarta Timur, disaksikan beberapa temannya.
Kejadian tersebut, dilakukan di dalam kelas V dimana Renggo belajar. Ar (11), teman sekelas Renggo, mengatakan, saat itu usai jam istirahat sekolah, sekira pukul 10.30, Renggo hendak masuk kelasnya yang berada di lantai dua.
"Pas di tangga, Renggo nggak sengaja nabrak Sy, piscok yang dipegang Sy jatuh. Si Sy langsung marah-marah. Renggo minta maaf dan langsung kasih uang Rp 1.000 buat gantiin piscoknya yang jatuh," kata Ar ditemui di sekolahnya, Senin (5/5/2014) siang. Renggo pun, lanjut Ar, langsung ketakutan dan masuk ke dalam kelas.
Namun, nampaknya, Sy masih kesal. Ia pun menghampiri Renggo dan langsung memarahi.
"Abis marah-marah, Sy langsung mukul perut Renggo dua kali. Si Renggo kabur lari ke depan papan tulis. Habis itu, Sy ngejar Renggo dan nendang pantatnya," cerita Ar.
http://www.tribunnews.com/metropolit...versi-temannya
Versi lain :
Quote:
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Tewasnya Renggo Kadapi (11), bocah kelas V SDN Makasar 09 Pagi, Jakarta Timur, yang diduga dianiaya oleh kakak kelasnya, Sy (13) masih dalam proses penyelidikan pihak kepolisian.
Ar (11) temen sekelas Renggo, yang melihat kejadian tersebut, mengatakan, bahwa Sy sempat mengancam seluruh siswa kelas lima agar tidak mengadu kepada guru.
"Pas Renggo dipukul, nggak ada teman-teman yang misahin, soalnya pada takut. Apalagi, si Sy sempat ngancam, awas kalau ada yang ngadu gw pukulin juga kaya dia (Renggo -red)," kata Ar ditemui di sekolah tersebut, Senin (5/5/2014) siang.
Alhasil, seluruh siswa di kelas itu pun, tidak berani mengadukannya. Mereka membiarkan kejadian tersebut.
"Abis kejadian itu, besoknya, Renggo udah nggak masuk sekolah lagi. Dan tahu-tahu dikabarin meninggal," katanya.
http://www.tribunnews.com/metropolit...swa-satu-kelas
VERSI EKSEKUTOR :
Quote:
TEMPO.CO, Jakarta - Terduga pelaku penganiayaan terhadap Renggo Khadafi, 11 tahun, siswa kelas V SDN Makassar 09 Pagi, Jakarta Timur, datang melayat ke rumah duka di Jalan Asri RT 10 RW 07, Halim Perdanakusuma, Makassar, Jakarta Timur, tadi siang.
Sang senior itu mengungkapkan, saat kejadian pada Senin, 28 April 2014, Renggo menjatuhkan air es seharga Rp. 1.000 yang dibelinya di kantin sekolah. "Bukan pisang goreng, tapi dia jatuhin es saya," kata dia di rumah duka, Ahad, 4 Mei 2014.
Menurut dia, setelah kejadian itu Renggo tidak pernah meminta maaf kepada dirinya. "Dia cuma kembaliin uang Rp 500," ujarnya. Karena itu, dia menegur Renggo hingga terjadi perkelahian di dalam kelas. "Dia (Renggo) duluan yang mukul pipi saya, terus saya bales dengan nendang pantatnya, terus saya pergi," katanya.
Renggo meninggal setelah menjalani perawatan di Rumah Sakit Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur, pada Ahad, 4 Mei 2014, pukul 01.00 WIB. Jenazah Renggo dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum Kampung Asem, Makasar, Jakarta Timur.
Sebelumnya, kakak tiri Renggo, Yesy Puspadewi, 31 tahun, menceritakan peristiwa penganiayaan terjadi di dalam kelas Renggo saat jam istirahat sekolah, pada Senin itu. "Katanya, adik saya nyenggol dia saat berjalan di halaman sekolah, akibatnya pisang goreng pelaku seharga seribu rupiah terjatuh," kata Yesy kepada Tempo, Ahad, 4 Mei 2014.
Menurut Yesy, sebenarnya Renggo telah minta maaf dan mengganti pisang goreng pelaku yang terjatuh. "Tapi, pelaku sama dua temannya mengikuti Renggo sampai ke kelasnyan," ujarnya.
Di kelas Renggo, pelaku memukul Renggo saat dia hendak menengok ke belakang. "Dia juga memukul perut, wajah dan bokong adik saya sampai jatuh," kata Yesy. Saat kejadian, temannya berjaga di luar kelas hingga penganiayaan selesai.
Seusai kejadian itu, Renggo sempat pulang ke rumahnya di Gang Raban RT 05/05, Kelurahan Halim Perdanakusuma, Makassar, Jakarta Timur. "Tapi, besoknya, dia nggak masuk sekolah karena demam dan muntah," ujarnya. Keluarga sempat membawa Renggo ke dokter, pada Selasa, 29 April 2014. "Tapi, enggak sembuh-sembuh, akhirnya dibawa ke dokter lagi esoknya," kata Yesy.
Saat diperiksa pada Rabu, 30 April 2014, dokter menemukan adanya luka lebam di bagian tubuh Renggo. "Ada luka biru-biru di perut Renggo. Dokter menduga, Renggo mengalami penganiayaan menggunakan benda tumpul," ujarnya.
Keluarga pun menanyakan luka tersebut kepada Renggo. "Dia pertamanya bilang akibat berkelahi, tapi terus ngaku kalau dia dipukul temannya," ujarnya.
Keadaan Renggo semakin memburuk pada Sabtu, 3 Mei 2014, pukul 23.00. "Dia kejang-kejang sampai muntah darah, kami langsung bawa ke RS Polri," kata Yesy. Sesampainya di RS Polri, Renggo langsung menjalani perawatan di Instalasi Gawat Darurat (IGD).
Namun, nyawa Renggo tak dapat diselamatkan. "Renggo dinyatakan meninggal pukul 01.00 (Ahad, 4 Mei)," ujarnya. Renggo telah dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Kampung Asem, Makassar, Jakarta Timur.
https://id.berita.yahoo.com/ini-peng...115630647.html
*SUBHANALLAH, marak sekali ya gan anarkisme di negeri ini. MIRIS. Yang menjadikan ini KLB, disini, karena para aktornya adalah anak2 SD.
Sedikit banyak ane jadi ke-inget FILM : THE RAID 2: BERANDAL, itu film luar biasa sadisya, dan sangat tidak pantas di tonton anak2, tapi bukan tidak mungkin di era sekarang INTERNET sangat mudah dan murah, warnet bertebaran di mana-mana:MUNGKIN ga sih? tipikal anak jaman sekarang kan "semakin dilarang, semakin memicu rasa penasaran/ingin tahu"
"HAL-HAL YANG DILARANG ITU PASTI ASIK UNTUK DICARI TAHU?"
Bagaimana menurut sudut pandang agan? *hlah sok kritis.
udah dulu ye gan trit perdana ane, moga2 nggak repost: uda ada yang bahas ini sebelumnya?
bagi cendolnya dong 


