Kalau trofi piala dunia sering disebut dengan Piala Jules Rimet, maka trofi Piala Eropa dikenal juga dengan trofi Henry Delaunay. Siapasih Henry Delaunay itu ? Jadi si Henry itu adalah seorang pria berkebangsaan Prancis yang lahir pada tanggal 15 Juni 1883. Dia adalah seorang pejabat sepakbola. Sebelum menjadi pejabat, ia juga pernah bermain sepakbola profesional dan juga menjadi seorang wasit. Tapi ia berhenti jadi wasit saat ia mengalami insiden yaitu ia terkena bola tepat diwajah sehingga dua giginya copot.

Setelah menjadi wasit ia memilih menjadi pejabat di sepakbola. Jabatan pertamanya adalah dia menjadi presiden klub Étoile des Deux Lacs. Lalu berpartisipasi menjadi pendiri Federasi Sepakbola Prancis. Kontribusi yang ia berikan bagi sepakbola sangat besar. Bersama Jules Rimet, ia menjadi perancang piala dunia. Selain itu ia juga menjadi perancang Piala Eropa. Sayang, ia tidak pernah menyaksikan pertandingan yang ia rancang karena ia terlebih dahulu meninggal di tahun 1955, sementara Piala Eropa baru mulai saat 1960

Trofi yang asli hanya digunakan selama 48 tahun. Mulai dari Euro 2008, trofi diganti dengan yang baru. Mengapa tidak dipakai lagi ? Alasannya bukan karena piala yang asli hilang seperti trofi Piala Dunia, namun karena trofi yang lama dianggap terlalu kecil bahka lebih kecil daripada trofi Liga Champion. Karena dipandang Piala Eropa merupakan pertandingan yang paling besar, maka trofinya pun harus besar. Nah makanya UEFA membuat trofi yang baru yang lebih besar

Sama seperti trofi Liga Champion, trofi Liga Eropa pun terbuat seluruhnya dari bahan perak. Nilainya pun ditaksir mencapai 20.000 euro atau sekitar Rp. 291.899.144. Nilai trofi ini bahkan lebih mahal dari mobil Toyota Avanza.

Casillas mendapatkan trofi Piala Eropa saat membawa Spanyol menjuarai kompetisi di tahun 2008 dan 2012 atau secara berturut - turut. Yang lebih spesial adalah ia memenangkan trofi tersebut sebagai kapten utama timnas Spanyol. Namun, di Euro 2016, dia tidak bisa meraih lagi piala tersebut karena Spanyol sudah tersingkir setelah kalah dari Italia di babak 16 besar.

Namanya adalah Igor Netto, ia adalah kapten dari timnas Uni Soviet. Ia bersama Lev Yashin membawa negaranya sebagai juara di edisi pertama Piala Eropa. Sebelum ia bermain sepakbola, ia adalah pemain profesional hockey. Namun ia pensiun karena trauma berat dan hoki dan beralih menjadi pemain sepakbola.

Di final, Uni Soviet sendiri berhasil menang dengan skor 2 - 1 setelah mengalahkan Yugoslavia. Ia juga dijuluki sebagai one man club karena ia menghabiskan karirnya hanya di Spartak Moscow. Karena dedikasinya kepada klub dan negara ia mendapatkan medali Order Of Lenin (Penghargaan dari Pemerintah Uni Soviet untuk warganya yang berjasa bagi negara) dan namanya dijadikan stadion untuk tim junior Spartak Moscow. Ia meninggal pada 30 Maret 1999 di usia 69 tahun